Part 2. kedatangan oma cassy

Dea masih sangat berkabung bahkan seharian dia tidak makan sama sekali, tatapan nya kosong. Lisa melihat keponakan suami nya seperti itu hati nya mencelos. "de, kau sudah berjanji untuk melanjutkan hidup mu dan ingin membuat ayah serta ibu mu bangga dengan prestasi mu.."

"entahlah mereka sudah membawa separuh hidup ku!!! Ini sangat cepat bi..bahkan sebulan lagi aku baru berumur tujuh belas tahun, ayah berjanji akan memberikan ku pesta meriah.. Hiks..hiks tapi semua..'dea kembali menangis.

"kau gadis hebat dan bibi yakin orang tua mu akan sedih melihat putri nya seperti ini!! Bersihkan wajah mu, ayo kita makan bersama..perut mu dari kemarin belum di isi,"ujar lisa

"apa setelah makan, aku boleh mengunjungi makam ayah dan ibu? Lisa pun menjawab dengan anggukan kepala.

"bibi tunggu kamu di ruang makan ya? Nanti kita akan sama sama ke makam ayah dan ibu mu.."bujuk lisa dan berhasil gadis cantik itu pun langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Dea sudah terlihat sangat cantik walau hanya memakai dress sederhana tapi nampak anggun di tubuh nya. mata cantik itu menatap satu persatu para paman serta bibi nya, ada yang berbeda karena salah satu paman nya duduk di kursi makan ayah nya.

"kenapa dea? Ngga suka paman lillo duduk di situ? Seru selly dan membuat ray meletakan sendok sedikit kasar.

"jaga mulut mu, selly!! Bentak ray.."de duduk lah.."suara ray kembali lembut pada dea.

Mereka mulai makan dalam diam, ray memang merasa tidak suka tiba tiba saja lillo duduk di tempat kakak nya. Namun saat ini dia sangat enggan berdebat dengan siapa pun.

"habiskan makanan mu, paman tunggu di depan!! Ucap ray pada dea,bahkan ray tidak menghabiskan makanan nya sama sekali.

"baik paman.."jawab dea, ternyata gadis ini pun sangat sulit menelan makanan nya karena mendapat lirikan sinis bibi selly. Dari jauh maid yang mengasuh dea dari kecil hanya mengusap dada nya melihat tingkah salah satu nyonya di rumah ini yang mulai memperlihatkan wajah asli nya.

"paman lillo dan bibi selly, dea pamit mau ke makam ayah dan ibu!! Ucap dea namun hanya mendapat lambaian tangan dari selly.

"mau apa lagi? Pergi sana..sakit mata ku melihat kamu.."kesal selly, dea pun mengurungkan niat nya untuk memberi salam.

Lisa hanya menghela napas panjang, benar perkataan jolie jika selly baik hanya di depan alan. Selebih nya dia akan bertindak semena mena, merasa dia nyonya di rumah ini.

"uh kenapa sih papa harus mewariskan perusahaan pada alan? Padahal aku sudah cape cape kuliah dan ingin bersaing lebih hebat dari alan dan ray tapi tetap aja..pria tua itu lebih memilih anak nya.."gerutu selly

"kau bisa mendapatkan semua itu!! Alan sudah mati dan mama akan bantu pengalihan kuasa harta papa mu.."suara yang sangat selly kenal.

"mama mengapa datang tidak memberi kabar? Aku kan bisa jemput mama.."rengek selly sambil memeluk lengan sang mama.

"katakan sudah sampai mana kau alihkan uang perusahaan? Tanya cassy pada lillo

"ah..hampir empat puluh persen mah..bahkan perusahaan cabang akan segera gulung tikar, aku sengaja melakukan nya dan membuat alan mati.."pongah lillo dan tanpa mereka sadari salah satu asissten alan merekam pembicaraan mereka.

"buat ray pergi dari sini bersama istri nya dan pecat sebagian maid!! Kita buat anak sialan itu menderita sepanjang hidup nya..hahahaha..sampai bocah sialan itu mau menandatangani surat wasiat yang akan di hibahkan ke atas nama mu.." suara cassy sangat menyeramkan.

Kembali ke dea, selama perjalanan ke arah makam ray mendapatkan pesan jika ada nyonya cassy datang.

"cih kenapa dia baru datang sekarang? Aku yakin kematian kakak ku pasti ada campur tangan lillo dan wanita sialan itu.."gumam ray

"sayang.."panggil lisa

"tenang sayang..kita harus bersikap tidak tahu apa apa soal harta serta kematian kakak ku.."ucap ray dan lisa pun setuju.

Sampailah mereka di makam, dea menumpahkan segala isi hati pada kedua orang tua nya. Dengan sabar lisa mengusap kepala dea agar gadis itu tenang dan merasa tidak sendiri.

"sudah? Tanya lisa menatap mata biru dea.

"ayo bi..apa boleh kita mampir lagi ke suatu tempat? Aku ingin pergi kesana."pinta dea

"boleh..yang penting keponakan ku berhenti bersedih.."sahut lisa.

Ternyata sebuah toko buku yang akan di kunjungi dea, yang membuat lisa kaget ternyata itu milik jolie. Dea tidak mengetahui nya, gadis itu berjalan menyusuri deretan buku buku. Sampailah dia di sebuah tempat hanya ada sofa terlihat nyaman, air mata nya kembali mengalir di pipi cantik itu.

Sekelebatan kenangan dia bersama ibu nya bercanda saling berbagi cerita bahkan mereka sampai lupa pulang jika sudah berada di ruangan ini.

"bi, aku ingin disini sebentar saja."lirih dea dan lisa serta ray pun membiarkan keponakan nya sendirian di ruang tersebut

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!