eps 3

.
Jaemin ngerasa dunia makin sempit. Semua gerakannya seperti terekam. Setiap langkah, tatapan, bahkan waktu dirinya tidur.
Tapi yang paling bikin sesak, dirinya gak bisa buktiin apa-apa. Semua jejak yang ditinggalin dia, bersih.
Jeno.
Nama itu sekarang nyangkut di kepala Jaemin kayak duri. Dia sering muncul di tempat-tempat yang gak masuk akal.
Tiba-tiba duduk di bangku yang sama di kafe. Tiba-tiba bantuin Jaemin ambil buku yang jatuh di kampus. Bahkan pernah bilang, “Kita sering ketemu ya, Jaemin. Apa ini takdir?”
Sialnya, suara dia lembut. Muka dia… tenang. Dan bagian terburuknya?
Jaemin tak bisa bohong, ada bagian dari dirinya yang penasaran. Dan itu mengerikan!!
÷÷÷÷÷÷
Sisi Haechan.
Haechan mulai pasang kamera kecil di kamar. Bukan buat eksis, tapi buat bukti. Tapi pas dia buka hasil rekamannya semalam… file-nya corrupt. Hilang semua.
Haechan gemeteran.
Dan saat itu, pintu kamarnya diketuk.
“Paket!” itu suara kurir.
Haechan membuka pintu. Ada kotak kecil, tapi tidak ada nama pengirim.
Isinya?
Haechan
Haechan
“Baju... Tidur?”
Itu baju tidur Haechan yang semalam gak dia simpan. Tapi sekarang, dilipet rapi. Dan tentunya wangi.
Di bawah baju, ada kertas kecil. — Tenang aja, gue gak ngapa-ngapain. Cuma kangen wanginya. —
Haechan serasa pengen muntah. Tapi yang bikin lebih parah, dirinya ngerasa dipeluk dari jauh. Kayak dia gak sendiri… tapi bukan dalam arti yang baik.
÷÷÷÷÷÷
Di ruang rahasia rumah keluarga Lee. Jeno dan Mark duduk di depan layar besar yang nyambung ke kamera tersembunyi.
.
Ett bentar, intro dulu.
Ini kayak—
I'm your biggest fans, i'll follow you until you love me.
Papa— paparazi~
Baby there's no other superstar you know that i'll be, your—
Papa— paparazi~
Promise i'll be kind, but i want stop until that boy is mine.
(ಠ⁠﹏⁠ಠ)
Oke.
.
Jaemin lagi tidur. Haechan lagi duduk nunduk di lantai kamarnya.
Mark nge-zoom ke wajah Haechan.
Mark
Mark
“Dia mulai runtuh.” bisiknya.
Jeno nyengir sambil liat Jaemin yang ngeringkuk di kasur, terlihat gelisah.
Jeno
Jeno
“Mereka masih belum tahu, Haechan dan Jaemin. Tapi mereka bakal ngerasa... satu-satunya tempat aman tuh di deket kita.”
Mark menoleh pelan ke Jeno.
Mark
Mark
“Kapan lo mau mulai, sentuhan pertama?”
Jeno
Jeno
“Bentar lagi,”
Jeno
Jeno
“Dia udah mulai percaya. Hari ini gue bakal ajak dia ngobrol. Lama.”
÷÷÷÷÷÷
Siang hari, di kampus.
Jaemin duduk sendirian, kepalanya nunduk, pikirannya ngacak.
Tiba-tiba ada bayangan yang nutupin sinar matahari.
“Lo capek, ya?”
Jaemin pun mengangkat kepala. Jeno berdiri di depan dia, bawa dua minuman dingin.
Jeno
Jeno
“Lo butuh temen ngobrol, kan?”
Jaemin ingin menolak. Ia harus kabur.
Tapi lidahnya kelu. Dan berakhir tangannya ambil minuman dari dia.
Senyumnya hangat. Tapi di balik senyuman itu, ada kegelapan yang pelan-pelan ngerangkak masuk ke kepalanya.
÷÷÷÷÷÷
Sisi lain.
Sore itu, Haechan pulang ke kosan dengan satu perasaan, yaitu takut.
Dan saat dia nyalain lampu kamar, dia langsung nahan napas.
Di dinding, ada tulisan pakai tinta merah.
— Lo bisa ganti semua gembok. Tapi lo gak bisa nutupin diri dari gue. —
Dan dari kamera laptopnya yang mati, lampu kecilnya kedip sesekali. Tanda... Ada yang lagi ngakses dari jauh.
.
Bersambung.
Terpopuler

Comments

Yusnani

Yusnani

Gilak sih ,klok gw udh jadi sumala ini

2025-05-21

0

Abtzzzz—Busy rest

Abtzzzz—Busy rest

Bukan cerita horor tapi gatau kenapa kesannya serem banget/Blush/

2025-06-03

2

haechantiq😵‍💫

haechantiq😵‍💫

sasaeng😵‍💫😰

2025-05-15

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!