dalam apartemen mewah. dua insan, adam dan hawa tengah sibuk mengadu ketangkasan bibir masing masing
terhanyut dalam kenikmatan pelepasan rindu dengan hasrat jiwa muda, merajalela.
memendarkan suara decapan yg memenuhi seluruh sudut ruang persegi tersebut.
Slurpphmmm~
[ciuman semakin ganas dengan mata yg menatap si wanita intens]
suasana dinginya tak terasa akibat aktivitas panas keduanya.
bau alkohol tercium pekat dari si wanita, yg tengah kehilangan kesadarannya.
berbanding terbalik dengan Darwen.
pria itu terlarut ciuman dalam keadaan sadar sepenuhnya, ia tak terpengaruh alkohol. tetapi entah mengapa, akal kewarasannya berhenti bekerja untuk sementara waktu
Darwen Williem
[lidah menerobos masuk]
karena wanita ini...
Adelleisanya...
Adelleisa pramudya
slurrpp....[pipi merona mabuk, mengimbang permainan menyesap dalam bibir Darwen]
Adelleisa pramudya
tell Me... ...
[berkata si sela-sela ciumanya]
Adelleisa pramudya
that Im better then her,,,
Adelleisa pramudya
Reanno...
DEG
nafas Darwen seketika tercekat, mendengar gumaman halus yg keluar dari belah bibir wanita di depan nya ini
Darwen Williem
[reflek mendorong Adelleisa pelan hingga ciuman keduanya terpisah ]
Rasa cinta dan rindu yg selama ini ia pendam tumbuh subur begitu saja, menciptakan ledakan yg teramat dahsyat menghancurkan akal dan pikirannya
Tumpahan emosi yg merendam keluar ini membuat Darwen melupakan suatu fakta terbesar yg menghancurkan hatinya sendiri
bahwasanya tepat 2 tahun yg lalu....
wanita di depannya ini,,,
Telah menikah
Adelleisa-nya telah menjadi milik orang lain
Darwen Williem
no
Darwen Williem
it's false,,, kamu nggak seharusnya jadiin aku kaya backburnner gini Dell...
[menatap Adelleisa dengan tatapan sendu]
Darwen Williem
ini pilihan kamu sendiri,,, tugas aku cuma ngedukung kamu sebagai sahabat
Adelleisa pramudya
haha.... sahabat?
[tertawa miris dengan tatapan sayu ]
Adelleisa pramudya
iya, ya? aku dan Darwen sahabat...
[kepala menunjuk perlahan]
Darwen Williem
[meraup wajahnya kasar]
"fvck!"
Bodoh..
Darwen yg salah.
ia yg sadar, mengapa dengan mudahnya malah menerima ciuman dari wanita mabuk yg sudah bersuami.
selama ini,Adelleisa tak pernah tahu akan perasaan Darwen
Darwen yg waktu itu menolak keras perasaan wanita ini untuknya.
kini Darwen yg tengah memakan perkataan nya sendiri
Darwen Williem
"it's your feedback, Darwen..."
[wajah muram]
Adelleisa pramudya
[bahu bergetar hebat]
Adelleisa pramudya
hu... huk......hiks..
Adelleisa pramudya
[terisak]
Adelleisa, wanita itu menunduk menahan tangis yg sialnya sudah pecah
Adelleisa pramudya
The bad fortune...
why..?
[semakin terisak]
Adelleisa pramudya
Darwen......
is that you?
can you hug me?
[lirihnya]
Darwen Williem
[menatap Adelleisa yg kepala nya masih tertunduk]
Darwen Williem
[menghela nafas]
yes, sure.
you the winner, Adelleisa..
Darwen Williem
[mendekat, kemudian membawa Adelleisa ke dalam pelukannya]
Adelleisa pramudya
please.., keep it stay for a minute
Darwen Williem
im here~
[mengelus surai Adelleisa lembut]
Darwen Williem
a princess dosen't cry...
hening untuk sesaat mengisi suasana kamar apartemen Darwen yg gelap
Adelleisa pramudya
Darwen... i told you
Adelleisa pramudya
because, your my best friend partner of my life
[lirihnya]
Comments