04 canggung

Ara pun kembali kemeja kerjanya sambil memegang dadanya, ternyata atasannya itu orang yang sempat ia kagumi setahun yang lalu,

"duh, bagaimana ini, aku jadi canggung, tidak menyangka akan bertemu dengannya, lelaki tampan yang aku kagumi diam-diam, yang sering datang lewat mimpinya", hmmmm, baik-baik tetap harus profesional dan pura-pura saja tidak tahu" huft , , , Ara menghembuskan nafasnya berat.

Dan Ara pun memulai mengerjakan tugasnya nya sebagai sekretaris yang profesional.

asisten Teo mendatangi meja kerja Ara setelah keluar ruangan atasannya,

"Ara , boleh tidak aku bertanya?" tanya Teo dengan santai.

"silahkan pak, asal berhubungan dengan pekerjaan, tidak masalah " jawab Ara tersenyum

Deg, , , ,

dalam hati Leo pun mengagumi " setelah di teliti ternyata benar kata pak bos, kacamata tebalnya tidak bisa mengurangi kecantikan nya"

Tiba tiba dari belakang, terdengar suara bariton yang sangat menyeramkan, "ehm ehm , apa anda sedang tidak ada pekerjaan asisten Teo, ???""

"emmm maaf pak, saya sedang menanyakan perihal meeting nanti pak"jawab teo dengan senyum kikuknya , " huh dasar pak bos, belum jadian saja sudah posesif, sayang dong ada pemandangan indah harus dilewatkan begitu saja" tutur Teo yang hanya berani dalam hati nya saja.

Dan Ara pun menjawab" benar pak sebentar lagi jam sepuluh ada meeting, "

"baiklah kalo begitu, persiapkan berkas nya, nanti kalo sudah siap kita bersama menuju ruang meeting " jawab Adam dengan tegas

"baik pak, saya siapkan sekarang juga, kebetulan setengah jam lagi di mulai," ucap Ara dengan tersenyum malu.

" lain kali tidak boleh tersenyum, sebagai sekretarisku kamu harus menunjukkan raut muka yang tegas dan datar, agar orang orang tidak meremehkan mu" tegur Adam tegas. Dan berlalu masuk kedalam ruangan nya untuk menyembunyikan perasaan gugupnya.

Ara hanya mengangguk, walaupun dalam hati masih bingung, biasanya seorang sekretaris itu harus ramah dan murah senyum, tapi ini, Ara apa, Ara hanya menggelengkan kepalanya , "hmmm ya sudahlah , menurut saja " .

"ckkkkk dasar si bos keterlaluan, bucin, posesif , paket komplit , belum apa-apa saja sudah mengatur "umpat teo berlalu, dan masuk ke ruangan nya juga .

Skippp

Waktu meeting pun di mulai, Adam dengan penuh wibawanya memimpin acaranya.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Acara selesai dan selanjutnya makan siang,

" Ara mulai sekarang kamu harus ikut saya, kemana saja saya pergi, termasuk makan siang" tutur Adam tanpa bisa di bantah.

" tapi pak, rasanya saya tidak pantas kalo harus ikut bapak makan siang bersama "

balas Ara dengan tegas tapi tetap sopan.

"tidak ada penolakan, kamu sekretaris ku, jadi semua kuasa ada di tanganku, "ucap Adam penuh dengan penekanan, dalam hati Adam berkata" yes, sedikit demi sedikit , kita akan semakin dekat, dan tunggu tanggal mainnya Ara sayang" sambil senyum senyum tanpa Ara sadari, karena saat ini Ara sedang menunduk, entah karena takut ataupun malu.

"ehm ehm," suara deheman memecahkan khayalan Adam " pak , bagaimana, sekarang kita akan ke restoran mana ?" ucap Teo yang sudah jengah , menunggu Adam.

"ke tempat biasa saja" ucap Adam datar

"baik pak mari silahkan!"

Teo pun membukakan pintu belakang untuk Adam, sementara Ara membuka pintu depan,

"ehm , apa yg kamu lakukan" suara Adam mengejutkan Ara.

"Eh, bukankah bapak menyuruh Saya untuk ikut??"ujar Ara sedikit waspada, takut kena omel.

"kamu duduk di belakang saja" perintah Adam penuh penekanan.

"tapi pak, saya rasa tidak pantas" dengan canggung Ara menolak

"cepat atau saya hukum" tegur Adam tegas.

"eh jangan pak, baik baik, saya sama bapak" ucap Ara takut, sambil mendengus sebal, baru apa-apa sudah main hukum, aja gak asyik" umpat nya dalam hati.

" huh , , , dasar modus si bos, bilang aja cari kesempatan biar bisa berduaan " dalam hati Teo mengumpat sambil curi-curi pandang lewat kaca depan.

dalam pikirannya Adam berbicara sendiri "Yes misi pdkt di mulai, tapi tetap harus cool , tidak boleh terlalu terburu-buru, yg ada kabur nanti, karena dari mata-mata yang aku sewa mengatakan, kalo Ara susah sekali di dekati laki-laki, sungguh gadis idaman bukan! , gadis suci yang belum pernah tersentuh, kamu memang berbeda dari gadis-gadis lain yang mengejar ku tanpa punya malu, bahkan memamerkan tubuhnya yang jelek itu" umpat Adam yang merasa jengkel kalau mengingat itu.

setelah sampai di restoran, Ara kebingungan mencari menu-menu nya, karena kebetulan Ara baru pertama kalinya masuk ke restoran bintang lima seperti ini.

"Ara apa yang kamu lakukan, kenapa daftar menunya hanya di bolak balik" tegur Adam

"eemmmm maaf pak, saya baru pertama kali ke restoran mewah seperti ini, jadi saya bingung memilih menunya, " sambil menggaruk tengkuknya, tersenyum malu.

Adam dan Teo tertawa dalam hati" dasar gadis lugu" ah lucu sekali , pasti hari-hariku akan sangat menyenangkan kalo Ara sudah menjadi istriku,

" bolehkah saya pesan nasi saja pak , tapi menu di sini tidak ada nasinya," ucap Ara malu.

" disini memang restoran ala turkie jadi tidak ada nasi" ujar Teo menjelaskan

" tapi bagaimana bisa kenyang kalo gak ada nasi, saya sudah terbiasa makan nasi" ucap Ara tidak tahu malunya.

" kamu pesan sama seperti saya saja, nanti bisa persen meu double" tawar Adam yang di angguki Ara.

" baiklah pak, samain saja sama bapak, percuma mau double kalo gak ada nasi tetap tidak kenyang, " hihihi, ucap Ara dengan gaya tengil nya memamerkan gigi nya yang putih dan rapi.

"eh maaf pak, saya kelepasan bicara" sesal Ara, Ara lupa kalo harus menjaga image nya di depan atasan nya

dalam hati Adam berkata" kena kau cantik, sifatmu yang ceplas ceplos sudah mulai terbuka.

" tidak masalah, lakukan apa yang biasa kamu lakukan sekarang, tetap jadi diri sendiri" tegur Adam dengan tegas.

" mmm baik pak dan terimakasih" , ucap Ara canggung

Skipppp

Selesai makan siang, mereka kembali ke kantor, dan mengerjakan pekerjaan nya, sampai jam pulang tiba, Bagas menunggu Ara di depan pintu lobby.

" hai Ara , bagaimana kabarmu?, ayo aku antar pulang, " ajak Bagas tersenyum.

" tidak usah kak, aku sudah pesan ojol, kebetulan aku mau mampir kerumah makan sebentar, laper " jawab Ara senyum-senyum

" hahaha, Ara Ara, kamu sama seperti dulu, tidak ada jaim jaimnya, tapi aku heran , kemana makanan yang kamu makan, banyak makan tapi badan tetep kurus "ejek Bagas dengan senyum menggoda.

"ih kak Bagas , apaan c, lagian aku makan juga ada takaran, aku itu harus makan banyak , biar cepat tumbuh" , jawab Ara dengan berkacak pinggang.

" hahaha, tinggi mu itu sudah pas segini" ucap bagas sambil memegang dada nya untuk mengukur tinggi badan Ara".

"ih kak Bagas, aku ini termasuk paling tinggi loh, dari temen temen aku yang ada di desa, meski belum tinggi seperti model" ucap Ara dengan cemberut.

pecah sudah tawa Bagas" iya iya , Ara sudah tinggi, cukup segini saja udah pas, baiklah kalo begitu mari aku antar, kebetulan aku jadi lapar juga setelah berbicara dengan mu," ajak Bagas akhirnya.

Setelah di pikir-pikir ara pun mau, karena gak enak , dari dulu Ara selalu menolak ajakan Bagas,

Tapi tidak dengan sosok lelaki tampan dEngan wajah datarnya, sorot matanya yang tajam , sangat menakutkan , dari jauh dia melihat keakraban Ara dengan bawahannya " kurang ajar, siapa laki-laki itu, Teo selidiki laki-laki itu" perintah Adam memendam kecemburuan.

"baik pak, apa perlu kita mencegah mereka" ujar Teo

"tidak usah, cukup ikuti saja mereka"

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!