Chap 5 Penculikan

Beberapa jam kemudian, Melan tetap diikutsertakan dalam kursus. Walau sebatas nimbrung mendengarkan saran-saran Jihan, saran yang akan mengajarkan dirinya mengendalikan benda, Melan duduk bersila bersama lusid lain pasang mata serius pada penuturan Jihan.

".. dulu gue hobinya tuh ngebunuh. Seneng, kalo lihat darah mancar. Yang gue maksud bukan kesenangan haram itu. Hepi yang gue maksud tuh ngedadak serba bisa, ya Guys.

Telkin gue di alam badar ini ada karena samaan kita bisa onmind.

Gunain will yang ada, gunain imej di kepala. Soalnya pala kita nih emang nyambungnya sama alam geblek ini. Kata si Seha juga, kita udah mengakar sama sekitar kita ini.. kalo onmind.

Eh.. Gak.. Gue pernah ngelakuin telkin sewaktu offmind. Ya itu tadi. Ada will atau kehendak di pengalaman kesetrum kita. Kita punya will aneh pokoknya.

Kalo emang dibolehin telkin di lamsad (alam sadar) gue lakuin itu di jam melek seharian. Ya sebenernya khayalan kita itu bisa langsung kejadian. Nah.. Apa lagi di sini.

Soal saran semedi ini, yang gue yakin bisa ngecilin ketakutan kita, gue lihat, hezt-nya pada udah lumayan-lah. Latihan fokus nih nantinya bakal.. mampu ngerebut.. objek yang.. lagi diremote.. plus lagi dikendaliin telkin laen."

Jihan berhenti sejenak, membaca ponselnya.

"Nah, terserah. Bisa atau gak, yang penting kalian udah liat khan? Si Karman Raider santuy isengin bokinnya. Dia udah bisa iseng sama yang laen. Padahal Kania baru bisa ngimej ngangkat kelereng."

"Kelereng dipecahin." Salah seorang berkomentar.

"Ya. Fokus Kania bukan di pecahan itu tapi di wah-bisa punya dia. Kania. Lo tinggal ngembangin seneng itu aja. Ntar juga turut naik hezt-nya.

Jangan panik kalo imej kita kejadian.

Ehh.. Sekali lagi bener nih gak ada yang tau Hen Hen?"

Mereka yang bersila di depan Jihan tak merespon. Ada 50-an orang yang hadir di dekat sungai dalam hutan ini, namun semuanya tinggal diam.

"Udah yuk, ah. Kita balik. Jam bubar jadi lewat lima belas menitan, Guys.."

Jihan beranjak bangkit. Mereka mengikuti namun tidak menepuk-nepuk celana seperti yang Jihan lakukan, mereka bangkit dengan pusar perut sudah menyala, lalu beberapa ada yang terbang, pergi meninggalkan tempat, yang lainnya berselonjor kaki dan mengobrol.

Mereka yang bersantai membiarkan butir cahaya, piaraannya, pergi mengikuti yang terbang lebih dulu.

Di hulu air terjun, ada batu besar yang masih ditempati seseorang beryoga. Dia adalah gadis yang waktu tadi berteriak minta Jihan menandatangani absensi.

"Dis? Woy Disa? Lo gak pulang, Nyet?"

Jihan menanyai Disa dan tetap mengambang di udara.

Kaca yang Jihan pegang perlahan bergerak sendiri ke pangkuan Disa, melayang ke pengendalinya.

"Gue duluan ya, Dis. Dah, Monyet."

Wezzt..

Jihan melesat miring ke arah selempeng logam besar mirip pesawat UFO yang mana itu adalah lantai lapangan segienam. Jihan masuk ke salah satu dinding arena, pintu keluar dari "ruang kelas".

Dari lokasi Disa hingga cakrawala, tidak ada pemandangan lain yang mungkin laut atau gedung-gedung bertingkat sebuah kota, ruang kelas terhampar hijau tanpa batasnya.

Di lorong tribun, sekotak penutup lantai selesai di geser. Jihan datang.

"Hey.. Dit."

"Hem..?"

"Ada dua belas orang nih yang bolos les. Kita perbaiki minus diri kita apa ngikutin tuntutan para pebolos ini sih? Bingung, gue kurang sreg apa gimana ya nyaranin kelasnya?"

"Ya kita.. udah, tinggal kirim pesan Han. Satu dua udah ngebales pesan kita."

"Hhh.." hela Jihan. "Masalahnya ini."

Set!!

Seunit benda gepeng melesat ke arah wajah namun dengan tenangnya target menghentikan laju perangkat itu hingga batal mengenai matanya.

"Gue diblok sama si Hen Hen, Dito. Dito. Dito. Ditoooo.."

Jihan membiarkan Dito membaca ponsel yang diberikan.

Tampilan di layar adalah garis miring yang dilingkari, ikon blokade. Hanya gambar itu dan Dito menyentuhnya. Tap!

"Denied..!"

Tap!

"Denied..!"

Tap..

"Dinied .!"

"Ck..!" decak Jihan melihat ulah Dito pada ponselnya.

Tap!

"Denied.."

"Coba lewat we-a, Han. Sinyal biasa dulu."

"Udah! Udah gue we-a. Tapi ceklis abu. Bukain, Ras. Biar dia tau."

Didit! Dari gambar wallpaper layar berubah ke tampilan aplikasi chat. Dito mendapati foto yang kosong. Avatar profile tersebut milik nomer yang bernama Hen Hen. Dan benar ada satu ceklis berwarna abu menyertai kalimat; HEN, PLIS JAWAB.

"Valid..."

Dito menjepit benda yang dibaca dengan dua jari dan langsung melemparkannya bak pesulap kartu. Weerr!

Wezzt! Ponsel Jihan melesat kemudian hilang di kejauhan.

Dito segera mengambil laptopnya sekali gerakan tangan, bentuk dan ukuran barang yang dikendali langsung berubah saat melesat dari lantai, dari laptop menjadi HP.

"Halo Elci. Sambungkan ke nomer Hen Hen," pinta Dito, namun..

"Terhubung. Harap tunggu beberapa hari. Nomer Anda telah tersilang hari ini. Semangat untuk masa-masa prihatin kita."

"?!"

"Gue udah nyoba via sinyal panitia, Dit. Tulalit juga jawabannya."

"Zadit. Tolong lu cek jejak si Hen Hen di bar. Pernah datang buat mabuk gak?"

"Ah, nihil. Tidak ditemukan riwayat mabuk. Grafik nafsu dia tertutup untuk pemanggilnya. Aktivitas blokir utama untuk si Ultimate."

"Ultimate?" bingung Dito.

"Zadit, tunggu. Lo lagi baca apa sih nyinggung-nyinggung perbuatan gue belakang taon?"

"Whois? Han. Gue baca karena ada kaitannya sama si Hen Hen."

"Serius lo Dit? Kalo gitu, lo tau dong kenapa si Hen bolos di masa prihatin ini?"

"Mending lanjut investigasi, Han. Biar valid rumornya. Seperti kata Maesaroh, ini alam geblek. Dunia jadi-jadian."

"Oke. Thanks. Makanya gue jadi gak sabar dikepoin gini. Terima kasih."

Blizt! Bintik cahaya yang sedari tadi menemani Dito, membuncah di sebelah Jihan.

"Sama-sama, Guru," ucap kembaran Dito semunculnya di samping Jihan.

Jihan dapati Dito yang satunya sudah jongkok mencolokkan seutas kabel dari lantai ke laptopnya, lanjut sibuk mengurus "ruang kelas".

Episodes
1 Chap 1 Penculikan
2 Chap 2 Penculikan
3 Chap 3 Penculikan
4 Chap 4 Penculikan
5 Chap 5 Penculikan
6 Chap 6 Penculikan
7 Chap 7 Penculikan
8 Chap 8 Penculikan
9 Chap 9 Penculikan
10 Chap 10 Penculikan
11 Chap 11 Melan dan Gas Melon
12 Chap 12 Melan dan Gas Melon
13 Chap 13 Melan dan Gas Melon
14 Chap 14 Melan dan Gas Melon
15 Chap 15 Melan dan Gas Melon
16 Chap 16 Melan dan Gas Melon
17 Chap 17 Melan dan Gas Melon
18 Chap 18 Melan dan Gas Melon
19 Chap 19 Melan dan Gas Melon
20 Chap 20 Main Drama
21 Chap 21 Main Drama
22 Chap 22 Main Drama
23 Chap 23 Main Drama
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chap 27 Telwave
28 Chap 28 Telwave
29 Chap 29 Hen Hen si Fobian
30 Chap 30 Hen Hen si Fobian
31 Chap 31 Hen Hen si Fobian
32 Chap 32 Hen Hen si Fobian
33 Chap 33 Hen Hen si Fobian
34 Chap 34 Hen Hen si Fobian
35 Chap 35 On Going Giziania
36 OGG: Zombie Rumusan
37 OGG: Zombie Rumusan
38 OGG: Zombie Rumusan
39 OGG: Zombie Rumusan
40 OGG: Zombie Rumusan
41 OGG: Zombie Rumusan
42 OGG: Zombie Rumusan
43 OGG: Zombie Rumusan
44 On Going Giziania
45 On Going Giziania
46 On Going Giziania
47 On Going Giziania
48 On Going Giziania
49 On Going Giziania
50 On Going Giziania
51 OGG: Penyerta
52 OGG: Penyerta
53 OGG: Penyerta
54 OGG: Penyerta
55 OGG: Penyerta
56 OGG: Penyerta
57 OGG: Penyerta
58 OGG: Penyerta
59 OGG: Penyerta
60 OGG: Penyerta
61 OGG: Penyerta
62 OGG: Penyerta
63 On Going Giziania
64 In Going Giziania
65 On Going Giziania
66 On Going Giziania
67 On Going Giziania
68 On Going Giziania
69 On Going Giziania
70 On Going Giziania
71 On Going Giziania
72 On Going Giziania
73 On Going Giziania
74 On Going Giziania
75 On Going Giziania
76 On Going Giziania
77 On Going Giziania
78 Sinyal Triad di Hutan Timur
79 Sinyal Triad di Hutan Timur
80 On Going Giziania
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Chap 1 Penculikan
2
Chap 2 Penculikan
3
Chap 3 Penculikan
4
Chap 4 Penculikan
5
Chap 5 Penculikan
6
Chap 6 Penculikan
7
Chap 7 Penculikan
8
Chap 8 Penculikan
9
Chap 9 Penculikan
10
Chap 10 Penculikan
11
Chap 11 Melan dan Gas Melon
12
Chap 12 Melan dan Gas Melon
13
Chap 13 Melan dan Gas Melon
14
Chap 14 Melan dan Gas Melon
15
Chap 15 Melan dan Gas Melon
16
Chap 16 Melan dan Gas Melon
17
Chap 17 Melan dan Gas Melon
18
Chap 18 Melan dan Gas Melon
19
Chap 19 Melan dan Gas Melon
20
Chap 20 Main Drama
21
Chap 21 Main Drama
22
Chap 22 Main Drama
23
Chap 23 Main Drama
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chap 27 Telwave
28
Chap 28 Telwave
29
Chap 29 Hen Hen si Fobian
30
Chap 30 Hen Hen si Fobian
31
Chap 31 Hen Hen si Fobian
32
Chap 32 Hen Hen si Fobian
33
Chap 33 Hen Hen si Fobian
34
Chap 34 Hen Hen si Fobian
35
Chap 35 On Going Giziania
36
OGG: Zombie Rumusan
37
OGG: Zombie Rumusan
38
OGG: Zombie Rumusan
39
OGG: Zombie Rumusan
40
OGG: Zombie Rumusan
41
OGG: Zombie Rumusan
42
OGG: Zombie Rumusan
43
OGG: Zombie Rumusan
44
On Going Giziania
45
On Going Giziania
46
On Going Giziania
47
On Going Giziania
48
On Going Giziania
49
On Going Giziania
50
On Going Giziania
51
OGG: Penyerta
52
OGG: Penyerta
53
OGG: Penyerta
54
OGG: Penyerta
55
OGG: Penyerta
56
OGG: Penyerta
57
OGG: Penyerta
58
OGG: Penyerta
59
OGG: Penyerta
60
OGG: Penyerta
61
OGG: Penyerta
62
OGG: Penyerta
63
On Going Giziania
64
In Going Giziania
65
On Going Giziania
66
On Going Giziania
67
On Going Giziania
68
On Going Giziania
69
On Going Giziania
70
On Going Giziania
71
On Going Giziania
72
On Going Giziania
73
On Going Giziania
74
On Going Giziania
75
On Going Giziania
76
On Going Giziania
77
On Going Giziania
78
Sinyal Triad di Hutan Timur
79
Sinyal Triad di Hutan Timur
80
On Going Giziania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!