......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
Aldi menggeram, matanya menyipit tajam menyaksikan kepergian Geisha istrinya bersama Pak Azam ke ruang kerjanya. Rencana liciknya yang telah disusun dengan begitu teliti, hancur lebur. Semua upayanya untuk mendapatkan sedikit saja dari kekayaan harta Geisha sirna begitu saja. Rasa kesal bercampur dendam membara dalam dadanya.
"Aku tidak akan membiarkannya begitu saja," gumam Aldi, tangannya mengepal kuat. "Geisha... kau akan menyesal." Ia membayangkan wajah cantik Geisha, kini dipenuhi rasa benci. Kecemburuan dan ambisi membutakan matanya.
Dengan langkah cepat, Aldi meninggalkan rumah mewah itu. Ia masuk ke dalam mobil mewahnya, mesinnya berdengung. Mobil melaju meninggalkan rumah megah itu dan melaju di jalanan.
Di dalam ruang kerja, Pak Azam mengamati kepergian Aldi dari balik jendela.
"Nyonya, Tuan Aldi sepertinya sudah pergi," ucap Pak Azam setelah mendengar suara deru mobil yang menjauh. "Sepertinya dia pasti ingin menemui Nona Gina."
Geisha menyenderkan tubuhnya ke kursi empuk, tatapannya tajam dan dingin.
Ia sengaja tidak menceraikan Aldi, setidaknya untuk saat ini. Perceraian akan memberikan Aldi kebebasan bersama selingkuhannya.
Tapi dengan dia mempertahankan pernikahannya dan menemukan bukti perselingkuhan Aldi dan Gina, orang-orang pasti akan menghakiminya dan menyebutnya pria yang tidak tahu malu
Ia punya rencana yang lebih bagus, rencana yang akan menghancurkan nama baik Aldi.
"Suruh mata-mata kita mengawasinya," perintah Geisha. "Jika perlu, kumpulkan bukti perselingkuhannya dengan Gina sebanyak-banyaknya." ucap Geisha penuh tekad.
Pak Azam, yang berdiri tegap di hadapannya, mengangguk hormat. "Baik, Nyonya," jawabnya.
Di perjalanan, Aldi mengambil ponselnya dan menghubungi Gina, kekasihnya.
Tuuut... Tuuut...
Tuuut... Tuuut...
Tak lama kemudian, terdengar suara Gina menjawab panggilannya.
"Halo Mas, ada apa?" suara Gina terdengar dari seberang, lembut dan sedikit manja.
"Kamu di mana sekarang?" tanyanya, suaranya sedikit tegang. Pandangannya tetap tertuju pada jalanan yang ramai.
"Aku di kafe sekarang, kenapa Mas?" jawab Gina, penasaran dengan suara Aldi yang terdengar serius.
"Aku ingin bertemu denganmu. Tapi bukan di kafe yang ramai ini. Kita ketemuan di tempat yang sedikit terpencil, agar tidak ketahuan orang," ucapnya, melirik ke kiri dan kanan dari balik jendela takut ada yang mengikutinya. Ia harus berhati-hati, pertemuan ini harus dirahasiakan.
"Ya udah, kita ke cafe melati aja, cafe itu agak jauh dari kota, terletak di antara dua kota. Biasanya orang dari kota kita jarang nongkrong di sana," saran Risa.
"Baiklah, kirim saja alamatnya, aku akan langsung ke sana," ucap Alfino yang langsung memutuskan panggilannya, ia pun kembali menyetir mobil dengan buru-buru.
Risa mengirim alamat tersebut, ia pun langsung masuk ke dalam mobilnya, perlahan-lahan mobilnya melaju di jalanan.
Cafe melati sedikit jauh, tapi demi kenyamanan mereka untuk mengobrol masalah penting itu tidak jadi masalah.
"Pak Azam, karena Anda sudah lama menjadi asisten Papa ku dan sekarang menjadi asisten ku? tolong Anda beri saran ke pada ku, apa yang harus aku lakukan pada perusahaan ini?" tanya Geisha tulus.
Pak Azam langsung mengerutkan alisnya. Selama menikah dengan Aldi, Geisha tidak pernah lagi mendengar ucapannya.
Selama ini Geisha hanya mendengar ucapan Aldo. Tapi ia sangat bersyukur jika Geisha sudah berubah sekarang dan dan malah meminta saran darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
saniscara patriawuha.
siapaaa orang oranggg ituuu mbokk lessss...
2025-04-11
0
Elok Fauziah
Aldi
2025-04-23
1
Shai'er
nah loh😏😏😏
2025-04-07
0