Devour Me Softly『 Itoshi Rin 』
Apologize
𝘔𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘪𝘵𝘶.. 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘪𝘵
𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘧𝘰𝘬𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘶𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯... 𝘥𝘢𝘯 𝘶𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘶𝘯𝘪𝘷𝘦𝘳𝘴𝘪𝘵𝘢𝘴.
𝘉𝘶𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘬𝘢. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳𝘢𝘯𝘬𝘶? 𝘒𝘰𝘴𝘰𝘯𝘨.
Nichi [you]
𝘔𝘦𝘯𝘨𝘩𝘦𝘭𝘢 𝘯𝘢𝘱𝘢𝘴 𝘱𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨
Nichi [you]
Kenapa... kenapa aku malah jadi begini lagi?
𝘙𝘢𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘯𝘵𝘶𝘪𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪..
Nichi [you]
𝘔𝘦𝘯𝘨𝘨𝘪𝘨𝘪𝘵 𝘣𝘪𝘣𝘪𝘳
Nichi [you]
Aku harus minta maaf. Aku harus, sebelum semuanya makin hancur..
Nichi [you]
Bagaimana kalau dia benar-benar takut padaku sekarang?
𝘛𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘨𝘦𝘳𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘬𝘢 𝘭𝘢𝘤𝘪 𝘮𝘦𝘫𝘢...
𝘉𝘰𝘵𝘰𝘭 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘥𝘢.
𝘖𝘣𝘢𝘵 𝘱𝘦𝘯𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘭𝘢𝘣𝘦𝘭. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘪𝘭𝘦𝘨𝘢𝘭. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘪𝘯𝘪 𝘨𝘪𝘭𝘢.
Nichi [you]
Satu aja... cuma satu..
Nichi [you]
Aku harus bisa fokus dan tenang malam ini
𝘒𝘶𝘵𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘱𝘴𝘶𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘳𝘢𝘨𝘶.
𝘓𝘪𝘥𝘢𝘩𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘱𝘢𝘩𝘪𝘵. 𝘒𝘦𝘱𝘢𝘭𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘳𝘪𝘯𝘨𝘢𝘯.
Myeira
𝘒𝘢𝘶 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘱𝘶𝘴 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘕𝘪𝘤𝘩𝘪?
Myeira
𝘒𝘢𝘶 𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘙𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢...?
Nichi [you]
𝘮𝘦𝘯𝘶𝘵𝘶𝘱 𝘵𝘦𝘭𝘪𝘯𝘨𝘢
Nichi [you]
Diam! Kumohon... jangan mulai lagi...
Myeira
Kau tak bisa menghindar dariku.. selamanya...
Bachira Meguru
Rin-chan, tumben kamu ga bareng sama Nichi
Shidou Ryusei
First time di ewe itu, makanya canggung
Shidou Ryusei
Aelah bang, canda doang kok
Shidou Ryusei
Btw minta nomor kedua abang lo dong, soalnya tdi gue ke blok sama dia
Shidou Ryusei
Dih kesambet apa tuh anak? Kek bocah pms aja
Isagi Yoichi
Yah.. Lo mikir lha
Isagi Yoichi
Keknya sih karena Nichi terlalu dewasa
Isagi Yoichi
Belum selesai ngomong gue goblok!
Shidou Ryusei
Terus apa lanjutannya?
Isagi Yoichi
Makanya tu bocah minder, tolol
Isagi Yoichi
Lo sekali lagi ngomong, gue masukin lo ke kuburan bapak lo
(sorry for my cringe joke ;-;)
Nichi [you]
Aku tak bisa tenang soal ini—
Nichi [you]
Kau memaafkanku??
Nichi [you]
Rin! Aku minta maaf! Lihat aku bawa bolu lho!
Nichi [you]
Tadaa!! I brought your favorite album.. do you like it?
Nichi [you]
Rin, I swear.. Aku minta maaf
Itoshi Rin
. . . Still, no
Nichi [you]
Kau tahu ada hal penting yang ingin aku ucapkan
Nichi [you]
Aku minta maaf atas segalanya.. Okey?
Nichi [you]
Aku belum ngomong!!
Nichi [you]
Hei?! Aku bilang aku belum ngomong
Nichi [you]
𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘦𝘮𝘣𝘶𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘴𝘢𝘱 𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬
Nichi [you]
Tch… soal ujian nomer dua puluh satu itu ngejek aku atau gimana, sih?
Nichi [you]
Kenapa sih hidup gue malah makin ribet pas udah mau lulus?!
Nichi [you]
Semua orang liat gue kayak sampah, cuma karena gue beda.
Nichi [you]
Gila gue, pengen deh minta maaf ke dia sambil sujud
Itoshi Rin
…Kau ngelakuin itu lagi.
Nichi [you]
𝘵𝘦𝘳𝘬𝘦𝘫𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘳𝘶-𝘣𝘶𝘳𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘳𝘰𝘬𝘰𝘬
Nichi [you]
Aku—bukan, maksudku… ini bukan apa-apa, aku cuma…
Itoshi Rin
Kau gak harus nyakitin diri sendiri buat diperhatiin, yk?
Nichi [you]
Ik but, Aku nggak minta perhatian…
Itoshi Rin
Tapi kau dapetin perhatianku. Lagi. Dan selalu karena caramu yang kayak gini.
Nichi [you]
Tapi ini caraku! Dasar bodoh!
Nichi [you]
Kau pikir aku ngelakuin ini karena kau? Jangan berharap
𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘵𝘢𝘬 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪
𝘚𝘪𝘢𝘭.. 𝘪𝘯𝘪 𝘱𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘶𝘩 𝘰𝘣𝘢𝘵 𝘪𝘵𝘶
Nichi [you]
Ehh Rin.. Maksudku bukan gitu—
Itoshi Rin
Ke ruang bk, sekarang.
Nichi [you]
𝘔𝘦𝘯𝘨𝘩𝘦𝘭𝘢 𝘯𝘢𝘱𝘢𝘴
𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘣𝘢𝘳.. 𝘴𝘦𝘥𝘪𝘬𝘪𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢
𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘬𝘶𝘴𝘢𝘥𝘢𝘳𝘪, 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘣𝘢. 𝘜𝘱𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘧𝘰𝘳𝘮𝘢𝘭𝘪𝘵𝘢𝘴, 𝘧𝘰𝘵𝘰 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯-𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬, 𝘵𝘢𝘸𝘢-𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘱𝘢𝘭𝘴𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘵𝘶𝘱𝘪 𝘬𝘦𝘬𝘰𝘴𝘰𝘯𝘨𝘢𝘯… 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘮𝘪𝘮𝘱𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘤𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘢𝘭𝘶.
𝘙𝘰𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘢𝘴𝘪 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩-𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘬𝘦𝘭𝘪𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘶, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶… 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘱𝘪𝘴 𝘥𝘪 𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. 𝘋𝘪 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘴𝘰𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢-𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵, 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘩𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘫𝘢𝘭 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶.
𝘔𝘢𝘢𝘧. 𝘚𝘢𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘵𝘶𝘯𝘵𝘢𝘴.
𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘥𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘶𝘵 𝘩𝘢𝘭𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘬𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩. 𝘛𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘬𝘴𝘪 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩𝘢𝘯𝘬𝘶… 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯, 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘣𝘶𝘴 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯.
Nichi [you]
Dengar, aku tahu kau akan lelah mendengarnya, tapi aku mohon untuk mendengarkan sekali saja sebelum aku benar-benar lulus
Nichi [you]
𝘔𝘦𝘯𝘨𝘩𝘦𝘭𝘢 𝘯𝘢𝘱𝘢𝘴 𝘱𝘢𝘯𝘫𝘢𝘯𝘨
Nichi [you]
Waktu itu… di rumahmu. Aku—aku tak tahu bagaimana bisa aku ngelakuin hal segila itu.
Nichi [you]
Namun, nyatanya aku hanya terlalu pengecut untuk mengakui bahwa aku rusak. Kalau ada sisi dalam diriku yang... kelam, dan haus kendali.
Nichi [you]
Maaf, Rin. Untuk semua yang kau alami, untuk ketakutan yang aku tanam dan untuk luka yang mungkin nggak bisa kamu lihat, tapi aku tahu ada di sana. Kau nggak pantas dapat perlakuan itu. tidak dariku… dan tidak dari sisi gelapku yang selama ini terus aku tolak keberadaannya.
Nichi [you]
Aku minta maaf. Dengan seluruh waras yang masih aku punya
Nichi [you]
Dan mungkin… ini caraku bilang selamat tinggal. Karena jika aku tetap dekat, aku takut akan menyakitimu lagi.
Nichi [you]
Terima kasih… karena sudah pernah hadir di hidupku, Rin.
𝘙𝘪𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘤𝘶𝘬𝘶𝘱 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘕𝘪𝘤𝘩𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘭𝘦𝘴𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘢𝘧𝘯𝘺𝘢. 𝘈𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘶𝘱 𝘱𝘰𝘯𝘪 𝘮𝘢𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘐𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘱𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘭𝘪𝘬 𝘴𝘢𝘬𝘶 𝘤𝘦𝘭𝘢𝘯𝘢. 𝘓𝘢𝘭𝘶, 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯... 𝘪𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢.
Itoshi Rin
...Kau selalu dramatis, ya.
Itoshi Rin
Sejak kejadian itu, aku marah.
Itoshi Rin
Tapi juga ingin tahu… apa yang sebenarnya salah dari aku, sampai aku tak bisa berhenti memikirkan rasa itu.
Itoshi Rin
Aku tak tahu ini kutukanmu atau luka di kepalaku.
Itoshi Rin
Jika kau pikir aku mau meninggalkanmu begitu aja…
Itoshi Rin
Kau bodoh. Aku hanya butuh waktu buat waras lagi.
Itoshi Rin
Jadi jangan kabur dari aku... sebelum aku memutuskan, Nichi.
𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘈𝘔𝘉𝘐𝘎𝘜 𝘉𝘈𝘕𝘎𝘌𝘛?!
Comments
Rui :^
lanjut terus thor^^
2025-05-18
1