MENGETAHUI RENCANA KEPINDAHAN NATHAN

Hari berganti hari, waktu terus bergulir..

Satu tahun sudah Nayla tinggal di ibu kota. Sekarang Nayla duduk di kelas enam sekolah dasar, sementara Nathan duduk di kelas sembilan.

Hari-hari yang Nayla rasakan begitu bahagia dan menyenangkan, Yulia Yoga sangat sayang padanya. Apalagi Nay mendapatkan teman-teman baru yang baik. Membuat dirinya mudah beradaptasi dan berbaur dengan teman-teman baru dilingkungan sekolah.

Bersama keluarga Nathan, Nayla merasakan memiliki keluarga utuh. Tentu saja komunikasi dengan ayahnya Dewangga pun tetap terjaga dengan baik. Walaupun mereka berkomunikasi hanya sesekali saja karena Dewa sebagai nelayan yang waktunya di habiskan di lautan. Apalagi sekarang cuaca sedang baik-baiknya, Dewa rutin berada di laut.

Yulia Yoga dan Nathan senang sekali setelah Nayla memutuskan tinggal bersama keluarga mereka. Menambah ramai rumah mereka.

Terlebih Nayla terus mendapatkan prestasi di sekolah baru. Yulia dan Yoga ikut bangga dengan pencapaian Nayla yang sudah dianggap anaknya sendiri. Yulia kerap mengantar gadis kecil bertubuh mungil itu jika ada kegiatan sekolah yang di adakan diluar sekolah.

Pagi ini keempat penghuni rumah sedang makan pagi bersama seperti biasa. Mereka menikmati makan pagi dengan suasana hangat sambil berbincang-bincang ringan tentang aktivitas mereka.

Yoga semakin sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokter spesialis , apalagi sekarang laki-laki itu sedang membangun sebuah klinik. Waktunya lebih banyak di luar hingga malam. Di pagi hari seperti inilah mereka bisa berkumpul bersama.

Sementara Yulia pun memiliki kesibukan rutin mengurusi usaha butik miliknya yang berada tepat di samping rumah.

"Nayla makan yang banyak, kegiatan kamu semakin padat sekarang. Apalagi tidak lama lagi kamu akan ujian sekolah", ucap Yulia menuang susu plain untuk Nayla yang sedang menikmati roti dengan selai strawberry kesukaannya.

"Iya tante", jawab gadis itu.

"Iya Nay makan yang banyak seperti kak Nathan biar tubuhmu tidak kurus terus seperti itu", ledek Nathan yang duduk disamping Nayla sambil menyuapkan bubur ayam ke mulutnya.

Kedua mata Nayla langsung melotot. "Kenapa kakak selalu meledek ku dengan kata-kata itu", ucap Nay mencebikkan bibirnya dengan wajah cemberut.

"Kamu memang terlalu kurus, Nay", jawab Nathan memperjelas ucapannya terdahulu. "Lihat aku semakin berotot sekarang",

"Nathan kamu tidak boleh membiasakan body shaming gitu pada adik mu. Nanti keterusan ngomong begitu". Yulia menimpali keduanya.

"Iya tante, kak Nathan selalu meledek Nay kurus ceking seperti orang kurang gizi. Huhhh". Nayla terlihat kesal pada Nathan.

Nathan tersenyum nyengir mendengar Nayla protes. "Jadi sekarang kamu sudah berani melapor pada mami? Tapi kenyataannya kamu memang sangat kurus Nayla. Makanya aku suruh kamu makan yang banyak biar badan kamu ada dagingnya bukan hanya tulang begitu", seloroh Nathan lagi dengan netra membulat dan menyuapkan makanan ke mulutnya.

Nayla spontan memukul bahu Nathan. "Kakakkk...Ihhh". Nayla tidak bisa berkata-kata lagi, hanya raut wajahnya yang menunjukkan kesal pada Nathan.

Yulia menggelengkan kepalanya melihat keduanya kadang akur kadang berselisih seperti itu.

"Nathan, mami benar kamu jangan bicara begitu pada adikmu nanti kebiasaan apalagi kalau di dengar orang lain yang akan ikut-ikutan ngatain adikmu. Apa kamu mau teman-temanmu berkata seperti tadi pada Nayla?", tegur Yoga pada putranya.

Nathan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ya tidak mau pih", jawabnya singkat. Pemuda itu langsung mengulurkan tangannya pada Nayla. "Maafkan kakak Nay", ucapnya tersenyum menolehkan wajahnya pada Nayla yang langsung menyambut tangan itu dengan membalas senyum Nathan.

"Tapi kamu memang kurus sekali Nayla".

Cepat-cepat Nayla menarik tangannya dengan wajah ditekuk.

Yulia dan Yoga menghela nafas.

"Sudah-sudah kalian berdua ini jangan mulai lagi. Bagaimana sekolah mu Nathan? Mulai bulan depan kamu harus rutin kursus bahasa inggris memperbaiki komunikasi agar saat kau pindah ke London nanti bicara mu sudah baik. Papi tidak mau kamu main-main Nathan, latihan basket mulai lah di kurangi", ujar Yoga serius.

"Iya pih", jawab Nathan sambil menganggukkan kepalanya. Pemuda itu berdiri.

Perkataan Yoga yang mengatakan Nathan akan pindah ke London membuat Nayla terdiam. Sungguh selama ini ia tidak mengetahuinya. Terlebih Nathan tidak pernah bercerita padanya.

"Nay...Nayla".

Panggilan lembut Yulia membuyarkan lamunan Nayla. "Iya mih...eh tante".

Yulia tersenyum padanya. "Sayang, sudah berapa kali tante bilang kamu boleh memanggil tante mami sama seperti Nathan tante dan om akan senang sekali", ucap Yulia terdengar begitu lembut ketika Nayla sudah berdiri dan menghampiri Yulia. Mencium tangan Yulia dan Yoga bergantian hendak berangkat ke sekolah terlebih Nathan sudah memanggil Nayla berulang kali karena takut terjebak macet ketika jam pagi menuju sekolah mereka.

*

Mobil yang di kendarai sopir keluarga Nathan melaju dengan kecepatan sedang menuju sekolah swasta ternama untuk mengantar Nathan terlebih dahulu. Kemudian mengantar Nayla yang bersekolah di sekolah negeri.

Nayla mengalihkan perhatiannya keluar kaca mobil, sementara Nathan main game melalui handphone miliknya.

Beberapa saat kemudian mobil memasuki gerbang sekolah yang berdiri megah. Rata-rata murid yang bersekolah di sana adalah anak-anak orang berada, anak pejabat atau pun orangtuanya merupakan warga negara asing yang sedang bertugas di Jakarta.

Nathan bersiap-siap. "Pulang sekolah pak Min, tidak perlu menjemput ku. Jemput Nayla saja. Aku harus kursus bahasa inggris. Mami sudah tahu jadwal ku", ucap Nathan pada sopirnya.

"Iya tuan muda", jawab Amin hendak membuka pintu.

"Tidak usah turun aku bisa sendiri, nanti Nayla terlambat", perintah Nathan mengurungkan niat Amin hendak membukakan pintu.

"Dah Nayla, sampai ketemu di rumah", ucap Nathan sambil mengucek rambut panjang Nayla.

Nayla tidak memperdulikan tindakan jahil Nathan yang biasanya membuat gadis kecil itu protes karena rambutnya akan berantakan.

"Kak Nathan mau pindah sekolah ya?".

Nathan menatapnya dengan senyum bahagia. "Iya. Aku akan melanjutkan sekolah menengah atas di Inggris. Aku akan tinggal di asrama selama satu tahun kemudian tinggal bersama keluarga papi Decland ayah ku, Nay", jawab Nathan terlihat begitu bahagia.

"Sudah ya, kakak turun dulu nanti di rumah kita bicara lagi tentang sekolah baru kakak".

Nayla menatap punggung Nathan yang melangkah menuju kelasnya yang terdapat di lantai tiga.

"Huhh ternyata benar tidak lama lagi kak Nathan akan pergi meninggalkan kami", ucap Nayla pelan namun terdengar oleh Amin yang sudah melajukan mobilnya.

"Tuan Nathan sudah lama berencana melanjutkan pendidikan di London. Itu keinginan tuan sendiri karena ingin lebih mengenal keluarga ayahnya", ujar Amin menjelaskan.

"Pasti enak ya pak, kalau kita memiliki keluarga di berbagai negara. Kita bisa mengunjungi mereka jika punya uang yang banyak".

Amin tersenyum mendengar celoteh Nayla. Laki-laki paruh baya itu melihat Nay dari kaca. "Tentu saja enak. Dan nanti saat non Nayla punya banyak uang jangan lupa ajak bapak berkunjung ke Inggris ketempat tuan muda ya".

Nayla tertawa mendengar perkataan Amin. "Nay harus turun sekarang pak". Ketika mobil telah berhenti di parkiran sekolah.

"Iya non. Bapak doakan semoga non Nayla jadi orang sukses, biar cita-cita menjadi dokter terkabul".

"Terima kasih pak Amin", jawab Nayla sumringah, selanjutnya gadis kecil itu turun mobil. Nayla langsung bertemu teman-temannya. Gadis itu terlihat begitu ceria bersama temannya.

...***...

To be continue

Terpopuler

Comments

Dinda Wei

Dinda Wei

Alur maju ya kak Emily. Nanti tau² dah dewasa mereka 😄
Selalu menunggu kelanjutannya krn belom ketemu masalahnya nih

2025-04-27

3

Delyana.P

Delyana.P

Sekarang sih belum ada rasa mereka terutama nayla masih kecil dia msh SD. ntar ketemu krn berpisah jadinya ada rasa

2025-04-28

0

Eleanor

Eleanor

Nayla jangan sedih, kan sekarang dah canggih alat komunikasi. kapanpun bisa ngobrol sm nathan walau beda benua

2025-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!