bab 5 ekstra

"Hey.. Kalian akan ikut juga? "

"Siapa kau? " Ucap salah seorang anak laki laki disana.

"Aku Aires kalian tidak mengenal aku? "

"Tidak tuh pergi sana kau itu tidak penting kami akan pergi menggunakan pesawat luar angkasa kau hanya babu apa sulitnya"

"Sialan kau bajingan tidak tau diri" Teriak Aires kuat hal tersebut membuat Profesor Agasa mendengar teriakan Aires yang begitu kencang.

"Ada apa ini? "

"Hey Profesor kau mendapatkan anak ini dari mana? "

"Dia temanmu kan? "

"Tidak dia bukan temanku aku tidak ingin ia terbang bersamaku di pesawat luar angkasa milikku"

"Apa milik kau? Sejak kapan babu seperti kau memiliki pesawat luar angkasa yang begitu bagus? Jangan menghayal ya kan teman teman?"

"Benar"

"Lagi pula lihatlah pakaiannya ini dekil banget, aku rasa kau tidak pantas untuk ada disini"

"Benar sebaiknya kau pulang dan kerja jangan sampai kau tidak punya uang untuk makan nanti malam"

" Sialan, Oke baiklah Profesor yang terhormat aku keluar dalam misi x787 ini aku kembalikan posisi kapten pesawat luar angkasa, kau suruh saja anak itu mengudara ke x787 itu aku tidak butuh terimakasih" Ucapnya lalu bernajak pergi.

"Aires kau yakin? "

"Iya aku akan berhenti sekarang"

"Sialan buat aku susah saja mencari pilot"

"Baiklah sekarang kau adalah pemimpin terbangkan pesawat luar angkasa ini dengan baik jika kau merusaknya kau akan ku bakar bersama bangkai pesawat luar angkasa ini"

"Ba... Baik"

Saat semua persiapan siap sedia tinggal waktu pengudaraan pesawat tersebut semua berjalan sesuai dengan rencana namun pada ketinggian 100 meter pesawat luar angkasa tersebut jatuh dan menghantam bandara penerbangan, menyeretnya hingga ke stasiun pembuatan pesawat terbang disana.

Semua barang barang, hancur dan stasiun mengalami kerugian yang cukup besar.

"Brangsek kau menghancurkan laboratorium serta ruang radar bagaimana kau ingin menggantinya ha? " Teriak Profesor Agasa geram.

Ia dimarahi habis habisan oleh Profesor tersebut, kini pesawat luar angkasa itu tidak bisa digunakan untuk sekarang bahkan mereka harus memperbaiki dan mendapatkan uang ekstra untuk membayar kerugian bangunan dan juga pengobatan orang orang yang berada disana.

"Sialan seandainya saja aku tidak menyuruhmu untuk menerbangkan pesawat luar angkasa ini tidak akan terjadi"

"Ma... Maafkan saya Profesor saya tidak tau hal ini akan terjadi"

Flashback sebelum pesawat luar angkasa itu siap mengudara.

"Tor apakah kau bisa menerbangkan pesawat luar angkasa ini? "

"Ya bisalah masa enggak aku adalah jagoannya kalau hal ini mah kecil"

"Benarkah? "

"Hemm" Ucapnya namun matanya terbelalak karena melihat begitu banyak tombol yang ada di ruangan tersebut.

"Tunggu ini tombol apa aja kok bisa sebanyak ini sih? " Tanyanya dalam hati.

"Apa yang kau pikirkan? "

"Ti... Tidak ada ayo kita jalankan pesawat luar angkasa ini ayo kau akan ku jadikan asisten ku"

"Apa saja boleh" Ia duduk dikursi pilot dan menarik tuas kendali.

Seketika pesawat luar angkasa tersebut lepas landas. Tubuh yang besar itu membuat pesawat memerlukan bahan bakar yang ekstra untuk terbang.

Ketika pesawat luar angkasa itu terbang mereka terkikis grafitasi dan admosfer bumi, yang mengakibatkan pesawat luar angkasa tersebut berapi dan kontrol yang ia pegang terlepas dan berusaha turun kembali. Maka terjadilah kejadian yang mengakibatkan banyaknya korban berjatuhan.

Semua itu dikarenakan posisi terbang yang seharusnya miring kesamping untuk melawan admosfir agar tetap stabil namun ia menggerakkan pesawat tersebut keatas yang mengakibatkan gesekan admosfir pada badan pesawat.

Ini merupakan hal yang sangat dasar dalam penerbangan roket antariksa ataupun pesawat luar angkasa.

" Bagaimana ini kita gagal menerbangkan pesawat antariksa nya? Apakah sesuatu terjadi pada mesinnya?"

"Tidka mesin pesawat telah dicek terlebih dahulu sebelum lepas landas dan tidak ada tanda tandanya kerusakan pada mesin pesawat tersebut"

"Lalu bagaimana caranya kita memperbaiki pesawat itu sekarang? "

"Kita memerlukan waktu 2 sampai 3 tahun untuk menstabilkan pesawat itu dan juga bangunan bangunan yang hancur"

"Bagaimana jikalau kita memakai pesawat milik Aires saja? "

"Apakah dia memiliki pesawat? "

"Benar dia merakit pesawat luar angkasa sendiri aku pernah melihatnya dengan mata kepala ku sendiri"

"Baiklah kalau misalnya kapal luar angkasa itu dapat di terbangkan dan mampu untuk melakukan perjalanan kita akan menggunakannya untuk melakukan pencarian data"

"Cepat panggil anak itu" Ucap kembali ketua pemilik nasa.

Aires duduk dengan bingung akan situasi sekarang ini, kini tatapannya benar benar kosong entah apa yang ia pikirkan. Sudah lebih 4 menit keadaan begitu sunyi dan akhirnya ia memberanikan diri untuk membuka pembicaraan.

"Emm maaf ketua apa yang terjadi disini? Kenapa saya dibawa kesini? "

"Kau bertanya nak? Kami tengah bingung pesawat apa yang kamu kerjakan dengan umur segini, ayolah Profesor Agasa kamu tidak ingin meledek ku kan? "

"Apa maksud anda? Saya memang menciptakan pesawat luar angkasa yang tahan akan sinar laser dan pluru meriam mungkin jika dikatakan pesawat saya lebih bagus dari pada apa yang diciptakan oleh tim NASA puluhan tahun ini. Jadi saya mohon jangan merendahkan saya seperti itu"

"Hahaha kau sungguh berani nak berapa usiamu? "

"Emm mungkin tahun ini umur saya 15 tahun"

"Benarkah? Baiklah baiklah perlihatkan pesawat luar angkasa milikmu biarkan aku melihat seberapa bagusnya pesawat luar angkasa milikmu itu"

"Benarkah? Baiklah baiklah perlihatkan pesawat luar angkasa milikmu biarkan aku melihat seberapa bagusnya pesawat luar angkasa milikmu itu"

"Baiklah saya akan memperlihatkannya tetapi tidak disini"

"Lantas dimana? "

"Lapangan landasan"

"Baiklah ayo kesana"

Mereka berjalan menuju lapangan penerbangan, disana Aires tersenyum dan mengeluarkan pesawat luar angkasa itu, seketika semua orang terdiam.

"Pufff hahahaha... Apa ini? Kenapa sangatlah kecil? Kau membuat kapal angkasa atau pesawat mini hahaha"

"Eh salah maaf aku salah mengeluarkannya"

"Hahaha bilang saja ini pesawat yang kau buat ada ada saja pesawat ini seperti mobil, dan jet tempur tapi mana bisa dibawa ke antariksa hahahaha" Ucap mereka mencemooh dan menertawakan Aires tingkah mereka membuat Aires geram. Seketika ia mengeluarkan sebuah pesawat luar angkasa dengan body bongsor dan memiliki sayap yang cukup lebar. Bentuknya lonjong dengan ujung lancip serta beberapa ruangan kemudi kaca yang berada dibagian atas dan bawahnya.

Kaca tersebut dibuat dengan kaca khusus yang didesain dan disesuaikan dengan keadaan luar angkasa. Ukurannya melebihi 2 lapangan penerbangan yang bisa menampung 4 pesawat antariksa berukuran besar sekaligus.

"Woahh desain yang cukup hebat aku belum pernah berfikir akan membuat desain seperti ini. Apa kegunaannya? " Ucap Profesor Agasa.

"Pesawat antariksa ini bisa digunakan dalam keadaan apapun, mau itu dipenuhi dengan gas karbon, air ataupun es. Pesawat ini juga didesain dengan bahan bakar matahari yang dapat membuat pesawat ini awet dalam perjalanan. Jadi pasti akan sesuai dengan satelit yang telah dibuat oleh tim Nasa yakni untuk memantulkan cahaya matahari lebih jauh lagi. Jikalau ada sinar matahari ataupun panas yang dipancarkan maka pesawat ini masih memiliki bahan bakar. Jika misalnya tidak ada matahari kita masih bisa melakukan perjalanan dengan menggunakan bahan bakar yang telah tersedia di ekor pesawat terbang."

"Jikalau semua batrai dan bahan bakar di banyakkan pasti akan membuat banyak tempat apalagi badan pesawat yang cukup besar pasti tidak ada tempat untuk meletakkan penyimpanan bahan makanan serta keperluan yang diperlukan oleh astronot"

"Benar kau cukup cerdik akan tetapi aku akan memperlihatkan dalamnya terlebih dahulu sebelum aku menjawab pertanyaanmu itu"

Mereka masuk dengan perlahan kedalam pesawat antariksa. Mereka terkejut tidak hanya desain luar yang terlihat mewah akan tetapi desain dalamnya juga sangat mewah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***