CABE Bab 2

Berulang kali Adelia menggaruk pipinya yang gatal karena digigit oleh nyamuk, hampir satu jam lewat tiga puluh menit dia duduk diatas batu di tepi jalan menunggu jemputan dari temannya yang tadi dihubunginya.

Sayangnya sudah cukup lama Adelia menunggu jemputan tidak kunjung datang, dia malah mengalami gatal-gatal karena digigit nyamuk. Mobil miliknya tidak bisa di kendarai karena kerusakan dibagian depan juga belakang, kepala Adelia rasanya mau pecah saat melihat kondisi mobil kesayangannya sekarang.

"Den, sampai kapan kita ikut nunggu disini?" Tanya Mang Asep yang terpaksa ikut menunggu bersama Azkha menemani perempuan cantik yang baru saja mereka tabrak mobilnya dari belakang.

Tidak sengaja memang tapi kalau sampai mereka tidak bertanggungjawab bahkan lari itu namanya bukan laki-laki sejati.

"Sampai dia mau saya antar pulang Mang, Mamang lihat tadi kan kalau saya mau ngantar dia pulang daripada nunggu temannya tapi dia enggak mau." Sahut Azkha yang duduk tidak jauh dari posisi Adelia, laki-laki bertubuh besar itu terus saja menatap Adelia dengan lekat.

Entah mengapa pertama kali Azkha melihat perempuan muda itu ada sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya, tidak seperti biasanya. Selama ini Azkha merasa dirinya biasa saja kala berinteraksi dengan para perempuan, entah itu muda ataupun matang seusianya tapi untuk kali ini berbeda.

Caranya berbicara, marah-marah dengan mata melotot, bibirnya yang tipis dan merah itu terus saja bergerak saat mengomel semua itu membuat Azkha panas sepanas cabai setan yang baru di panennya hari ini.

"Aaiihhh... Lulu kemana sih? Giliran dibutuhin susah banget dihubungin. Dia enggak tau apa temennya ini lagi kesusahan," Ujar Adelia dengan segala kekesalan yang sedang dia rasakan.

Adelia kembali duduk di batu, matanya yang lelah menatap matahari yang saat ini mulai merangkak naik diatas langit. Suasana disini begitu panas juga sejuk terlebih dirinya tengah berteduh di bawah pohon jati yang lumayan rimbun.

Berharap saja tidak ada ulat yang jatuh.

Tidak jauh darinya Azkha terlihat menyunggingkan senyuman, pria berkulit coklat tembaga itu bangkit berniat untuk mendekati perempuan galak yang masih belum jinak tersebut. Azkha sepertinya mau mengambil resiko kalau nanti perempuan ini melemparnya dengan sandal atau kayu karena kesal.

"Mau aku antar pulang saja? Kayaknya teman kamu kejebak macet bakalan lama sampainya. Urusan mobil biar aku yang urus, mobil kamu bisa kamu ambil setelah selesai diperbaiki nanti." Ucap Azkha saat posisinya sudah dekat dengan Adelia.

laki-laki matang itu tersenyum tipis, begitu ramah dan manis. Tapi sayangnya Adelia tidak suka melihat senyumannya, dia masih kesal dengan kejadian tadi.

Kalau saja mobil milik anak buah laki-laki ini tidak-, tunggu? Kenapa rasanya di dalam pakaian ada yang bergerak-gerak, rasanya tidak nyaman dan geli.

Adelia seketika bangkit, dia kembali merasakan pergerakan tersebut. Kedua matanya melotot karena takut dan geli, dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang selain terdiam.

"Kenapa? Kamu baik-baik saja kan, apa kepala kamu sakit gara-gara tadi? Ayo kita ke dokter, kamu harus diperiksa!" Azkha yang melihat keanehan diwajah Adelia berusaha untuk bertanya dan membujuk.

Tapi perempuan cantik bermata bulat itu sama sekali tidak merespon selain melotot dengan ringisan seperti ketakutan.

"Kamu kenapa, ada yang sakit?" Tanya Azkha lagi, kali ini dia semakin mendekat pada Adelia untuk memastikan kalau perempuan muda itu baik-baik saja.

"Kamu-,"

"Ada yang masuk ke baju aku! Itu pasti ulat, aaaakkkhhhh.... buang buang buang!" Adelia memekik keras seraya melompat tidak beraturan kearah laki-laki yang tidak jauh darinya. Karena reflek juga ketakutan yang sedang dialaminya Adelia tidak sadar kalau dia malah memeluk tubuh besar Azkha, bahkan sampai melompat naik kala merasakan gerakan geli yang mulai terasa gatal di area punggung juga pinggangnya yang terlihat karena kaos pas bodi yang dikenakannya terangkat saat dia memeluk kencang leher laki-laki matang didekatnya.

Azkha sendiri yang memang tidak menyangka akan mendapatkan pelukan dibuat terkejut hampir saja terjungkal kebelakang kalau saja refleknya tidak bagus. Kedua matanya berkedip cepat, berusaha mencerna apa yang sedang terjadi saat ini.

Dia dipeluk erat oleh perempuan yang baru dikenalnya sampai menggendong perempuan tersebut dihadapan banyak pasang mata, Azkha yakin setelah ini akan ada banyak gosip yang beredar tunggu saja.

Terpopuler

Comments

Ainal Fitri

Ainal Fitri

astogeh anak nya pak penghulu yg selama in gak pernah dekat ama perempuan tetiba d peluk anak gadis orang gak cuma tubuh nya yg hampir terjungkal tp hati nya udh melorot aj tu 🤣🤣😅 kamu Adelia udh bikin Azkha kecabe cabean panas membara bak makn cabe hot jeletot level setan 🤣🤣
knp sich Adelia gak.mau d antar am Azkha udh bener tu mobil nya ditinggal biar nti Azkha yg tangung biaya nya kamu kan td minta ganti rugi. dr pad ntar Azkha berubah pikiran bukan nya mobil mu yg d bawa k bengkel tp malah kamu yg d ajak ketemu ayah nya d KUA 🤭

2025-04-09

4

Astrid Fera

Astrid Fera

dari semua cerita kak defri generasi duren sawer sllu terthe best pkokna mah,,syang tiger jrng up,,

2025-04-09

1

dee

dee

neng adel galak² ngegemesin y, bang azka 😍😍😍
waduuuuhhhh... beneran kemasukan ulet jati lah tuh. gendong adek, baaaaang. bawa adek ke depan pak peng saat ini juga 😂😂😂😂
ga sabar lah ketemu ama bunda cia 😍😍😍😍

2025-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!