DI ANTARA LATIHAN DAN CINTA
,
Warung kopi sederhana dekat padepokan, malam hari.
Mas Aris tersenyum, matanya hangat.
mas Aris
Sama-sama, Dewi. Melihatmu berkembang dan berjuang membuatku juga merasa termotivasi. Kamu atlet yang berbakat dan pekerja keras. Aku bangga padamu.
dewi
Eh, Mas Aris... aku sebenarnya juga suka bingung mau ngapain kalau udah nggak latihan silat. Rasanya hidupku cuma silat aja.
Mas Aris mengangguk, memahami.
mas Aris
Aku mengerti. Kadang kita terlalu fokus pada satu hal sampai lupa menikmati hal-hal lain. Kamu suka apa selain silat? Mungkin kita bisa cari waktu untuk melakukan hal itu bersama.
dewi
Aku suka baca buku, terutama novel romantis.
dewi
Terus, aku juga suka masak.
mas Aris
Wah, ternyata Dewi punya banyak sisi lain ya. Aku suka masak juga, lho. Mungkin suatu saat kita bisa masak bareng?
Dewi tersenyum malu-malu.
dewi
Boleh juga... tapi aku masih pemula, lho.
mas Aris
Tidak apa-apa. Kita bisa belajar bersama.
Mas Aris menatap Dewi dengan tatapan hangat, membuat Dewi merasa jantungnya berdebar.
Comments