Pernikahan Yang Tak Diinginkan
Bagian 5.
Bunga
Silahkan masuk nona, apa ada lagi yang bisa saya bantu
Laudya
Tidak ada, terimakasih sudah mengantarkan saya
Bunga
Itu sudah menjadi tugas saya nona, jika butuh apapun jangan sungkan panggil saya
Laudya
Iya..hmm..siapa namamu?
Bunga
Panggil saja Bunga nona
Pelayan tersebut meninggalkan Laudya seorang diri
Laudya
Kamarnya luas sekali, bahkan lebih besar dari kamar yang kutempati dirumah kakek dan nenek
Kemudian berjalan mengelilingi kamar
Raut wajahnya terlihat takjub dan kagum
Sementara itu disisi lain dan berada didalam mobil
Sekar
Kenapa kamu datangnya lama sekali. Apakah kamu sudah tidak mencintaiku lagi
Bisma
Aku ada urusan sebentar, bagaimana aku kamu berpikir seperti itu cintaku hanya untukmu Sekar
Sekar
Gombal, tapi buktinya kamu datang lebih telat dari biasanya. Aku rasa kamu punya wanita lain diluar sana
Bisma mengusap rambut Sekar menenangkan
Bisma
Cintaku hanya untukmu seorang, dan tidak akan berpaling kewanita lain selain dirimu sayang
wajahnya terlihat berbunga-bunga malu
Sekar
Bisa saja kamu membujukku supaya aku tidak marah padamu
Bisma
Memangnya ada apa kamu memintaku kesini
Sekar
Apakah kamu lupa, kalau hari ini kita akan menemui kakek dan membahas soal pernikahan kita
Sekar
Kenapa ekspresimu terlihat tegang, apa yang terjadi?
Keringat dingin mulai menetes dikening Bisma
Bisma
Apa yang harus kukatakan padanya. Batinnya gelisah
Sekar
Kamu jadikan menemui kakek hari ini?
Bisma
Ehm..., maaf Sekar mungkin aku akan menemui kakek lain hari aku ingin mempersiapkan diri untuk bertemu dengan kakek nanti
Wajahnya terlihat heran dan bingung
Suasana menjadi hening dan masing-masing sibuk dengan pemikiran mereka sendiri.
Bisma
Eh...Bagaimana kalau kita pergi kemall saja aku akan membelanjakan apa yang kamu mau sebagai gantinya
Sekar
Oke deh, tapi janji ya kamu harus datang kerumah kakek untuk membahas pernikahan kita berdua
Menatap wajah Bisma penuh kepercayaan
Bisma
Iya, aku berjanji padamu sayang
Sekar
Yaudah ayuk kita kemall sekarang sayang
Tangannya mengusap tangan Bisma lembut
Mobil pun melaju menuju kemall
Comments