Setelah beberapa bulan berlalu, akhirnya dhea lulus juga dari sekolah menengah. Ia tidak kepikiran untuk melanjutkan studinya atau mengikuti program latihan kerja apapun. Sebab keadaan ekonominya sudah terdesak hingga memaksanya untuk segera bekerja guna menopang kehidupannya sehari hari.
Dhea tidak merasa sungkan minder atau malu dengan keadaannya lagi. Kali ini ia mantapkan hatinya untuk mencari kerja dengan modal ijazah sekolah menengah.
Tiada cara lain selain bekerja, sudah beberapa kali ia dihidupi oleh sanak keluarga lain juga tetangga yang belas kasihan terhadapnya. Kalau tidak kerja tidak mungkin ia terus menerus menyandarkan kebutuhan dirinya pada sanak keluarga juga tetangganya.
Dhea mencari informasi ke sana ke mari baik di media maupun dari info burung (dari teman ke teman). Dhea begitu semangatnya mencari dan yakin pasti ada jalan keluar baginya.
"Dhea kamu ga kuliah apa?", tanya safitri.
"Enggak, kamu sendiri apa kamu kuliah tri?", tanya dhea.
"Aku kayaknya ikut kuliah dhea di UI kamu mau kerja di area jakarta juga kan?", tanya fitri.
"Iya tapi gak tahu dimana ya"
"Aku harap kamu juga di sini dhea jadi kita bisa sering sering ketemu"
Tiba tiba paman dhea menghampiri dhea dan menawarinya kerja di perusahaan tempatnya bekerja. Kebetulan sejak sepeninggal neneknya paman dhea yang bernama Ditho Abimanyu sering datang ke rumah dhea menjenguk dhea memastikan keadaan dhea.
"Ehm..nak dhea..", panggil paman Ditho.
"Kenapa pakde"
"Kamu kalau kerja di pt tempat pakde kerja apa kamu mau?", tanyanya seraya memperlihatkan brosur loker di ponselnya.
"Ini coba lihat dhea, kamu masukan lamarannya ke email ini ya. Nanti kalau diterima lamarannya pasti diundang interview. "
"Iya pakde nanti dhea kirim lamaran ke email ini makasih ya pakde"
"Ya sudah pakde pulang dulu ya, takutnya nanti hujan"
"Iya"
Pakde ditho pun pergi meninggalkan dhea dan adiknya. Sementara safitri masih setia menemani dhea membicarakan rencana ke depannya.
"Alhamdulillah jadi kita bakal sering ketemu kan dhea?", tanya safitri.
"Iya makasih ya tri. Kamu sahabatku terbaik. Oh ya kamu gak pulang sekarang takutnya nanti hujan"
"Iya dhea, aku pulang dulu ya bye"
"Bye"
Dhea pun segera menuliskan lamaran kerjanya dengan begitu semangatnya. Lamaran itu ditujukan ke hrdnya di pt ekspor impor alat alat laboratorium. Begitu senangnya dhea ia berharap ia keterima dan segera bekerja sehingga dapat bermanfaat bagi keluarganya. Terutama bagi adik laki lakinya juga dirinya sendiri.
Dirman yang tengah lewat di depan kamarnya dhea yang tidak ia tutup pintunya melihat kakaknya senyum senyum menulis sesuatu di hadap notebooknya pun merasa keheranan. Sedikit pikiran buruk terlintas di pikirannya, apa jangan jangan kakak lagi chat sama cowok ya? gak bisa dibiarin ini takut kakak dimanfaatin nanti. Adiknya pun segera menghampiri dan langsung ikut nimbrung membaca apa yang ada di notebook kakaknya itu.
"Kepada yang terhormat ibu laura basuki... apa ini kak?", tanya dirman penasaran.
"Surat lamaran kerja , besok kakak mau kerja. Tadi pakde datang nawari kerja kakak jadi senang banget bentar lagi kak bisa kasih kamu uang saku biar kita gak irit terus iya kan? ", sungging senyum dhea.
"Alhamdulillah amin kak , Semoga kakak keterima ya"
"Amin"
Kedua kakak beradik itupun sangat senangnya mendapat info pekerjaan itu. Keduanya berharap dapat makan tanpa mengharap belas kasihan orang lagi. Sungguh malang nasib dhea dan dirman tapi semangat keduanya tak pernah pudar. Ia terus yakin akan hal indah yang bakal terjadi dalam hidupnya.
"Ya sudah kak, kirain kakak tadi chat sama cowok. Gausah kenal sama cowok dulu ya kak, dirman masih kecil nanti belum cukup kuat buat melindungi kakak dari cowok cowok yang jahat, dirman mau ke rumah pakde kakak ikut gak? Tadi kata budhe di suruh ke sana kak", ajak dirman.
"Tunggu dirman, tunggu kakak, kakak takut sendirian di rumah. Kamu tunggu kakak selesaiin surat surat ini ya biar kakak tinggal kirim baru setelah itu kita mandi dan langsung ke sana. Oke?"
"Iya kak, dirman ngertI. Ya sudah gih kakak buruan menyelesaikan dirman mandi sama sholat dulu ya"
"Iya jangan lupa doain kakak ya dir", sahut dhea mengingatkan.
"Siap kak."
"Bagus dir. makasih"
Setidaknya aku dan adikku akur dan damai. Ini adalah nikmat Alloh swt yang harus kusyukuri di saat mungkin di luaran sana banyak yang tidak akur dengan saudaranya sendiri. aku dan dirman selalu saling mendukung bahkan saling melindungi. Masya Alloh allohumma tsabbit hamdaki. alhamdulillahirobbil ngalamin Alloh, batin dhea tenang.
Tak lama kemudian surat nya sudah selesai dibuat dan dikirim dhea via emai. Dhea merasa tenang ia hanya tinggal menunggu apakah diterima apa tidak. Jika diterima ia akan ikut interview.
"Dirman", panggil dhea.
Ternyata dirman sedang khusyuk sholat. Tanpa mengganggu dhea pun segera mandi dan menyusul sholat. Lalu keduanya berencana pergi bersama ke rumah pakdenya.
wah dhea keterima tidak ya? yuk ikuti kisah selanjutnya. semangat buat dhea di kehidupan nyata. ikuti kisah dhea yuk ;)
jangan lupa like dan vote ya :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
top.....good job Thor 👍
2025-05-22
0