Pagi-pagi sekali Bella sudah di buat kecewa oleh sang karena dirinya tidak mendapati kalau sang Daddy sudah pergi bekerja.
Bella menghela nafasnya dengan berat, padahal dirinya ingin berbicara dengan sang Daddy mengenai kelulusan nya sebentar lagi yang dimana dirinya akan mengadakan ujian akhir. Bella berniat mengutarakan niat nya kalau dirinya tidak mau ujian online dan dirinya mau Ujian langsung dengan kata lain pergi ke sekolah sekalian ingin melihat dunia luar yang dirinya tidak pernah lihat sekalipun.
Bella menghela nafasnya tidak berminat lagi melihat makanan mewah yang tersaji di atas meja makan.
"Silahkan Nona" ucap salah satu pelayan nya.
"Apa kalian sudah makan Bi?" tanya balik Bella menatap seluruh pelayan yang menunggu nya untuk makan, walaupun dirinya sudah tahu mereka sudah sarapan pagi tapi Bella tetap ingin menanyakan seperti itu untuk sekedar basa-basi.
"Sudah Nona" ini lah yang mereka sukai dari Nona mereka. Bella sangat lemah lembut dan mempunyai tutur kata yang bagus. Pantas Tuan mereka sangat menyayangi Bella.
"Yang belum sarapan, silahkan duduk, aku juga sendirian disini" ujar Bella.
"Tidak, Nona." jawab mereka serempak. Mana mau mereka duduk setara dengan sang Nona, yang ada kepala mereka langsung copot. Tuan mereka sangat posessif kepada Nona mereka ini.
Sedangkan lain di tempat, kini Max sedang fokus dengan berkas-berkas nya.
Drrtt.....Bunyi ponsel membuyarkan fokus Max hingga Max beralih ke ponselnya dan melihat siapa yang sedang menghubungi nya
"Max! kenapa kamu pulang tidak mengabari kami hah?" Suara cerewet yang sangat di kenali Max, siapa lagi kalau bukan sang Mommy yang sudah melahirkan nya ke dunia ini yaitu Mommy Terre.
"Kenapa menelpon ku?" Sungguh kurang ajar sekali jawaban anak ini.
"anak kurang ajar!! makan malam kamu harus datang ke rumah. Bahkan kamu langsung menemui anak pungut itu dari kami keluarga mu"
Tuttt....
Tanpa peduli bagaimana perasaan sang Mommy yang mengomel dari sebrang telpon sana, Max langsung menutup sepihak. Yah...sekurang ajar itu menang Max kepada Ibu nya.
Terre memang terang-terangan tidak menyukai Bella yang di anggap nya benalu di kehidupan anak nya. Menurut Terre Anak sialan itu yang sudah menghambat putra satu satu nya tidak menikah sampai sekarang.
"Permisi Tuan?" Sapa Hanna yang mempunyai dada besar dengan bibir yang merah merona.
Max tidak menjawab tapi menatap Max dengan Ekspresi nya yang sudah menjawab nya.
"Ada Nona Arnia ingin bertemu Tuan" Jawab Hanna dengan sopan sambil membungkuk kan tubuhnya sehingga terlihat belahan dada nya.
Kening Max mengerut sebagai tanda ada pernyataan di yang ingin dia ungkapkan tapi malas ingin berbicara.
"Katanya ingin mengantarkan berkas-berkas kerja sama Tuan" Hanna yang mengerti dari Ekspresi sang Tuan langsung menjawab kembali.
"Suruh dia masuk" titah Max.
Tak...tak...tak...
Suara heals begitu nyaring terdengar. Arnia berjalan berlengak lengok menghampiri Max yang tentu nya tidak pernah menatap nya sekalipun.
"Selamat pagi Tuan Max" dari sapaan Arnia sudah jelas dapat di simpulkan oleh Max bahwa Arnia ini ingin menggoda nya.
"please sit there Ladies Arnia" jawab Max tanpa menatap ke arah Arnia karena dirinya sibuk bertukar pesan dengan Dario. Dirinya mendapat laporan jika gadis nya hanya sarapan sedikit.
Hal itu membuat Arnia kesal, tapi Arnia tetap menuruti apa yang di katakan oleh Max. Arnia duduk sambil menyilangkan kaki nya hingga baju yang sudah sepangkal paha itu hampir tersingkap memperlihatkan sesuatu yang indah.
"Ini berkas atas kerja sama kita Tuan Max " Ucap Arnia dengan centil berharap bahwa Max tergoda akan suara nya yang lembut dan menggoda itu.
Max mengambil berkasnya lalu memeriksa nya dengan seksama. Arnia malah memandang Max dengan pandangan kagum nya. Menjadi wanita Max pasti akan beruntung berkali-kali lipat.
Office datang membawa minuman tapi sesaat ada telpon yang berdering dan itu adalah handphone nya Max. Terpaksa Max sedikit menjauh dari Arnia karena yang menelpon ini adalah Dario.
"Bagiamana pun kalian harus membujuk nya untuk makan" Ucap Max dengan tegas. Max sungguh khawatir mendengar bahwa gadis nya hanya makan sedikit. Takutnya Bella sakit nanti. Se khawatir itu memang Max kepada Bella.
Tidak biasanya Gadis nya itu makan sedikit karena Bella adalah penyuka makanan apapun dan kalau makan pun pasti begitu banyak membuat orang-orang pasti akan geleng kepala melihat nya.
Tapi hal itu malah di manfaatkan oleh Arnia. Melihat ada minuman di depan nya, membuat otak licik Arnia langsung bekerja dengan sempurna. Arnia mengambil sesuatu dari dalam tas nya lalu dengan cepat-cepat mencampurkan nya ke minuman Max.
"Kau akan menjadi milikku " Gumam Arnia tersenyum licik menatap minuman Max.
Max kembali ke tempat duduk nya dan kembali memeriksa berkasnya.
"Baik! cukup tadi kesalahan nya" ucap Max sambil menantangani berkasnya. Bukan nya apa, tapi proyek ini memang sangat menguntungkan bagi Max. Apalagi proyek itu memang incarannya.
"Baik Tuan Max, semoga kerja sama kita ini saling membawa berkah kepada kita" jawab Arnia.
"Hmmm..."
Arnia pun minum sedikit hal itu Max juga ikut minum, karena sejatinya saat pertemuan penting atau seorang tamu hendak minum maka si Tuan rumah juga ikut minum untuk menjaga sopa santun. Itulah aturan nomor satu di negara ini.
"Tuan Max! apa anda punya waktu siang ini?" tanya Arnia basa-basi untuk memperlancar aksinya. Melihat Max telah minum membuat hati Arnia bersorak gembira.
"Sorry ladies Arnia, l'm busy" jawab Max sambil menikmati kopi nya.
"Maaf Tuan Max, saya kira anda punya waktu nanti siang, soalnya saya mau mengajak anda makan siang untuk merayakan kerja sama kita" Sungguh anggun sekali Arnia. Memang cocok seorang model dan ladies yang di juluki di negara ini.
Arnia menatap Max dan mulai menghitung mundur di mulai dari tiga. Tapi apa Sudah hampir 30 detik Max masih baik-baik saja. Membuat Arnia merasa heran. Tidak mungkin obatnya tidak bekerja karena obat yang di masukkan nya ke dalam minuman Max adalah obat yang sudah level nya tinggi.
"Maaf ladies Arnia, apa anda masih ada keperluan lainnya, karena saya akan ada meeting tiga menit lagi" Ucap Max menatap datar Arnia." Atau ada sesuatu yang anda tunggu" Lanjut Max lagi. Hal itu membuat Arnia terlihat gugup
"Tidak ada Tuan Max" Jawab Arnia segera bangkit dari duduk nya.
"Jangan sampai kalian melakukan kesalahan yang kedua kali Ladies Arnia " ucap Max dengan tersenyum manis menatap Arnia. Arnia langsung meneguk salivanya dengan susah, tapi untung nya dirinya bisa mengontrol wajah nya agar tidak kelihatan gugup.
"kalau begitu saya pamit undur diri duluan Tuan Max" Setelah menjabat tangan Max Arnia langsung pergi dengan sejuta keheranan nya melihat Max biasa-biasa saja.
"Ahkkkk sial...." Setelah kepergian Arnia Max baru bisa melepaskan suara yang sudah dirinya tahan-tahan sedari tadi.
"Wanita ja''ng itu" umpat Max yang merasakan tubuhnya bergejolak hebat tidak tertahan. Max segera mengambil ponselnya dan menelpon Michael dengan segera.
"Tuan, what happened to you?" Michael yang melihat keadaan Tuan nya yang terduduk lemas dengan berkeringat banyak.
"Bawa aku pulang Michael, wanita murahan itu telah menjebak ku" Jawab Max dan Michael langsung mengerti apa yang sudah terjadi dengan sang Tuan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
jaran goyang
𝘯𝘦𝘹𝘵 𝘬𝘬... 𝘨𝘢𝘴 𝘬𝘯 𝘣𝘦𝘭𝘢
2025-04-21
0