~ Happy reading ~
"T-tapi aku udah mandi, sayang. Kamu ma-mandi sendirian aja ya," ucap Davina gugup, sambil perlahan melepaskan tangan Galaxy dari pinggang rampingnya.
Galaxy tersenyum lembut, tak ingin membuat istrinya merasa tertekan. "Ya udah deh, kalo gitu… lain kali aja kita mandi barengnya."
"I-iya…" Davina hanya bisa menjawab pelan, masih terlihat malu. Meski kini mereka sudah resmi menjadi suami istri, hatinya tetap berdebar setiap kali bersama Galaxy.
Galaxy memandang istrinya yang hanya mengenakan handuk, lalu berkata sambil mengecup lembut keningnya, "Pakai baju gih, nanti masuk angin kalau cuma handukkan aja."
Davina mengangguk pelan, lalu segera menuju ruang ganti. Sebelum menutup pintu, ia sempat menoleh dan berkata sambil tersenyum manis, "Yaudah, kamu juga mandi jangan lama-lama ya."
"Kenapa jangan lama-lama, sayang?" tanya Galaxy sambil menatapnya jahil.
Davina gugup, wajahnya mulai memerah. "Ya… itu… biar gak masuk angin." jawabnya terbata-bata, membuang muka agar tak bertemu tatapan mata Galaxy yang tajam namun hangat itu.
Galaxy tertawa pelan dalam hati. "Lucu banget sih… jadi pengen cepet-cepet unboxing," batinnya, menahan senyum sambil melangkah ke kamar mandi.
"Kamu kenapa liatin aku begitu?" tanya Davina sedikit curiga saat melihat tatapan Galaxy yang begitu dalam.
"Gapapa kok. Aku mandi dulu ya, sayang," jawabnya singkat, lalu masuk ke kamar mandi. Sementara itu, Davina berdiri sejenak di ruang ganti, menatap pakaiannya sambil bergumam, "Kenapa deg-degannya nggak hilang-hilang sih…"
...----------------...
Setelah semua selesai, mereka pun mematikan lampu kamar. Hanya lampu tidur kecil yang menyala lembut, menciptakan suasana yang tenang. Davina berbaring membelakangi Galaxy. Hari pertama tidur bersama, ia masih merasa canggung untuk saling bertatap muka.
Dari belakang, Galaxy melingkarkan tangannya ke tubuh istrinya. "Sayang… kamu mau honeymoon ke mana?" bisiknya pelan.
"Aku ikut kamu aja," jawab Davina tanpa menoleh, suaranya terdengar lirih. Galaxy menghela napas pendek.
"Kamu takut ya sama aku?" tanyanya sambil perlahan memutar tubuh Davina agar menghadapnya. Matanya menatap serius.
"Kalo kamu belum siap, aku gak akan lakuin itu ke kamu. Jadi kamu tenang aja, jangan khawatir terus, sayang," ucap Galaxy lembut, memastikan bahwa kehadirannya bukan tekanan, tapi tempat pulang.
"Maafin aku," Davina menunduk, merasa bersalah karena belum bisa memberikan apa yang biasanya diharapkan di malam pertama.
Galaxy menggeleng pelan. "Gak usah minta maaf, Kamu nggak salah kok. Kita cuma butuh waktu aja. Selama apapun itu, aku gak masalah. Asalkan kamu nyaman bareng aku."
Ia menarik tubuh Davina ke pelukannya, mengelus rambut panjang sang istri. Davina tersentuh. Ia menyembunyikan wajahnya di dada Galaxy. Malam itu mereka berpelukan erat, hingga akhirnya tertidur dengan damai, tanpa perlu ada apa-apa. Justru itulah momen paling bermakna bagi mereka berdua.
...----------------...
Keesokan harinya, di sebuah kafe sederhana tapi elegan, tampak sepasang suami istri sedang sibuk menjalani bisnis mereka. Ya, mereka adalah Vyora dan Elzan. Meski sibuk bekerja, kemesraan tetap terlihat jelas di antara mereka.
"Mereka udah dateng belum, sayang?" tanya Elzan sambil menuangkan jus ke dalam gelas.
"Belum kayaknya, tapi bentar lagi selesai nih cake-nya," jawab Vyora yang masih fokus menghias kue dengan telaten.
"Aduh, strawberry-nya kurang," gumamnya sambil memutar badan, tapi terkejut karena Elzan sudah berdiri di belakangnya, membawa sepiring penuh potongan strawberry.
"Strawberry-nya udah cukup belum?" tanya Elzan sambil tersenyum lebar.
"Ini udah lebih dari cukup, sayang. Makasih ya," jawab Vyora sambil mengecup pipi suaminya, lalu kembali menghias kue.
Beberapa menit kemudian, Galaxy dan Davina tiba. Mereka langsung disambut hangat.
"Selamat datang... wahh pasutri baru nih! Ayo masuk, masuk," seru Vyora ceria sambil menarik tangan Davina.
"Tumben kafenya sepi, Ra?" tanya Davina saat melihat hanya mereka berempat di sana.
"Khusus hari ini, kita libur kerja, Dav," jawab Vyora sambil meletakkan cake di meja.
"Aduh… jangan repot-repot. Aku jadi keenakan nih," ucap Galaxy sambil tertawa kecil melihat hidangan yang disediakan.
"Hahaha… kebiasaan kamu emang, ya udah yok cobain dulu makanannya," Elzan menimpali sambil ikut duduk.
Mereka menghabiskan waktu bersama sampai sore. Galaxy dan Davina pun ikut membantu bersih-bersih sebagai bentuk terima kasih. Di dapur, Davina dan Vyora mencuci piring, sedangkan Galaxy dan Elzan menyapu hingga lantai atas.
Setelah selesai, mereka berdua duduk di rooftop yang tenang.
"Eh, Zan… aku mau nanya, deh," ucap Galaxy setelah duduk.
"Tanya aja, Ga," jawab Elzan santai.
"Kalian dulu honeymoon ke mana sih?"
Elzan tersenyum. "Lagi cari tempat honeymoon, ya?"
Galaxy mengangguk semangat.
"Hmm… sebelum nentuin tempatnya, kamu harus tau dulu tempat favorit Davina," saran Elzan sambil menatapnya serius.
"Tempat favorit?" Galaxy mencoba mengingat-ingat.
Lalu ia teringat suatu momen saat mereka masih SMA...
...----------------...
"Wahh... Pantai pink-nya cantik banget ya, Ga," ucap Davina dengan mata berbinar, menatap layar ponselnya.
"Iya, cantik banget. Tapi kok bisa ya pasirnya pink gitu?" tanya Galaxy ikut heran.
"Dicat mungkin," jawab Davina bercanda.
"Loh... kenapa gak sekalian airnya juga di cat?" balas Galaxy sambil tertawa.
"Hahaha..." mereka berdua pun tertawa bersama.
"Aduh... gara-gara ngeliat pantai pink, aku jadi pengen main ke pantai deh. Tapi pasti gak diizinin sama Ayah," gumam Davina sedih.
...----------------...
"Aku baru ingat, Davina pernah bilang pengen main ke pantai pink," ucap Galaxy, pandangannya menerawang ke langit senja yang mulai berubah jingga. Suaranya pelan, seolah mengenang percakapan lama yang tiba-tiba muncul kembali di benaknya.
"Ya udah, kamu ajak ke sana aja," sahut Elzan sambil menepuk bahu Galaxy pelan. "Nanti aku bantu cariin penginapannya. Kebetulan dulu aku dan Vyora juga honeymoon di sana," tambahnya sambil tersenyum kecil, mata Elzan tampak menerawang, seakan ikut terlempar kembali pada kenangan manis bersama sang istri.
"Loh, kalian juga?" Galaxy menoleh, kedua alisnya terangkat, separuh terkejut, separuh kagum. Senyum geli mulai terlukis di wajahnya, menyadari bahwa ternyata dirinya sedang mengikuti jejak sahabatnya dalam banyak hal—termasuk dalam urusan bulan madu.
...( ◜‿◝ )...
...🙌🏻 see you in the next chapter 🙌🏻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
ora
Hmmm ... bisa sama gitu tempatnya. Enggak sengaja atau ada ada something nih ....🤔😁
2025-06-26
1
Afriyeni Official
nggak kemana-mana di kamar aja /Chuckle//Facepalm/
2025-07-05
1
Utayiresna🌷
ke Pante pink kok gak kasih tau sih/Sob/
2025-06-30
1