BAB 4

Setelah selesai mandi dan berganti baju Alexa segera kembali ke ruang keluarga dimana Samuel sedang duduk sambil melihat ke arah ponselnya, dia pun meletakan benda pipih itu setelah melihat Alexa berdiri di sebelahnya.

"Kamu sudah mau pulang...?" tanya Samuel yang melihat penampilan gadis itu sudah rapi.

"Iya om aku harus segera pulang dan terimakasih untuk bantuan om semalem" ucap Alexa tulus

"Tidak masalah, kalau bukan saya pasti nanti ada orang lain juga yang akan menolong kamu. Saya hanya kebetulan sedang lewat saja waktu itu"

"Iya tapi walau bagaimanapun juga om sudah menolong saya berkali-kali, hmmmm.. Kalau begitu saya pamit ya om" ucap Alexa

"Biar saya antar" Samuel hendak berdiri tapi gadis itu menghentikannya.

"Nggak usah om, aku bisa sendiri ko beneran.. Aku nggak mau ngerepotin om lagi" tolak Alexa

"Kamu yakin...?" entah kenapa Samuel merasa ragu dengan perkataan gadis yang kini sedang duduk di hadapannya itu.

"Sangat yakin, ya sudah kalau begitu saya pamit om dan terimakasih untuk semuanya"

Alexa pun segera meninggalkan tempat itu, hari ini dia mau ke kampus untuk mengurus masalah cutinya, karena pekerjaan yang menghabiskan waktunya membuat dia melupakan akan pendidikannya itu.

Setelah kondisi sang ibu membaik dia akan kembali lagi mengenyam pendidikan yang terpaksa di tinggalkan nya itu.

💞💞💞💞

"Hai sayang" sapa Alexa yang baru saja melihat sang kekasih berada di kantin kampus.

"Hai, sedang apa kamu disini..? Lalu kenapa selama beberapa bulan ini kamu itu sulit banget buat di temuin.. Apa kamu sudah punya yang baru ya...?" todong Juan dengan banyaknya pertanyaan dia sangat terkejut melihat kekasihnya itu berada di kampus.

"Sorry sayang, aku itu lagi sibuk banget akhir-akhir ini. Ibu aku sakit jadi aku lagi benar-benar ngurusin beliau" ujar Alexa

"Serius...?" Juan merasa kurang percaya dengan perkataan sang kekasih.

Juan merasa aneh kenapa gadis yang sudah dua tahun ini menjadi kekasihnya baru terdengar dekat dengan sang ibu, karena setahu dia kekasihnya itu mempunyai hubungan yang buruk dengan wanita yang sudah melahirkannya itu.

"Tentu saja, ibu sedang sakit parah dan itu membuat ku menghabiskan banyak waktu antara pekerjaan dan juga mengurusnya"

"Bagaimana dengan kakak mu...?" tanya Juan

"Sebelum sakit ibu sempat berselisih paham dengan mas Diki jadi sampai sekarang perselisihan itu masih belum selesai dan mas Diki sendiri tidak percaya kalau ibu sedang sakit, dia pikir itu hanya akal-akalan ibu saja" cerita Alexa dengan wajah sedihnya.

Ketika hubungan kakak dan ibunya membaik dia terlupakan bahkan dia dibuang begitu saja, tapi lihat sekarang ketika wanita itu sakit dialah orang pertama yang datang untuk menolongnya, dunia ini memang begitu kejam.

"Lalu apa yang sekarang kamu lakukan disini, apa kamu sedang ada kelas...?"

"Tidak ada, hari ini aku mau mengajukan cuti. Aku mau fokus dulu merawat ibu, setelah ibu membaik baru aku akan kembali lagi kesini" ujar Alexa dengan nada sedih.

"Lalu bagaimana denganku...?" Juan menatap sang kekasih tanpa berkedip sedikit pun membuat Alexa tersipu.

"Kamu kan tetap menjadi pacar aku dong yang, lalu kamu mau kaya gimana..?"

"Bukan itu maksudnya sayang, maksud aku tuh kita nggak mungkin dong kaya gini terus, kamu terus menghilang dan susah untuk di temui"

"Iya maaf, lain kali nggak akan kaya gitu lagi. Mungkin nanti kita bisa pergi jalan-jalan atau makan gimana...?"

"Baiklah" jawab Juan pada akhirnya

Setelah pertemuan sepasang kekasih itu Alexa segera pergi, dia harus segera menyelesaikan urusannya itu, setelah itu dia akan kembali ke bar dan mengajukan pengunduran diri.

💞💞💞💞💞💞💞

Waktu berjalan begitu cepat bagi Alexa, setiap hari dia hanya menghabiskan waktu antara sang ibu dan juga pekerjaannya.

Seperti saat ini dia sedang berada di kafe, ketika tiba-tiba ponselnya berdering. Alexa segera melihat siapa yang menghubunginya itu.

"Kenapa mbak..?" tanya Alexa ketika sambungan telfonnya terhubung.

"Ibu, ibu pingsan"

"Apa...! Aku kesitu sekarang, tolong jaga ibu ya mbak" Alexa segera meminta ijin walaupun sedikit di persulit tetapi dia tetap diberikan ijin pulang oleh sang atasan.

Dia segera mencari taksi tapi tidak ada satu pun taksi yang lewat, padahal biasanya taksi ataupun ojek selalu mudah di dapatkan tapi sekarang lihat semuanya sangat susah.

Setelah berjalan sedikit agak jauh dari kafe akhirnya dia mendapatkan sebuah taksi dan segera pergi ke rumah sakit.

Alexa berlari dengan cepat bahkan dia beberapa kali menabrak pengunjung rumah sakit saking paniknya.

"Mbak bagaimana ibu...?" tanya Alexa ketika sudah sampai di depan ruangan sang ibu di rawat.

"Masih di periksa dek" Zahra setiap hari selalu membantu Alexa menjaga ibunya apalagi Zahra dan gadis itu masih memiliki hubungan keluarga.

Karena Alexa tinggal di tempat kos yang hanya satu kamar saja jadi dia juga menitip kan sang ibu di rumah saudaranya itu. Alexa menunggu dengan cemas dia sangat takut terjadi sesuatu kepada ibunya.

Walaupun selama ini perlakuan sang ibu tidak baik kepada dia tapi biar bagaimanapun juga ibunya lah yang sudah melahirkan dan membesarkan dirinya.

"Dengan keluarga Bu Lasmi...?" tanya seorang dokter yang baru saja keluar dari dalam ruangan.

"Saya dokter, dok bagaimana keadaan ibu saya, apa ibu saya baik-baik saja...?" tanya Alexa panik.

"Keadaan Bu Lasmi saat ini sedang kritis dan harus segera di operasi, kanker yang ada di tubuhnya juga sudah menyebar sehingga harus segera di angkat"

"tolong dokter sembuhkan ibu saya, berapapun biayanya akan saya bayar dokter.."

"Baik, kalau begitu silahkan lakukan pembayaran terlebih dahulu. Kami akan segera menyiapkan semuanya"

"Dokter kira-kira berapa biayanya...?" tanya Alexa

"Silahkan tanya ke bagian administrasi ya mbak, kalau begitu saya permisi" Dokter itu pun segera pergi meninggalkan Alexa dan juga Zahra.

"Mbak, tolong jaga ibu ya" pinta Alexa

"Kamu mau kemana Lex..?"

"Aku harus mencari pinjaman agar ibu bisa segera di operasi" jujur saja saat ini uang yang dia pegang juga tidak banyak, apalagi setiap bulan ibunya itu harus di kontrol dengan rutin belum lagi untuk biaya makan mereka berdua.

"Maaf ya Lex mbak nggak bisa bantu" Zahra sangat sedih di saat seperti ini dia tidak bisa membantu saudaranya itu, bantuan yang bisa dia berikan hanya tenaganya saja untuk membantu merawat ibunya Alexa.

"Tidak apa-apa mbak aku ngerti ko, mungkin aku juga akan ke tempat mas Diki. Semoga saja saat ini dia sudah kembali ke Indonesia" harap Alexa

Selama dua bulan terakhir Alexa terus mencoba menghubungi kakaknya itu tapi sang kakak ipar mengatakan kakaknya itu sedang tidak ada di Indonesia, dia sedang mengembangkan bisnisnya di negara lain.

Dia berharap semoga saat ini sang kakak sudah kembali dan bisa membantunya untuk membiayai pengobatan sang ibu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!