bab 4

"Apakah kamu ingin tidur lagi atau bagaimana?"

"Tidak ingin"

"Baiklah kalau kamu tidak ingin apakah kamu mempelajari banyak hal dari perpustakaan digital? "

"Yah lumayan"

"Oke aku sudah memutuskannya kamu menjadi asisten ku mengerjakan kapal luar angkasa" Seketika seluruh Profesor disana terkejut, Karena sungguh jarang Profesor Agasa mengangkat seorang asisten.

"Emm Profesor bolehkah saya membuat kapal luar angkasa saya sendiri? "

"Siapa yang akan menaikinya? "

"Saya.. Emm sebenarnya saya membaca beberapa informasi yang mengatakan bahwa anda akan menerbitkan sebuah kapal luar angkasa yang besar yang akan dibawa oleh para astronot untuk mencari rumah barukan? "

"Benar. Baiklah jikalau kamu meinginkannya, tetapi aku hanya memberikanmu waktu sore hingga malam saja paginya kamu membantumu mengerjakan kapal luar angkasa milikku"

"Baiklah"

Mereka mengerjakan tugas mereka masing masing Aires mengontrol tangan robot untuk membangun sebuah kapal luar Angkasa yang telah didesain oleh Profesor, dan saat malamnya ia juga mengerjakan pesawat luar angkasa miliknya. Setiap hari hal tersebut berulang begitu saja, Aires hanya tidur 2 sampai 3 jam sehari hal tersebut membuat Aires cukup kelelahan.

Tidak lama waktupun terus berjalan, pesawat luar angkasa yang dikerjakan oleh Profesor itupun siap digunakan. Namun tidak dengan pesawat luar angkasa milik Aires pesawat itu sedikit lagi mencapai akhirnya.

Karena kesungguhan Aires Profesor Agasa memberikan sebuah benda yang sangatlah berharga yang selama ini tidak pernah diberikan oleh orang lain, kecuali orang yang sangatlah penting.

"Aires kemarilah"

"Anda memanggil saya Profesor? "

"Iya kamu kesini saya ingin memberikan sesuatu padamu"

"Apakah itu Profesor"

"Ini" Profesor Agasa memberikan sebuah kotak yang berisikan sebuah cips penyimpanan dimensi.

"Cips? Untuk apa Profesor? "

"Untuk dimakan, ya untuk digunakan"

"Ini cips apa Profesor? "

"Sini biar aku tanamkan"

"Baiklah" Profesor Agasa mulai memasangkan cips itu dipikiran Aires, seketika pandangannya memudar tidak lama itu panglihatannya kembali seperti semula.

"Baiklah" Profesor Agasa mulai memasang cips itu dipikiran Aires, seketika pandangannya memudar tidak lama itu panglihatannya kembali seperti semula.

"Sambutlah...ini adalah sebuah cips penyimpanan dimensional yang hanya ada 1 diseluruh dunia"

"Bukannya kepolisian memiliki hal tersebut? "

"Hey kau tidak tau kalau penyimpanan untuk kepolisian berbeda dengan benda ini, biasanya pengguna akan memikirkan barang apa saja untuk mereka gunakan dan barang itu akan muncul ditangan mereka tetapi ini berbeda ayo pejamkan matamu lalu ucapkan kata kuncinya"

"Binggo" Suara kunci terbuka ia sekarang berada di sebuah dimensi tidak berpenghuni tempat itu kosong namun saat ia berjalan lebih jauh terdapat sebuah pintu yang cukup besar.

"Apa ini? "

"Nah sekarang kamu pikirkanlah sebuah dunia yang sangatlah indah kamu bebas ingin apa saja disana"

Ia memikirkan sebuah rumah mewah diatas lapangan besar seketika tempat itupun menjadi kenyataan. Walaupun ia memikirkan hal tersebut tetapi pintu itu masih ada disana. Aires mendorong pintu itu hingga terbuka lebar, sebuah cahaya keluar dari sana hingga membuat mata siapa saja yang melihat merasakan rasa sakit.

Saat cahaya itu menghilang terlihatlah sebuah lorong yang sangatlah luas hingga engkau dapat berlari didalamnya.

"Ruangan apa ini? " Saat ia tersadar ia baru ingat bahwa ini adalah perpustakaan dan juga tempat yang pernah ia jelajahi dulu.

"Jangan bilang disini kamar" Ucapnya membuka tempat itu satu persatu.

"Benar saja inikan mension yang pernah aku tinggali dulu bagaimana bisa? Itukan hanya mimpi"

Cukup lama ia berjalan jalan Aires pun keluar dari tempat itu saat ia melihat kesekitar Profesor Agasa tidak terlihat sama sekali.

Ia hanya dapat melihat secarik kertas yang bertuliskan.

"Hay bocah bau jika kau sudah selesai mengerjakan kapalmu tutuplah tempat itu lalu jangan lupa makan kau manusia bukan robot" Begitulah tulisannya yang membuat Aires tersenyum manis.

Seketika ia memiliki ide gila ia mencoba memasukkan pesawat luar angkasa nya kedalam penyimpanan dimensi karena ia tahu bahwa 1 jam ditempat nyata sama dengan 1 hari di penyimpanan dimensi.

"Baiklah ayo kita mulai" Ucapnya bersemangat.

Satu minggu kemudian pesawat luar angkasa itupun siap digunakan. Aires menyiapkan keperluan dari mulai pakaian, makanan, hingga bahan bakar ia masukkan kedalam pesawat luar angkasa nya.

Saat ia keluar seluruh orang telah bersiap akan terbang keluar angkasa, para astronot menanti hal yang mereka tunggu tunggu, yah benar itu para anak anak panti asuhan yang diurus sama dengan Aires.

"Hey.. Kalian akan ikut juga? "

"Siapa kau? " Ucap salah seorang anak laki laki disana.

Terpopuler

Comments

✨♡vane♡✨

✨♡vane♡✨

Asiknya baca cerita ini bisa buat aku lupa waktu

2025-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!