Chu Wei berjalan menuju kamar Man Yue dan anaknya berada. Di ikuti Chu Lian tepat di belakang nya, saat masuk Man Yue tengah membaringkan anak nya, sepertinya dia habis menyusui.
Man Yue tidak mempunyai keluarga, dia sebatang kara saat menikah dengan Gu Mao, jadi tidak ada orang tua nya yang akan melihat bayi nya seperti Hua Ning melahirkan Zhu Zhu kemarin.
"Man Yue, ayo. Mereka telah menunggu"
Man Yue melihat Ibu mertuanya, kemudian dia melihat bayi nya lagi dan kemudian berdiri. "Ibu pergi dulu" bisik nya.
Mereka kemudian pergi dan Chu Lian bertugas disana menjaga bayinya.
Perayaan kelahiran cucu laki-laki Chu Wei berjalan dengan lancar. Pandangan orang-orang pun menjadi berubah.
"Saya pikir perayaan ini akan lebih besar karena ini adalah cucu laki-laki pertama Sui An' ren, namun tidak jauh berbeda dengan perayaan cucu pertama Sui An' ren "
"Jika begitu, ini menunjukkan Sui An' ren tidak membedakan kedua nya. Dia masih menyayangi Cucu perempuan nya meskipun cucu laki-laki sudah lahir"
"Saya sangat iri dengan Wu Hua Ning, Ibu mertuanya masih menyayangi anak nya dan memperlakukan nya dengan baik meskipun dia melahirkan anak perempuan."
"Andai saja dulu saya menjodohkan anak perempuan saya dengan Gu Zhi, mungkin saja sekarang saya sudah menjadi besan Sui An' ren "
Hal yang mereka ucapkan secara sembunyi-sembunyi tetap terdengar oleh orang yang mereka bicarakan. Wu Hua Ning tepat di belakang mereka dan hanya bisa tersenyum tipis, dia berjalan pergi agar tidak mendengar banyak ucapan seperti itu.
"Ekhem! " Orang-orang yang membicarakan itu terkejut ketika mendengar suara deheman dan ternyata itu adalah Chu Wei (Sui An' ren).
"Sui An' ren... "
"Silahkan nikmati jamuan nya, tapi ingatlah untuk menjaga bisikan kalian. Itu terdengar mendengung dari jauh, jangan salah paham, saya hanya tidak ingin para tamu lain berpikir desa Xianhe adalah desa seperti... Kalian tahu kan maksud saya? "
"K- kamu tahu Sui An' ren, maafkan kami" Mereka menunduk dan pergi.
Chu Wei tersenyum seperti biasa, namun matanya menatap dingin. Mereka para wanita merasakan tekanan besar dari mata yang menatap dingin itu. Dalam hati mereka merutuki diri mereka sendiri, kenapa bisa sampai berbicara seperti itu.
"Kalau begitu semoga kalian menikmati, jamuan nya "
Chu Wei pergi menyusul Wu Hua Ning, namun dia tidak menemukan nya. Dia hanya menemukan Gu Zhi sedang mengobrol dengan para pria, tidak ada pilihan lain dia menarik Gu Zhi dan menjauh dari perkumpulan itu.
Gu Zhi bingung. "Bu, apakah sesuatu terjadi? "
"Ya! "
"Apa yang terjadi? "
"Ini soal istrimu "
"Wu Hua Ning? Apakah sesuatu terjadi padanya? Tadi dia baik-baik saja? "
Chu Wei menghelai napas. "Gu Zhi, Wu Hua Ning tidak baik-baik saja. Orang-orang terus berbicara tentang anak laki-laki yang di lahirkan Man Yue dan anak perempuan yang dilahirkan Hua Ning, jelas dia menganggap ini beban. "
Gu Zhi mengerutkan kening nya. "Tapi kami sudah berbicara dan dia tidak keberatan meskipun memiliki anak perempuan, dia sangat menyayangi Zhu Zhu "
"Hah! Kamu tidak akan tahu isi hati seorang wanita. Wu Hua Ning jelas merasa terbebani meskipun dia bilang baik-baik saja, "
Gu Zhi menggaruk kepalanya. "Saya harus mencari Hua Ning? "
"Ya! Cari dia dan yakinkan dia anak laki-laki dan perempuan itu sama saja, jangan merasa terbebani. Dan kau, apakah kau menganggap anak laki-laki lebih baik? " Chu Wei memberikan tatapan tajam kepada Gu Zhi.
"T-tentu saja tidak, saya lebih suka Zhu Zhu yang manis. Anak laki-laki terlalu nakal! "
Chu Wei mengangguk dengan jawaban Gu Zhi. "Kalau begitu cepat cari Hua Ning! "
"Ya Bu! "
Chu Wei menghelai napas nya, dia melihat ke arah Man Yue yang sedang di kerumuni para wanita. Terbesit pikiran buruk di pikiran nya namun dia tepis, hubungan menantu pertama dan menantu kedua selalu akur dan baik-baik saja. Dia harus tetap mempertahankan keluarga nya yang harmonis.
*
Hua Ning berjalan ke belakang lalu duduk di depan perapian tungku.
"Apa yang Anda lakukan di sini? Semuanya berada di depan" Ibu Wu Hua Ning dan Ayah nya selalu berada di sisinya semenjak datang ke desa dan mereka mengikuti Wu Hua Ning ke dapur.
"Zhu Zhu menyukai air gula merah, saya akan membuat air panas nya"
"Berdirilah, anda sedang hamil. Biarkan Ayahmu melakukan nya " Wu Hua Ning berdiri di tarik Ayah nya. Kemudian Ibu nya memegang tangan nya.
"Saya tahu perasaan mu, namun kamu tidak harus menyerah. Tetaplah berdo'a agar anda bisa melahirkan anak laki-laki untuk keluarga anda "
Air mata Wu Hua Ning jatuh. "Bu saya tahu, Ibu mertua saya sangat baik kepada saya begitupun suami saya. Saya harus membalas kebaikan mereka, setidaknya saya harus melahirkan anak laki-laki untuk mereka."
Nyonya Wu mengangguk. "Banyak wanita yang mengincar suami mu karena status Ibu mertua mu. Kamu harus berusaha sebaik mungkin untuk melahirkan anak laki-laki." Dia memeluk anak perempuan nya. Sebenarnya dia pun merasa tidak tega, namun Ibu mertua Wu Hua Ning sekarang bukanlah orang sembarangan. Wu Hua Ning harus melahirkan anak laki-laki agar memiliki masa depan yang baik di rumah ini.
Nyonya Wu mengeluarkan sesuatu dari dalam kantung pakaian nya. "Saya mendapatkan ini dari pendeta beberapa hari lalu, anda minumlah ini "
Wu Hua Ning menerima sebuah buntalan dari Ibunya. Wu Hua Ning hanya menerima nya tanpa berkata apa-apa. Dia tahu itu adalah Herbal Bai Zi San, beberapa orang mengatakan jika wanita hamil meminum air rebusan nya maka dia bisa melahirkan anak laki-laki. Namun dia juga tahu beberapa cerita yang di katakan orang-orang, membuat nya ragu dan hanya bisa terdiam.
"Sekarang kembali lah kedepan, suami mu mungkin mencarimu. Biarkan Ibu yang membuat air gula merah untuk Zhu Zhu"
Gu Zhi mencari istrinya ke beberapa tempat, hingga saat dia akan menuju dapur Wu Hua Ning sudah muncul sebelum dia bisa sampai dapur.
"Hua Ning, akhirnya saya menemukan anda."
Wu Hua Ning. "Anda mencari saya? "
Gu Zhi lalu menarik Wu Hua Ning duduk untuk bicara.
"Hua Ning, aku tahu kamu terbebani dengan hal ini. " Ucap Gu Zhi dengan memegang tangan Wu Hua Ning. "Namun saya dan Ibu saya tidak keberatan dengan anak perempuan, kami tetap menyayangi Zhu Zhu"
Wu Hua Ning hanya menunduk diam. Dia tahu fakta itu namun hatinya selalu terbebani, namun dia tidak harus terjebak dalam hal ini. Dia mendongak menatap suaminya kemudian mengangguk.
Gu Zhi merasa lega dan semua itu di akhiri dengan pelukan hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
𝓔𝓵𝓵𝓮 ✰
padahal anak laki laki dan anak perempuan sama aja kan ya
2025-04-29
2
Dewi Sulistiyani
double up dong thor. langsung 5 bab juga gpp
2025-04-28
1
Bzaa
padahal anak perempuan dan lelaki sama aja ya
2025-05-03
0