Bab 4

"Ini serius nih? Kita ngga nongkrong di tempat biasa? Kita ke apartemen nya Rimba?" tanya Nando memastikan pada Ken sebelum mereka melaju.

"Iya, Rimba ngga bisa sebebas dulu nongkrong kapanpun dan dimanapun, kan dah ada adek nya" jawab Ken di angguki Nando.

"Dedek manis itu ya.. Duh jadi ngga sabar ketemu dia" gumam Nando mulai semangat untuk ke apartemen milik Rimba.

"Dek, temen-temen Abang mau ke sini bentar lagi" cetus Rimba membuat Retha yang asik santai menonton tv segera bangkit.

Rimba mendongak, ia baru duduk di sofa tapi Retha malah hendak beranjak pergi.

"Lah ngapa?" beo Rimba melihat Retha yang mencoba menggeser kaki nya.

"Minggir, mau masuk kamar. Ngga mau diliat temen-temen Abang" Retha segera ngacir masuk ke dalam kamar milik Rimba untuk bersembunyi.

Rimba terus memperhatikan pergerakan Retha yang begitu aneh. Padahal Nando dan Ken tak akan mungkin menggigit nya, kenapa Retha harus takut.

Tak lama terdengar bel berbunyi nyaring, Rimba segera bangkit membuka kan pintu yang sudah bisa di tebak siapa yang datang.

"Hoi! Mana si dedek manis itu" Nando langsung nyerobot masuk saat pintu baru di buka setengah.

Rimba terhuyung ke belakang dan menatap jengah ke arah Nando yang begitu tak tau malu masuk sebelum di suruh masuk.

"Masuk Ken" ucap Rimba pada Ken yang berdiri di ambang pintu sembari celangak-celinguk seakan mencari sesuatu.

Ken mengangguk dan menghampiri Rimba Nando dan yang duduk manis di sofa.

"Adek lo mana Rim?" tanya Nando dengan antusias.

"Kamar, malu kali ketemu sama kalian berdua" jawab Rimba di angguki lirih oleh Ken.

"Kenapa malu coba? Gue aja ngga tau malu" Nando menyahut dengan cengir kuda menatap Rimba dan Ken bergantian, karena ia berada di tengah-tengah.

"Rim, gue numpang kamar mandi ya" Ken langsung nyelonong pergi sebelum mendapat jawaban dari Rimba.

"Eh jangan ke kamar gue Ken, yaelah asal pergi aja tu bocah" Rimba pun pasrah dan berdoa semoga Retha tak berteriak.

"Kenapa emang? Biasa nya bebas aja mau keluar masuk kamar lo, Rim" tanya Nando membuat Rimba menghela nafas.

"Adek gue di dalam kamar"

"WH-"

AAAAAAAA!!!

Tak lama terdengar suara kaki berlari dan menutup pintu dengan keras.

"Abang gila ya ngebolehin orang lain masuk kamar Abang!" sungut Retha langsung berbalik ke kamar nya yang berada di sebelah kamar Rimba.

Rimba menggaruk kepala nya yang tiba-tiba gatal. Dia bingung harus menjawab apa, Retha pun sudah mengunci pintu kamar nya dan tak membiarkan orang lain masuk lagi.

"Rim, jelasin ke gue dong. Kenapa bisa adek lo masuk kamar lo" desak Nando setelah lama terdiam karena melihat Retha yang begitu marah.

Tak berselang lama Ken datang dengan muka sedikit tegang.

"Lo bawa cewek Rim ke apartemen lo?" tebak Ken, ia masih tak ngeh siapa gadis yang ada di dalam kamar Rimba tadi karena sudah kebelet di tambah gadis itu langsung berteriak dan kabur.

"Bukan, itu adek gue" jawab Rimba membuat Ken makin membeku.

"Ngapain dia di dalam kamar lo? Kalian tidur ber-"

"Ngga lah ege! Sembarangan aja kalo ngomong" cibir Rimba langsung menyela sebelum Nando menyelesaikan tebakan nya.

"Ya terus?" tanya Ken menimpali, dia yang paling syok karena dia langsung memergoki gadis manis itu di dalam kamar Rimba.

"Dia lagi ngecek laptop gue, jadi lo berdua jangan macem-macem sama laptop gue mulai sekarang" jawab Rimba membuat Nando tersenyum misterius.

"Wah untung gue belum sempet kirim link itu" ucap Nando dengan tatapan mata yang mesum.

Ken menggelengkan kepala heran pada Nando. "Ngeres banget otak lo Nan" cibir Ken membuat Nando menempelkan telunjuknya di bibir Ken.

"Jangan bacot, semua cowok tu sama pikiran nya" sahut Nando membuat Ken terdiam tak lagi mencibir.

"Tapi ngga semua yang koar-koar kayak lo Nan" sahut Rimba yang memang selalu menjadi korban atas otak Nando yang lumayan kotor.

Tak segan Nando mengirimkan link atau langsung video pada Rimba karena Rimba dengan senang hati menerima walau setelah menonton akan langsung di hapus, sedangkan kalau Nando mengirim ke Ken yang ada diri nya akan masuk ke dalam berita mading sekolah.

"Gue koar-koar biar orang-orang pada ngga punya prasangka buruk tentang gue, apalagi gue sering banget deket sama kalian berdua sampe di kira gue gay anjir" Nando mengoceh sembari menyandarkan tubuh nya sofa empuk.

Ken dan Rimba terkekeh bersamaan. "Makanya cari cewek, Nan. Banyak di luar sana yang mau sama cowok yang punya barang gede" ucap Rimba dengan menaik turunkan alis nya menggoda.

"Yaiyalah, siapa sih yang mau nolak barang gede" Nando membanggakan milik nya yang tersembunyi di balik celana jeans panjang.

Ken memilih untuk diam tak banyak bersuara dan sesekali melirik ke arah pintu kamar samping kamar Rimba yang tertutup rapat.

Tu cewek manis kemana? Kok ngga muncul-muncul?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!