Pagi hari yang cerah, Clara bangun dengan tergesa-gesa. ia langsung berlari menuju dapur untuk sarapan bersama bi Yati. Terlihat wajah Clara yang sudah segar, sepertinya ia melupakan kejadian semalam.
" Bi, Clara pergi dulu, " katanya sambil mencium tangan bi Yati.
Clara langsung berlari menuju garasi melewati pintu lain yang ada di mansion itu. Dia tidak ingin bertemu dengan orang-orang yang membuat hari-harinya buruk.
" Non, hati-hati! " jerit bi Yati, tapi Clara sudah hilang di balik pintu.
Saat Clara tiba di garasi, ia melihat ban motornya kempes. wajahnya langsung berubah merah karena kesal.
" huft, ini pasti kerjaan wanita itu," Clara menghela nafas panjang, mencoba menenangkan dirinya.
Tak ingin membuang banyak waktu, Clara dengan cepat berlari keluar gerbang menuju jalan raya, rencananya ia akan mencari taksi agar bisa cepat sampai di kampus. Saat ia berlari, seorang wanita mengangkat sudut bibirnya. Ia merasa puas melihat Clara yang terus menderita.
" aku akan membuat hari-harimu semakin buruk," kata Sera, yang sengaja membuat ban motor Clara kempes. Setelah puas memandangi Clara, Sera langsung menuju mobil dan pergi menuju kampus yang sama dengan Clara.
Hampir sepuluh menit Clara berdiri ditepi jalan, tapi tidak ada satu pun taksi yang kosong. Tak patah semangat, Clara terus berdiri disana, berharap ada salah satu taksi yang berhenti didepannya. tapi tiba-tiba, terlihat sebuah mobil berjalan kencang di depannya. dan sengaja melewati genangan air, membuat air itu terciprat ke pakaian Clara tanpa sempat mengelak, hingga tubuh Clara basah kuyup. Air yang dingin dan kotor membuat Clara merasa muak dan marah.
" aish, sialan!," Clara mengutuk, sambil melihat ke arah mobil yang sudah jauh, ia tidak bisa melihat Siapa yang mengemudi mobil itu, tapi ia yakin bahwa itu seorang yang ia kenal, terlihat dari mobilnya. Clara sangat yakin siapa pelakunya.
Clara menghela nafas panjang, melihat pakaian yang ia kenakan basah. Dengan terpaksa ia berniat kembali tapi sebuah motor berhenti tepat didepannya, membuat Clara tersenyum senang.
" Akhirnya dewa penolongku datang," dengan cepat Clara langsung menaiki motor Jodi.
Jodi adalah sahabat Clara di kampus, karena hanya Jodi yang tahu mengenai kehidupan Clara, makanya Jodi mau berteman dengan gadis itu. Berbeda dengan yang lain, mereka tidak mau berteman dengan Clara yang terlihat dari keluarga miskin. Karena semua orang tidak tahu kalau Clara merupakan putri dari Anton Wijaksono, seorang pengusaha. Yang mereka tahu putri Anton hanya Sera, karena Sera memiliki nama belakang Wijaksono.
Hanya butuh sepuluh menit, Jodi mengendarai motornya hingga sampai kampus.
" Terima kasih sahabatku," Clara hendak pergi ke kelas, tapi Jodi langsung menarik lengannya.
" Apa kau mau pamer gunungmu yang rata itu?," Jodi memperhatikan kaos putih yang dikenakan Clara. terlihat menerawang, bahkan bagian dalamnya terlihat.
" Astaga, bagaimana ini?, " karena ingin cepat sampai, Clara sampai melupakan tentang pakaiannya.
" Pakai ini, " Jodi melepas kemejanya dan melemparnya ke arah Clara. Dengan cepat ia memakainya dan langsung pergi dari sana.
Jodi hanya menggelengkan kepalanya, melihat tingkah sang sahabat yang ceroboh.
" Untung hanya aku yang melihat, kalau orang lain kan bahaya," gumam Jodi sambil memarkirkan kendaraannya.
Dia tidak tahu kalau ada seorang pria yang tengah memperhatikan mereka berdua didalam mobil. pria dewasa dengan mengenakan kaca mata hitam itu, memarkirkan kendaraannya agak jauh dari kampus. Entah apa yang ia lakukan disana. Tapi ditangannya memegang sebuah kartu identitas seorang mahasiswi.
" Kenapa kau membawaku kesini?," ucapnya pada sang asisten. Entah kenapa, ia merasa kesal saat melihat Clara berboncengan dengan seorang pria.
Bastian yang ada di balik kemudi menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
" Bukankah tuan sendiri yang minta diantar kesini," gerutu Bastian, tapi hanya bisa dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
vj'z tri
tiba tiba amnesia 🤣🤣🤣🤣efek cemburu 🤣🤣🤣🤣
2025-05-07
0