Rumah Luffy

"Bu, ada tamu di depan " Luffy mengetuk pintu kamar ibunya.

mendengar suara putra nya, Nisa yang lain sedang berada di meja rias pun beranjak untuk menemui Luffy.

"iya, ada siapa?" tanya Nisa setelah membukakan pintu.

"dokter Zahra, tadi saya tidak sengaja bertemu dengan nya di air terjun" kata Luffy mengatakan pada Nisa mengenai pertemuan nya dengan Zahra.

"oh iya, ibu temui dia dulu" Nisa berjalan kelantai bawah untuk menemui Nisa, sedangkan Luffy ia pergi ke kamar nya untuk membersihkan diri nya, karena hari sudah sore.

Nisa berjalan ke arah dimana Zahra dan Lucky sedang duduk sambil Zahra bercanda dengan Lucky, cucu nya sangat bahagia sekali sore ini, setelah tadi menangis tiada henti.

"bahagia sekali cucu nenek " kata Nisa yang membuat Zahra kaget, dan ia juga duduk di samping Zahra.

"hai, tante saya Zahra " kata Zahra memperkenalkan diri nya, dan menyalami Nisa.

"jangan panggil tante, panggil saja saya ibu, nama saya Nisa" sahut Nisa dengan senyuman.

"iya ibu Nisa" kata Zahra kaku.

"kamu masih sendiri atau sudah menikah?" tanya Nisa yang membuat Luffy yang baru datang kaget.

"ibu kenapa bertanya seperti itu " tegur Luffy pada ibu nya karena merasa tidak enak.

"apa yang salah ?" tanya Nisa jengkel pada anaknya.

"saya masih sendiri bu" sahut Zahra tersenyum manis.

"wah, boleh jadi mantu ini" kata Nisa membuat Luffy kembali melotot.

"ibu" pekik Luffy.

"sana kamu, bikin teh" usir Nisa pada Luffy ia ingin bertanya banyak pada Zahra dan terlebih nya ia ingin menjadi kan Zahra sebagai menantu nya.

"kok aku, ya seharusnya ibu yang buat kan, aku tidak bisa " kata Luffy dengan mulut yang sebal.

"udah buat kan sana, atau kamu ibu suruh tidur di bagasi nanti nya" kata Nisa yang membuat Luffy terpaksa pergi dengan menggerutu kesal.

"oh iya nak, kamu kerja apa disini ?" tanya Nisa mengalihkan pembicaraan nya pada Zahra.

"saya dokter Bu, baru satu minggu di sini " sahut Zahra sambil menatap Lucky yang terus saja melihat ke arah nya.

"maaf cucu ibu merepotkan mu nak " kata Nisa melihat ke arah Lucky.

"tidak kok Bu, Lucky adalah anak yang manis, dan baik, dia enteng sekali " ujur Zahra pada Nisa.

Nisa tersenyum dengan kata Zahra, padahal selama ini Lucky selalu saja menangis dan rewel.

"nak, kamu telah berhasil membuat nya tersenyum kembali " kata Nisa menatap ke arah Zahra.

"iya Bu, tapi suatu saat nanti pasti dia akan kembali tersenyum" sahut Zahra pada Nisa.

"mudah mudahan ya nak, asal ada kamu " kata Nisa, dan bertepatan dengan Luffy yang datang dengan nampan yang berisi air teh.

Luffy pun meletakkan nya di hadapan Zahra, Zahra yang melihat itu pun tersenyum manis, seorang pria seperti Luffy yang mau di mintai untuk membuatkan minuman. Jika dibayangkan para pria yang ada di rumah nya tidak pernah mau seperti Luffy.

"terima kasih mas Luffy " kata Zahra sambil menatap Lucky.

"sama-sama, silahkan di minum" sahut Luffy sambil duduk di depan Zahra dan ibu nya.

Mereka pun bicara banyak hal di rumah Luffy sehingga hari pun sudah gelap dan Zahra hendak pulang ke rumah nya, karena bik Sri baru saja menayangkan di mana kah dia sekarang.

"Bu, mas Luffy, aku mau pamit pulang dulu ya" kata Zahra pada keduanya.

"makan malam dulu di sini, bibik sudah masak banyak untuk mu" kata Luffy pada Zahra.

"aduh saya merepotkan ini" sahut Zahra tidak enak.

"tidak nak, lebih baik makan dulu ya" kata Nisa pada Zahra.

Zahra pun mengurungkan niatnya untuk pulang, karena permintaan ibu Luffy yang ingin dia untuk makan malam bersama di rumah Luffy.

Setelah makan malam, Zahra pun berniat untuk pulang ke rumah, namun saat melihat Zahra akan pulang Lucky menangis kembali dan tidak mau di tinggal oleh Zahra.

"besok Tante main sama Luffy lagi ya" kata Zahra sambil mengendong Lucky yang menangis.

"jangan pulang buna hiks.. hiks jangan " tangisan Lucky seraya memeluk erat Zahra

Zahra pun menatap pada Luffy yang menatap sendu putranya itu, dan apa yang ia pikirkan tadi ternyata benar akan ada drama.

"Lucky, jangan begitu nak, biarkan Tante Zahra pulang ya, kasihan Tante nya kemalaman nanti" kata Luffy memberikan pengertian pada Lucky.

"engak mau, luci hanya mau sama buna" kata Lucky terus merengek.

"iya, Tante tidak pulang, Tante akan temani kamu di sini " kata Zahra karena ia tau Lucky tidak mau dia tinggalkan.

"tapi Zah, nanti nya dia akan membuat mu susah" sahut Luffy ketika mendengar jawaban dari Zahra.

"kasihan Lucky mas, tangan gemetar takut di tinggal sama aku" kata Zahra yang merasakan getaran pada tangan kecil Lucky.

"tunggu dia tidur baru kamu pulang, jika takut pulang sendiri nanti Luffy akan antar kamu" kata Nisa kemudian setelah hanya mendengar saja.

"iya Bu, seperti nya Lucky juga ingin tidur, dimana kamar nya, biar aku menidurkan nya" kata Zahra pada Nisa.

"di lantai atas nak, mari ikut ibu, maaf kamu jadi repot sekarang "ujur Nisa tidak enak dengan Zahra, namun Zahra hanya tersenyum mendengar nya.

Nisa pun mengantar Zahra ke kamar Lucky, sampai di kamar Zahra pun meletakkan Lucky di ranjang, namun anak itu justru mengajak nya untuk baring di sebelah. Zahra menatap pada Nisa minta ijin apakah dia boleh untuk baring di samping Lucky.

"ikuti aja mau nya nak, tidak apa, ibu keluar dulu ya" kata Nisa sambil menatap Lucky dan Zahra, iya pun pergi ke luar kamar untuk menemui Luffy yang ada di ruang kerja pasti nya

Malam itu Zahra pun menemani Lucky tidur, ia membaca cerita untuk anak itu. Sampai pada akhirnya Lucky pun tidak dengan berbantalkan tangan Zahra.

Mendengar dengkuran halus, Zahra pun secara perlahan memindahkan kepada Lucky ke bantal yang ada di sana dengan berhati hati karena ia takut Lucky akan kembali bangun nanti nya.

Sedangkan di ruang kerja, Nisa dan Luffy berbicara mengenai Lucky yang sudah menemukan sosok wanita yang bisa membuat nya kembali tersenyum.

"bagaimana ini Luffy, Lucky justru nempel dengan Zahra lagi?" tanya Nisa pada Luffy yang sedang melihat laptop nya itu.

"aku juga kaget tadi Bu, dia tiba saja menatap ke arah Zahra dan saat Zahra menghampiri nya dia justru minta gendong, dan seperti ia tidak mau di tinggal oleh Zahra nanti nya" kata Luffy mengalihkan perhatian nya pada ibunya.

"apa kamu nikah dengan Zahra aja" cetuk Nisa membuat Luffy melotot.

"apa Zahra mau pada ku Bu, lagian aku tidak mau menjadikan Zahra sebagai ibu Lucky saja, sedangkan cinta ku hanya pada istri ku saja bu" kata Luffy sendu.

"jika Lucky yang minta bagaimana?" tanya Nisa dengan alis yang terangkat sampai satu.

"tidak usah di pikirkan Bu, dia juga bakal lupa nanti nya " kata Luffy tidak ingin pusing dengan apa yang di pikirkan nya.

Ya terlebih dari itu, Lucky baru sore ini tersenyum dan dapat bicara pada orang lain setelah satu bulan lamanya ia rewel dan selalu mencari bundanya.

Episodes
1 Pernikahan Arga
2 kenyataan
3 Pindah ke desa
4 Bertemu Lucky
5 Rumah Luffy
6 Mencari Zahra
7 Deman
8 pembicaraan Mega dan Arga
9 Pertanyaan Zahra
10 Panti asuhan
11 Aku kembaran Zahira
12 Makam Zahira
13 sebuah kebenaran
14 Zahra sakit
15 Perhatian Luffy
16 Obrolan di rumah sakit
17 Masih mengingat nya
18 kedatangan Tia
19 Sore pertama
20 Drama sebelum makan malam
21 Kembali ke rumah sakit
22 Asam lambung
23 Aku akan melupakan nya
24 kecelakaan
25 Om bau kambing
26 pembicaraan menantu dan mertua
27 Membuat sarapan pagi
28 Hampir di rampok
29 liburan di pulau
30 Kembali nya saudara kembar
31 Lima tahun berlalu
32 Hampir Ketahuan
33 bertemu Zevan
34 Ayah yang datang
35 Pertemuan Zahra dan Zahira
36 sebuah keputusan
37 Resmi bercerai
38 Ulang tahun Lucky
39 terkurung di rumah
40 biang masalah
41 Ruang rahasia
42 Pingsan
43 Perhatian kecil Luffy
44 Aku tidak gemuk
45 Zaki di rundung
46 meminta ijin
47 Pahara tikus
48 Tidak tahan
49 Di usir
50 Tante pacar Zevan
51 Mabuk
52 kesedihan Zahira
53 Kamu tidak mencintai nya
54 suara aneh
55 Pria misterius
56 tingkah mantan suami istri
57 Aku suami mu
58 Bangkrut
59 Sekolah Zevan
60 resepsi pernikahan
61 kuntilanak
62 Jalan jalan
63 memanjakan dia
64 ngidam ala Catlin
65 Senam
66 Trauma
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Pernikahan Arga
2
kenyataan
3
Pindah ke desa
4
Bertemu Lucky
5
Rumah Luffy
6
Mencari Zahra
7
Deman
8
pembicaraan Mega dan Arga
9
Pertanyaan Zahra
10
Panti asuhan
11
Aku kembaran Zahira
12
Makam Zahira
13
sebuah kebenaran
14
Zahra sakit
15
Perhatian Luffy
16
Obrolan di rumah sakit
17
Masih mengingat nya
18
kedatangan Tia
19
Sore pertama
20
Drama sebelum makan malam
21
Kembali ke rumah sakit
22
Asam lambung
23
Aku akan melupakan nya
24
kecelakaan
25
Om bau kambing
26
pembicaraan menantu dan mertua
27
Membuat sarapan pagi
28
Hampir di rampok
29
liburan di pulau
30
Kembali nya saudara kembar
31
Lima tahun berlalu
32
Hampir Ketahuan
33
bertemu Zevan
34
Ayah yang datang
35
Pertemuan Zahra dan Zahira
36
sebuah keputusan
37
Resmi bercerai
38
Ulang tahun Lucky
39
terkurung di rumah
40
biang masalah
41
Ruang rahasia
42
Pingsan
43
Perhatian kecil Luffy
44
Aku tidak gemuk
45
Zaki di rundung
46
meminta ijin
47
Pahara tikus
48
Tidak tahan
49
Di usir
50
Tante pacar Zevan
51
Mabuk
52
kesedihan Zahira
53
Kamu tidak mencintai nya
54
suara aneh
55
Pria misterius
56
tingkah mantan suami istri
57
Aku suami mu
58
Bangkrut
59
Sekolah Zevan
60
resepsi pernikahan
61
kuntilanak
62
Jalan jalan
63
memanjakan dia
64
ngidam ala Catlin
65
Senam
66
Trauma

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!