eps 2

.
Hari itu, semua serba aneh.
Jaemin bangun dari tidurnya, membuka jendela kosan, dan nemu secarik kertas kecil diselipin di sela kaca. Tulisan tangan. Terlihat rapi dan tegas.
— Lo keliatan bagus waktu tidur dengan lampu nyala. Tapi lo harusnya nutup tirai, Jaemin. —
Jaemin seketika melotot kaget dan langsung ngecek ke luar. Gak ada siapa-siapa. Jalanan sepi. Tapi rasa diawasi itu nempel seperti bayangan.
Jaemin
Jaemin
“S-siapa?” bergumam lirih.
÷÷÷÷÷÷
Kampus.
Jaemin menghampiri Haechan.
Jaemin
Jaemin
“Chan, lo kayak... ada yang ngikutin lo gak?”
Haechan
Haechan
Mengangkat alis. “Maksud lo?”
Jaemin
Jaemin
“Kayak... lo ngerasa diliatin. Tapi pas lo noleh, gak ada siapa-siapa.”
Haechan diem sebentar. Terus ngelirik ke arah gedung hukum.
Haechan
Haechan
“Lo... Juga?”
Jaemin mengikuti arah pandang Haechan. Dan di sana, berdiri dua cowok yang keliatannya kayak malaikat bagi orang luar. Jeno dan Mark. Tapi di matanya dan Haechan... mereka iblis berwajah tenang.
÷÷÷÷÷÷
Haechan pulang lebih awal hari itu. Rasa tidak enak di dada Haechan semakin terasa.
Dan benar saja. Pas Haechan buka pintu kamar, semuanya keliatan biasa... sampai ia sadar.
Teddy bear kecil yang biasa ia taruh di rak paling atas, sekarang udah pindah posisi. Bantal tempat tidurnya juga berubah sisi. Dan lemarinya... sedikit terbuka.
Haechan langsung nelpon Jaemin. Tapi belum sempat telepon keangkat, ada notifikasi masuk.
👤 unknown. — Kamar lo wangi. Tapi selimutnya kurang bersih. Gue bersihin dikit ya :)
Haechan menggeleng pelan lalu menjatuhkan Handphone miliknya. Ia seketika bergetar. Matanya melirik ruangannya dengan gusar.
÷÷÷÷÷÷
Jeno ngerokok di balkon rumahnya. Senyum kecil di bibirnya, sambil baca pesan balasan dari Jaemin yang cuma nulis; — Lo siapa?
Jeno ngetik perlahan; Seseorang yang selalu ada sebelum lo sadar. —
Di ruangan sebelah, Mark lagi nyusun foto-foto polaroid yang dia ambil dari dalam kamar Haechan. Dia bukan sekadar ngintip. Dia udah masuk. Berkali-kali. Dengan kunci cadangan.
Jeno masuk ke kamar Mark. Mereka tatapan. Nggak ada kata-kata.
Jeno
Jeno
“Lo udah mulai?”
Mark hanya tersenyum tipis.
Mark
Mark
“Dia udah mulai takut. Itu bagus. Rasa takut bikin mereka lebih lengket.”
÷÷÷÷÷÷
Jaemin berdiri di depan cermin. Matanya ngebaca tulisan di kaca kamar yang muncul saat uap panas dari kamar mandi nempel,
— Gue suka lo basah. —
Dia terdiam. Napasnya sesak. Dan di seberang gedung, dari lantai atas, sepasang mata memperhatikan dia dari balik teropong.
.
Bersambung.
Terpopuler

Comments

~CHOI U~

~CHOI U~

Keren bet thor cs nya, semangat terus

2025-05-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!