Bab 2 Bertemu mantan istri

Tanpa terasa satu tahun berlalu, Alvaro harus tinggal di jalan, dengan kursi rodanya. Hidup dengan belas kasih orang lain. Kadang ia bekerja bawa barang dengan memangku barangnya.

Sampai suatu hari tanpa sengaja ia bertemu mantan istri yang sedang bersama suami barunya.

Dengan tega mantan istri menyiram Alvaro dengan air cucian bakso saat tanpa sengaja bertemu.

"Aku muak melihat mu, sial sekali bertemu dengan pria cacat seperti mu, sudah miskin cacat dan mandul. Untung aku tidak selamanya jadi istri pria sepertimu" ujar Yuli mantan istri Alvaro di depan orang banyak.

Walau Alvaro merasa terhina dan sakit hati, ia tetap diam, karena ia sadar dengan keadaanya saat ini.

Tapi bukanya berhenti Yuli masih saja menghina Alvaro dengan membawa bawa orang tuanya, dan itu membuat Alvaro marah.

"Akupun bersyukur sudah bercerai dengan mu, aku menyesal pernah menikah dengan wanita seperti mu, jika suatu hari nanti tiba, kehidupan ku berubah jangan sampai kau menangis di kakiku. Aku Alvaro bersumpah tidak akan pernah mau menerima dan memaafkan mu apa lagi sampai menjadikan mu istriku, aku tidak akan sudi jadi ingat itu baik baik" ujar Alvaro penuh penekanan

Yuli mantan istri bersama suaminya tertawa terbahak dengan mengejek Alvaro begitu sadisnya.

"Aku tunggu saat itu tiba, tapi maaf aku tidak sudi memohon padamu apa lagi mengambil sampah seperti mu, jika itu terjadi aku akan kehilangan penglihatan ku karena buta mau bersamamu" ujar Yuli pada Alvaro dengan sombong.

Tiba-tiba Langit yang tadinya terang menjadi gelap dan terdengar sambaran petir yang sangat kuat.

Tapi setelah petir itu hilang, hilang pula langit gelap di gantikan langit yang sangat cerah seketika.

Semua yang melihat kejadian itu pun terheran heran, lalu ada sala satu ibu ibu yang berucap.

"Nona sepertinya langit menjadi saksi atas ucapanmu, semoga kau tidak menjilat ludahmu sendiri, berhati hatilah" ujar ibu tua itu lalu pergi.

Mendengar itu sang mantan istri dari Alvaro pun pergi di ikuti yang lain. Alvaro menatap sang mantan istri dengan penuh kebencian.

Setelah itu Alvaro pun ikut pergi menyusuri jalan hingga ada kejadian yang akan merubah hidup Alvaro.

Alvaro duduk di kursi rodanya dengan termenung, hingga ia melihat seorang pria paruh baya yang di kejar kejar oleh orang orang jahat dengan senjata tajam, pria paruh baya itu sudah penuh luka.

Saat Alvaro melihat pria itu seakan ia sedang melihat ayahnya yang sudah meninggal itu. Jadi tanpa sadar

Alvaro yang kaget dan khawatir melihat orang tua itu pun berdiri dari kursi rodanya dengan susah payah.

Berkali kali ia mencoba tapi tidak bisa, ia tidak putus asa, ia berusaha berdiri sembari melihat keadaan orang tua itu yang sudah kewalahan menghadapi orang orang jahat itu.

Setelah mencoba beberapa kali akhirnya dengan perlahan Alvaro bisa berdiri, lalu berlari dengan sekuat tenaga lalu mencengkram orang yang akan menusuk pisau pada pria paruh baya itu.

Dengan membabi buta Alvaro menghajar lima belas orang itu tanpa ampun, ia seakan sedang melampiaskan amarahnya yang ya pendam selama ini.

Hingga akhir semua tidak berdaya, pria paru baya itu mendekati Alvaro dan menenangkan nya.

Setelah itu pria paru baya tadi menelepon orang orangnya untuk memberitahu keadaanya dengan cepat mereka datang dan mengurus semuanya.

Mereka meminta maaf karena lalai menjalankan sehingga kecolongan dan membuat sang bos hampir celaka.

Pria baru baya itu memaafkan mereka, karena salahnya sendiri yang pergi diam diam dari pengawal dan berakhir tidak baik.

Saat pria paruh baya itu melihat sang penolong, ia bingung karena pria yang menolongnya hanya terdiam kaku seakan shock.

Ia mendekati Alvaro lalu menepuk pundaknya pelan, "Nak ada apa, kenapa kau terlihat shock, tapi aku ucapkan terima kasih banyak karena telah membantuku" Ujar pria baruh baya itu

Bukan jawaban yang di dapat oleh pria paruh baya itu tapi justru mendapatkan pertanyaan yang aneh dari Alvaro

"Tuan... Apa benar saat ini saya berdiri dengan kaki saya?" Tanya Alvaro serius

"Iya benar nak, kamu berdiri dengan kakimu sendiri, memangnya ada apa?" Tanya tuan itu

"Jadi benar tuan saya bisa berdiri dan berjalan, hiks hiks hiks" tangis Alvaro pecah disana

Dan itu membuat pria baru baya itu bingung dan kaget

"Tentu saja nak kamu sehat dan memiliki kaki, jadi wajar jika kamu berjalan dan berdiri dengan kakimu sendiri" jawab pria itu

"Tuan apa anda tau aku selama satu tahun ini hidup dalam kelumpuhan, aku tidak bisa berjalan dengan kakiku, aku hanya duduk di kursi roda itu, tapi saat melihat tuan di perlakukan tidak baik entah bagaimana aku berlari ke mari dan menolong anda" jelas Alvaro dengan tergugu

Pria paru baya itu sangat kaget mendengar ucapan Alvaro, ia pun melihat benar saja ada kursi roda di sebrang jalan sana.

Ia langsung memeluk Alvaro, dan bertambah tumpah tangisan Alvaro disana, ia merasakan ke hangatan dari orang tua.

"Kau hebat nak, kau luar biasa, aku yakin orang tuamu pasti bangga, tolong bawa aku menemui mereka, aku ingin berterima kasih pada mereka karena sudah melahirkan seorang anak yang luar biasa sepertimu" ujar pria paru baya itu terharu.

Mendengar itu Alvaro membeku dan itu di sadari oleh pria itu.

"kenapa nak, apa yang terjadi?" Tanyanya khawatir.

"Maaf tuan kedua orang tuaku sudah meninggal karena kecelakaan dan itulah sebabnya aku mengalami kelumpuhan selama satu tahun ini" jawab Alvaro dengan sedih.

Mendengar penjelasan Alvaro pria itu sangat terkejut dan bersalah.

"maafkan aku nak, aku tidak tau jika keadaanya begini. Lalu dimana rumahmu" ujar pria itu

Lagi lagi Alvaro menenggang dan kebingungan. Dan semua itu di tangkap oleh pria paruh baya itu.

"Baiklah nanti saja jelaskan semua, sekarang ikut lah dengan ku, aku juga perlu di obati lihat aku masih dalam keadaan terluka" ujar pria paruh baya itu

"Maaf tuan seharusnya anda segera ke rumah sakit" ujar Alvaro khawatir

"Iya ayo kita keruamh sakit, kita akan periksa bersama, kau juga harus memeriksakan kakimu. Jangan menolak ku atau aku juga tidak mau di obati" ancam orang tua itu

"Baiklah tuan saya akan menurut tapi bisa kah bawa kursi itu karna hanya itulah yang menemaniku selama ini, aku akan menyimpannya sebagai kenang kenangan ku" ujar Alvaro penuh harap.

"Tentu aku akan menyuruh orang-orang ku untuk menyimpannya untukmu, Joni bawa kursi itu simpan di mobil lalu kita kerumah sakit" ujar pria tua itu

"Baik tuan" jawab Joni lalu mengerjakan semuanya, setelah itu mereka berangkat kerumah sakit.

Bersambung

Terpopuler

Comments

🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃

🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃

Nyimak dulu

2025-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!