Bertemu Lucky

tidak terasa sudah satu Minggu Zahra berada di desa, dan jauh dari kedua orang tua nya. Dan hari ini Zahra pulang lebih awal karena tidak ada yang bisa ia kerjakan di puskesmas.

sampai di rumah Zahra langsung masuk ke dalam kamar nya, ia menganti baju kerja nya dengan baju santai, dan ia ingin jalan-jalan di desa sambil menikmati pemandangan yang indah di desa yang masih sangat asri.

"bik Sri, aku mau keluar ya, ingin pergi ke air terjun" kata Zahra pamit pada bik Sri.

"iya non, hati-hati ya" sahut bik Sri.

"iya bik, aku berangkat " ujur Zahra beranjak pergi.

Zahra pun pergi mengunakan mobil nya, karena jarak dari rumah ke air terjun lumayan jauh, jika ia tidak mengunakan mobil.

Sampai di sana Zahra langsung mencari tempat yang nyaman untuk ia duduk. baru saja lima belas menit ia duduk di bawah pohon yang menghadap ke arah air terjun yang begitu indah. Tiba saja ada seorang anak kecil yang menangis tanpa sebab.

"lucky sudah lah nangis nya sayang" ujur ayah dari anak itu.

namun anak itu tidak juga berhenti menangis, ia justru melihat ke arah Zahra yang sedang duduk di bawah pohon. Karena anak kecil itu tidak juga berhenti menangis, Zahra pun merasa kasihan dan ia menghampiri anak kecil itu.

"halo nak, kenapa menangis" kata Zahra menatap anak kecil itu.

anak kecil itu pun langsung menyodorkan kedua tangan nya minta untuk diambil oleh Zahra, Zahra pun mengendong nya.

"sudah lah, jangan menangis lagi, kita jalan-jalan sekitar ini" kata Zahra mengajak nya berjalan di sekitar air terjun.

tidak lama Zahra pun kembali ke bawah pohon tempat nya duduk tadi. Ia membawa anak itu di pangkuan nya.

"buna" kata anak kecil itu.

"iya nak" sahut Zahra kaget ketika anak itu memanggil nya dengan sebutan bunda walau katanya belum jelas tapi Zahra tau artinya.

ayah dari anak itu yang kebetulan tidak jauh dari mereka pun menghampiri kedua nya.

"maaf, dia telah memanggil mu dengan sebutan bunda " kata ayah dari anak kecil.

"tidak apa, kalau saya boleh tau, kemana bunda nya?" tanya Zahra menatap ke arah ayah dari anak kecil.

"bunda nya telah meninggal satu bulan lalu, karena kecelakaan di Jakarta" sahut ayah dari anak kecil, sambil menatap lurus ke depan.

"maaf kan saya" kata Zahra tidak enak hati.

"tidak apa, dia namanya Lucky" ujur ayah anak kecil bernama Lucky.

"nama yang bagus, tapi kenapa dia menangis seperti tadi ?" tanya Zahra kembali.

"dia merindukan bundanya" sahut ayah Lucky.

"oh ya" kata Zahra menatap pada Lucky.

"iya, aku jadi bingung sekarang, dia selalu saja memanggil bunda nya" keluh ayah Lucky.

"sabar ya mas, mungkin dia butuh waktu untuk melupakan bunda nya" kata Zahra melihat ke arah Zahra.

"iya, saya selalu sabar dengan semuanya, tapi ini sudah satu bulan lamanya, dan dia selalu saja mencari bundanya, dan tidak mau sama siapa pun, namun anehnya dia mau di gendong oleh mu" kata ayah Lucky.

"mungkin dia mengira aku adalah bundanya mas" kata Zahra tersenyum.

"nama kamu siapa ?" tanya ayah Lucky.

"nama saya Zahra mas, saya dokter yang berkerja di puskesmas yang ada di desa ini" kata Zahra pada ayah Lucky.

"saya Luffy, saya pengusaha, dan saya sudah hampir satu tahun di sini, tapi maaf kenapa aku tidak pernah melihat mu" kata Luffy.

"saya baru satu minggu di sini mas" sahut Zahra.

Keduanya pun ngobrol tentang perkerjaan mereka, dan bercerita mengenai kehidupan mereka yang lucu, sehingga tanpa sadar Luffy pun tertawa dengan semua cerita dari Zahra.

Apa yang mereka lakukan pun tidak luput dari pandangan ibu dari Luffy, ia begitu bahagia melihat tawa dan senyum dari Luffy kembali setelah kepergian dari istri nya satu bulan yang lalu. Dan begitu juga dengan Lucky yang bisa dengan entengnya duduk di pangkuanku Zahra.

"tertawa dengan bahagia lah nak, untuk hari ini" kata ibu Luffy yang bernama Nisa.

Tidak terasa hari pun sudah sore dan langit gelap karena hujan akan turun. Luffy pun mengajak Lucky untuk pulang, sebelum hujan turun karena ia membawa Lucky dengan motor nya.

"aku pulang dulu Zah, seperti nya udah sore juga dan mau hujan" kata Luffy pada Zahra.

"iya aku juga mau pulang, oh ya kalau Lucky rewel coba mas Luffy kasi kan baju mending bunda nya" sahut Zahra.

"iya Zahra,aku duluan " kata Luffy mengendong Lucky, namun anak itu justru menangis kembali dan memberontak tapi mau di ambil dari Zahra.

Luffy tidak peduli dengan tangisan Lucky karena hujan mulai turun ia panik, jika mereka terjebak hujan dan tidak bisa pulang.

Melihat tangisan Lucky Zahra pun tidak tega ia mengejar kedua sampai parkiran. Melihat Luffy menggunakan motor Zahra pun menghampiri.

"hujan telah turun mas, lebih baik jangan dibawa pulang dulu Lucky nya, kasihan kehujanan " kata Zahra melihat Lucky.

"tapi awan nya gelap seperti itu, hujan akan lama, dan ini sudah sore juga, aku tidak bawa mobil karena Lucky tidak mau pakai mobil" sahut Luffy.

"pakai mobil aku aja pulang nya, motor mas Luffy tinggal di sini saja, besok baru ambil, bagaimana?" tanya Zahra sambil mengambil Lucky pada gendongan nya.

"boleh juga " sahut Luffy.

"ya sudah ini kunci nya, mobil nya yang itu" kata Zahra memberi kan kunci mobil pada Luffy.

mereka pun pulang dengan mobil Zahra dengan Lucky yang ada di pangkuan Zahra

tidak lama mobil Zahra pun sampai di gerbang rumah Luffy yang terlihat megah dan mewah, gerbang pun di buka oleh satpam yang berjaga. Luffy menghentikan mobil Zahra di parkiran halaman.

"ayo masuk dulu" ajak Luffy pada Zahra.

"iya mas" kata Zahra membuka pintu mobil sambil mengendong Lucky.

"biarkan aku saja yang gendong Lucky" kata Luffy hendak mengambil lucky.

Namun Lucky tidak mau di gendong oleh ayah nya, dan Luffy pun menatap Lucky, dan seperti nya, Lucky tidak mau di tinggal oleh Zahra nanti nya. Luffy pun menyadari hal itu.

"tidak apa, biar aku saja yang menggendong nya" kata Zahra.

Luffy pun mengangguk dan mengajak Zahra untuk masuk ke dalam rumah nya. Luffy mengajak Zahra untuk duduk di ruang tengah. Ia pun pergi ke naik ke lantai atas untuk memanggil ibunya yang sudah di pastikan ada di dalam kamar.

Zahra pun mengamati sekitar rumah Luffy yang begitu indah menurut nya, dan sangat cocok di matanya.

Episodes
1 Pernikahan Arga
2 kenyataan
3 Pindah ke desa
4 Bertemu Lucky
5 Rumah Luffy
6 Mencari Zahra
7 Deman
8 pembicaraan Mega dan Arga
9 Pertanyaan Zahra
10 Panti asuhan
11 Aku kembaran Zahira
12 Makam Zahira
13 sebuah kebenaran
14 Zahra sakit
15 Perhatian Luffy
16 Obrolan di rumah sakit
17 Masih mengingat nya
18 kedatangan Tia
19 Sore pertama
20 Drama sebelum makan malam
21 Kembali ke rumah sakit
22 Asam lambung
23 Aku akan melupakan nya
24 kecelakaan
25 Om bau kambing
26 pembicaraan menantu dan mertua
27 Membuat sarapan pagi
28 Hampir di rampok
29 liburan di pulau
30 Kembali nya saudara kembar
31 Lima tahun berlalu
32 Hampir Ketahuan
33 bertemu Zevan
34 Ayah yang datang
35 Pertemuan Zahra dan Zahira
36 sebuah keputusan
37 Resmi bercerai
38 Ulang tahun Lucky
39 terkurung di rumah
40 biang masalah
41 Ruang rahasia
42 Pingsan
43 Perhatian kecil Luffy
44 Aku tidak gemuk
45 Zaki di rundung
46 meminta ijin
47 Pahara tikus
48 Tidak tahan
49 Di usir
50 Tante pacar Zevan
51 Mabuk
52 kesedihan Zahira
53 Kamu tidak mencintai nya
54 suara aneh
55 Pria misterius
56 tingkah mantan suami istri
57 Aku suami mu
58 Bangkrut
59 Sekolah Zevan
60 resepsi pernikahan
61 kuntilanak
62 Jalan jalan
63 memanjakan dia
64 ngidam ala Catlin
65 Senam
66 Trauma
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Pernikahan Arga
2
kenyataan
3
Pindah ke desa
4
Bertemu Lucky
5
Rumah Luffy
6
Mencari Zahra
7
Deman
8
pembicaraan Mega dan Arga
9
Pertanyaan Zahra
10
Panti asuhan
11
Aku kembaran Zahira
12
Makam Zahira
13
sebuah kebenaran
14
Zahra sakit
15
Perhatian Luffy
16
Obrolan di rumah sakit
17
Masih mengingat nya
18
kedatangan Tia
19
Sore pertama
20
Drama sebelum makan malam
21
Kembali ke rumah sakit
22
Asam lambung
23
Aku akan melupakan nya
24
kecelakaan
25
Om bau kambing
26
pembicaraan menantu dan mertua
27
Membuat sarapan pagi
28
Hampir di rampok
29
liburan di pulau
30
Kembali nya saudara kembar
31
Lima tahun berlalu
32
Hampir Ketahuan
33
bertemu Zevan
34
Ayah yang datang
35
Pertemuan Zahra dan Zahira
36
sebuah keputusan
37
Resmi bercerai
38
Ulang tahun Lucky
39
terkurung di rumah
40
biang masalah
41
Ruang rahasia
42
Pingsan
43
Perhatian kecil Luffy
44
Aku tidak gemuk
45
Zaki di rundung
46
meminta ijin
47
Pahara tikus
48
Tidak tahan
49
Di usir
50
Tante pacar Zevan
51
Mabuk
52
kesedihan Zahira
53
Kamu tidak mencintai nya
54
suara aneh
55
Pria misterius
56
tingkah mantan suami istri
57
Aku suami mu
58
Bangkrut
59
Sekolah Zevan
60
resepsi pernikahan
61
kuntilanak
62
Jalan jalan
63
memanjakan dia
64
ngidam ala Catlin
65
Senam
66
Trauma

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!