Keluar Dari Samudera Petaka

Para awak kapal kembali melanjutkan perbaikan kapal dengan penuh kewaspadaan. Mereka telah mengalami banyak hal selama pelayaran ini, tetapi kejadian di pulau tak berpenghuni ini memberikan mereka alasan lebih untuk tetap waspada. Kayu-kayu yang rusak diperbaiki, layar yang sobek dijahit kembali, dan setiap sudut kapal diperiksa untuk memastikan mereka siap melanjutkan perjalanan.

Sementara itu, Zhang Wei dan Shen Tianhao berdiri di tepi pantai, memandang hamparan lautan luas yang masih menyembunyikan banyak rahasia. Langit mulai beranjak gelap, menciptakan suasana yang semakin mencekam. Angin laut berembus kencang, membawa aroma asin dan sedikit bau darah yang belum sepenuhnya hilang setelah pertarungan sebelumnya.

"Apa menurutmu ada kemungkinan makhluk seperti itu masih berkeliaran di sekitar sini?" tanya Shen Tianhao dengan nada serius.

Zhang Wei menatap ke arah gugusan pulau yang tersebar di kejauhan. "Tidak hanya kemungkinan, tapi hampir bisa dipastikan. Jika makhluk itu memiliki wilayah berburu, maka kita baru saja menginjak salah satu bagian dari sarangnya."

Shen Tianhao menghela napas berat. "Sial, ini jauh lebih berbahaya dari yang kukira. Kita harus bersiap menghadapi kemungkinan terburuk."

Mereka berdua tetap berjaga, mata mereka tajam mengawasi setiap gerakan mencurigakan di air. Cahaya bulan mulai tampak, memantulkan kilauan perak di permukaan laut yang tenang—terlalu tenang, hingga justru menambah ketegangan. Dalam hati, Zhang Wei tahu bahwa ketenangan ini hanya sementara, dan sesuatu yang lebih besar mungkin akan segera datang.

Malam mulai merayap di atas kepulauan yang sunyi, hanya diterangi cahaya rembulan yang samar-samar terpantul di permukaan laut. Zhang Wei berdiri di tepi pantai, matanya tajam menatap hamparan air yang berkilauan. Shen Tianhao berdiri di sampingnya, tangan bersedekap di dada sementara telinganya tajam menangkap setiap suara di sekitar mereka. Mereka tidak bisa lengah, terutama setelah pertempuran melawan makhluk mengerikan yang mendiami pulau ini.

Saat malam semakin larut, suara-suara aneh mulai terdengar dari kejauhan. Suara seperti lolongan panjang, kadang terdengar lirih, kadang memekakkan telinga. Seakan-akan ada sesuatu yang tengah berburu di dalam kegelapan. Para awak yang masih sibuk memperbaiki kapal sesekali menoleh dengan raut tegang. Beberapa dari mereka merapatkan jubahnya, berharap malam ini berlalu dengan cepat.

"Sepertinya makhluk-makhluk itu aktif di malam hari," gumam Zhang Wei pelan.

Shen Tianhao mengangguk. "Beruntung kita hanya menghadapi satu makhluk di pulau ini. Jika ada lebih dari satu, kita pasti sudah mati."

Angin malam bertiup dingin, membawa aroma garam dan kelembapan dari laut. Di kejauhan, pulau-pulau lain tampak samar dalam kegelapan. Jaraknya memang cukup jauh, namun suara lolongan itu membuktikan bahwa mereka tidak sendirian di sini. Mungkin di setiap pulau, ada monster serupa yang berdiam di dalamnya, menjaga wilayah mereka dengan kejam.

Zhang Wei menggenggam pedangnya lebih erat. "Aku tidak suka ini. Terlalu sepi di sekitar kita, tapi suara-suara itu datang dari berbagai arah."

Shen Tianhao meliriknya. "Jangan khawatir. Selama kita tetap berjaga, mereka tidak akan menyerang. Apalagi dengan keberadaanmu."

Mereka berdua tetap siaga sepanjang malam, mata tak lepas dari kegelapan yang melingkupi lautan dan hutan di belakang mereka. Sesekali, suara dari kejauhan terdengar lebih dekat, namun tidak ada yang benar-benar muncul. Hingga fajar menyingsing, barulah lolongan itu perlahan menghilang, seperti makhluk-makhluk itu kembali ke tempat persembunyian mereka.

Saat matahari mulai menampakkan sinarnya di cakrawala, kelompok aliansi dagang yang kelelahan menyambut pagi dengan rasa lega. Kapal sudah diperbaiki dengan cukup baik untuk melanjutkan perjalanan. Angin pagi bertiup tenang, menandakan awal hari yang lebih bersahabat.

"Saatnya berlayar," kata Shen Tianhao sambil memberi isyarat kepada para awak kapal.

Zhang Wei melompat ke atas geladak, menatap laut luas di hadapan mereka. Dengan Kristal yang kini berada di tangannya, perjalanan mereka menuju Benua Tengah akan jauh lebih aman. Meskipun mereka telah melewati malam yang menegangkan, ini baru permulaan. Di depan sana, masih ada misteri yang menunggu untuk diungkap.

Perjalanan mereka terus berlanjut dengan kecepatan stabil. Gelombang yang sebelumnya ganas kini terasa lebih tenang, dan tidak ada lagi serangan dari makhluk roh laut. Kristal yang Zhang Wei peroleh terbukti sangat efektif, memancarkan aura intimidasi yang membuat semua makhluk roh di perairan ini enggan mendekat. Para awak kapal bisa beristirahat dengan lebih tenang, meski ketegangan belum sepenuhnya hilang.

Di atas dek, Zhang Wei berdiri di samping Shen Tianhao, matanya terus memandangi cakrawala. "Sesuatu tentang makhluk itu masih menggangguku," gumamnya.

Shen Tianhao mengangguk, ekspresinya serius. "Aku juga merasakannya. Makhluk itu bukan sekadar binatang roh biasa. Jika memang ada lebih banyak seperti itu di kepulauan tadi, mungkin ada sesuatu yang lebih besar yang belum kita ketahui."

Zhang Wei tetap diam, merenungkan kata-kata itu. Ada misteri yang lebih dalam di balik kemunculan makhluk tersebut, dan ia berniat untuk menyelidikinya lebih lanjut jika kesempatan muncul di masa depan.

Selama berhari-hari, mereka terus berlayar, menghindari badai dan arus laut yang tak menentu. Meskipun perairan ini dikenal berbahaya, perjalanan mereka relatif lancar berkat kristal itu. Tak ada satu pun makhluk roh laut yang mendekat, seolah-olah lautan itu sendiri mengakui superioritas energi yang terpancar dari benda tersebut.

Hingga akhirnya, di kejauhan, garis pantai yang megah mulai terlihat. Cahaya matahari yang menyentuh air laut menciptakan pemandangan yang spektakuler. Mereka telah mencapai batas antara Samudera Petaka dan wilayah perairan yang lebih tenang—pertanda bahwa Benua Tengah sudah sangat dekat.

Para awak kapal bersorak lega, sebagian tersenyum lelah, sementara yang lain masih tak percaya bahwa mereka berhasil keluar dari neraka perairan itu hidup-hidup. Shen Tianhao menepuk bahu Zhang Wei. "Kita akhirnya keluar. Selamat datang di perairan Benua Tengah."

Zhang Wei tetap diam, matanya masih tajam menatap cakrawala. Ia tahu bahwa tantangan yang lebih besar telah menunggu di tanah baru ini. Apa pun yang terjadi selanjutnya, ia siap menghadapinya.

Terpopuler

Comments

4wied

4wied

perjalanan Zhang Wei mencari jati Belanda (ups, jatidiri) telah sampai di benua tengah, sampai manakah perjalanan nya nanti...
semangat selalu thor

2025-03-19

2

saniscara patriawuha.

saniscara patriawuha.

sikatttttt sudahhhh manggg weiiiii....

2025-03-18

1

Lanjutkan

2025-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Misteri Terpecahkan
2 Keluar Dari Samudera Petaka
3 Tiba di Benua Tengah
4 Arena Pertarungan
5 Kekalahan Sang Jawara
6 Darah Pertama di Benua Tengah
7 Rencana Para Penguasa
8 Sebuah Kebetulan
9 Ancaman Yang Tak Berarti
10 Kekalahan Yang Memalukan
11 Merekrut Zhang Wei?
12 Lian Xuhuan Kembali
13 Kembali Berlatih
14 Mendaki Pegunungan Yueyang
15 Memahami Aturan Surga dan Bumi
16 Rumor Telah Tersebar
17 Takdir Yang Terhubung
18 Hong Jun
19 Masih Belum Jera
20 Akhir Dari Pertaruhan
21 Kekalahan Sang Pecundang
22 Li Hui
23 Kesempatan Besar
24 Dominasi Sepihak
25 Mengatur Strategi
26 Lembah Kabut Hitam
27 Menaklukkan Lembah Kabut Hitam
28 Bertemu Dengan Jiang Taishang
29 Semangat Pria Tua
30 Pertarungan di Tanah Tandus
31 Akhir Pertunjukan
32 Tebasan Kehampaan
33 Takdir Telah Menyimpang
34 Zhang Wei Ditangkap
35 Eksekusi Zhang Wei
36 Tatanan Dunia Akan Berubah?
37 Apa Yang Kau Ragukan Pak Tua?
38 Menjadi Mentor
39 Tantangan
40 Mimpi Burukmu Dimulai!
41 Semoga Beruntung 'Nona Muda'
42 Gunakan Kepalamu
43 Naik Tingkat
44 Segel Kutukan Jiwa
45 Membuat Senjata
46 Makam Kaisar Agung?
47 Tidak Tertarik
48 Pedang Baru
49 Sudah Waktunya
50 Perang Segera Tiba
51 Tolong jadikan aku lebih kuat lagi apapun resikonya
52 Membuat Pil Tingkat 8
53 Perjuangan dan Pengorbanan (fix)
54 Dua Keajaiban Disaat Yang Sama
55 Kelahiran Pil Legendaris Yang Membawa Bencana
56 Bayangan Era Baru
57 Ingin Menguji Kekuatan
58 Gorila Salju Berlengan Enam
59 Niat Jahat
60 Ujian Sebenarnya
61 Kebangkitan
62 Bos Terakhir
63 Pilihan Yang Bodoh
64 Sebuah Ketertarikan
65 Ambang Penerobosan
66 Silakan Maju
67 Dua Bai Chen
68 Tak Tersentuh
69 Tebasan Langit Tak Berujung
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Misteri Terpecahkan
2
Keluar Dari Samudera Petaka
3
Tiba di Benua Tengah
4
Arena Pertarungan
5
Kekalahan Sang Jawara
6
Darah Pertama di Benua Tengah
7
Rencana Para Penguasa
8
Sebuah Kebetulan
9
Ancaman Yang Tak Berarti
10
Kekalahan Yang Memalukan
11
Merekrut Zhang Wei?
12
Lian Xuhuan Kembali
13
Kembali Berlatih
14
Mendaki Pegunungan Yueyang
15
Memahami Aturan Surga dan Bumi
16
Rumor Telah Tersebar
17
Takdir Yang Terhubung
18
Hong Jun
19
Masih Belum Jera
20
Akhir Dari Pertaruhan
21
Kekalahan Sang Pecundang
22
Li Hui
23
Kesempatan Besar
24
Dominasi Sepihak
25
Mengatur Strategi
26
Lembah Kabut Hitam
27
Menaklukkan Lembah Kabut Hitam
28
Bertemu Dengan Jiang Taishang
29
Semangat Pria Tua
30
Pertarungan di Tanah Tandus
31
Akhir Pertunjukan
32
Tebasan Kehampaan
33
Takdir Telah Menyimpang
34
Zhang Wei Ditangkap
35
Eksekusi Zhang Wei
36
Tatanan Dunia Akan Berubah?
37
Apa Yang Kau Ragukan Pak Tua?
38
Menjadi Mentor
39
Tantangan
40
Mimpi Burukmu Dimulai!
41
Semoga Beruntung 'Nona Muda'
42
Gunakan Kepalamu
43
Naik Tingkat
44
Segel Kutukan Jiwa
45
Membuat Senjata
46
Makam Kaisar Agung?
47
Tidak Tertarik
48
Pedang Baru
49
Sudah Waktunya
50
Perang Segera Tiba
51
Tolong jadikan aku lebih kuat lagi apapun resikonya
52
Membuat Pil Tingkat 8
53
Perjuangan dan Pengorbanan (fix)
54
Dua Keajaiban Disaat Yang Sama
55
Kelahiran Pil Legendaris Yang Membawa Bencana
56
Bayangan Era Baru
57
Ingin Menguji Kekuatan
58
Gorila Salju Berlengan Enam
59
Niat Jahat
60
Ujian Sebenarnya
61
Kebangkitan
62
Bos Terakhir
63
Pilihan Yang Bodoh
64
Sebuah Ketertarikan
65
Ambang Penerobosan
66
Silakan Maju
67
Dua Bai Chen
68
Tak Tersentuh
69
Tebasan Langit Tak Berujung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!