......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
"Ya, kalau rumah dan barang-barang lainnya boleh saja kamu donasikan, tapi perusahaan? Janganlah, Geisha. Kamu tahu sendiri, perusahaan itu warisan Papa kamu. Masa tega kamu mendonasikan warisan terakhir Papa?" Aldi berusaha membujuk, suaranya bergetar menahan emosi. Baginya, perusahaan itu sumber penghasilan terbesar, lambang kekayaan dan status mereka.
Geisha menatap Aldi dengan tatapan tajam, seolah-olah mampu membaca isi hatinya. "Kenapa? Perusahaan Papa, yang sekarang menjadi milikku, kan? Terserah aku dong mau ku donasi atau tidak. Aku rela mendonasikan seluruh harta kekayaanku. Kenapa kamu tidak rela? Apa kamu takut kehilangan kekayaan ku?" Pertanyaan Geisha menusuk, mengungkap kecemburuan terselubung Aldi.
Aldi tergagap, mencari alasan yang terdengar masuk akal. "Bukan begitu, sayang... Aku... Aku hanya memikirkan masa depan kita. Tak ada maksud lain," jawab Aldi gugup, berusaha menyembunyikan motif sebenarnya. Kebohongan itu terasa pahit di lidahnya.
Geisha menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. "Masa depan kita? Aldi, kebahagiaan sejati bukan hanya diukur dari kekayaan materi. Cinta yang tulus... tapi sepertinya... kau tidak tulus mencintaiku. Atau selama ini kau hanya berpura-pura mencintai ku karena menginginkan harta kekayaanku?" tuduh Geisha.
Aldi tergagap, wajahnya pucat pasi. "Ya ampun, Sayang, kok kamu ngomong begitu? Aku tidak ada maksud apa-apa!" Ia berusaha mempertahankan ucapannya, namun nada suaranya terdengar tidak meyakinkan.
Geisha menggelengkan kepala sambil tersenyum getir. "Sayang? Kita tidak punya hubungan apa-apa lagi, Aldi. Aku ingin menggugat cerai." Suaranya tegas, tanpa ragu-ragu. Kalimat itu bagai palu yang menghancurkan harapan Aldi.
Aldi panik, rasa takut kehilangan Geisha menguasainya. Ia terhuyung mundur selangkah, lalu tiba-tiba berlutut di hadapan Geisha, wajahnya memelas. "Tidak, Sayang! Jangan gugat cerai! Aku masih sangat mencintaimu! Jangan tinggalkan aku!" Ia meraih tangan Geisha, memohon dengan suara bergetar.
"Kamu yakin tidak mau bercerai denganku?" tanya Geisha, suaranya lembut namun tegas. Pertanyaan itu menggantung di udara, seakan-akan menguji tekad Aldi.
Aldi mengangguk mantap, matanya menatap Geisha dengan penuh harap. "Tidak, Sayang. Aku tidak mau bercerai denganmu. Aku sangat mencintaimu." Kali ini, suaranya terdengar lebih meyakinkan, dipenuhi penyesalan dan tekad untuk berubah.
Geisha menghela napas panjang. Bayangan masa lalu masih menghantuinya, "Baiklah, kalau begitu. Aku tidak akan menceraikan mu," kata Geisha, suaranya terdengar penuh rencana. "Tapi... dengan satu syarat. Apa pun urusanku, kamu sedikit pun tidak boleh ikut campur." Syarat itu dilontarkan dengan nada yang tegas, menunjukkan batas yang harus dipatuhi Aldi.
wajah Aldi yang tampak lega. Ia mengangguk cepat, setuju dengan syarat yang diajukan Geisha. "Iya, iya, Sayang, aku setuju," ucapnya, suara penuh keyakinan namun sedikit gemetar. Ia masih merasakan sisa-sisa ketakutan kehilangan Geisha.
Geisha berbalik badan, senyum tipis tersungging di bibirnya, namun sorot matanya menyimpan misteri yang dalam. Senyum itu tampak sinis, menunjukkan rencana terselubung yang tersimpan di balik kesepakatan mereka.
Dalam hati, Geisha bergumam, "Heh! Berhubung kamu tidak mau bercerai denganku, maka kau akan melihat sedikit demi sedikit penderitaanmu selama bersamaku." Niat jahat mulai berkecambah dalam hatinya.
Ia akan membuat Aldi merasakan hasil dari perbuatannya, membuatnya menyesal telah menyakiti hatinya . Perlahan tapi pasti, ia akan memberikan Aldi rasa sakit yang berlipat ganda, sebagai balasan atas pengkhianatan dan kebohongan yang telah dilakukan Aldi.
Jangan lupa like, vote, komen, subscribe dan hadiah gaes
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Ayu Dani
like
secangkir kopi buat author biar tambah semangat
2025-04-05
1
Shai'er
ngeles terooos, ngalah-ngalahin bajai 😏😏😏
2025-04-05
0
saniscara patriawuha.
gasssss polllll mbokkk lessss
2025-04-11
0