BELENGGU JIWA ###

Pandangan Cruel terarah pada sebuah gedung besar yang menjulang megah di hadapannya.

Bangunan itu dikelilingi oleh gedung-gedung lainnya yang tampak serupa.

Cruel

Aku jadi semakin tidak mengerti....

Diriku ini ditakdirkan untuk apa?'

Beberapa kali pertanyaan itu muncul dalam benaknya.

Angin kemudian berhembus perlahan, menyisir lembut rambut Cruel.

Cruel

Ahh... Manusia itu....

Mata hitam yang berkilauan dengan sedikit sentuhan abu-abu, menelisik ke sekelompok orang yang tengah bercengkrama di depan sebuah kafe.

Mereka tertawa, berbicara dengan riang, dan tersenyum.

Cruel

...Mereka terlihat bahagia di dunia yang penuh kejahatan ini.

Cruel melangkah pelan di trotoar yang ramai, sesekali menghindari kendaraan yang melintas di atasnya.

Di antara deru mesin, tampak makhluk-makhluk aneh berlalu-lalang [mereka yang sering dijumpai sepanjang jalan, namun tetap asing di matanya.]

Cruel

Manusia jadi eksentrik dengan keberadaan keajaiban.

Cruel

Kira-kira bagaimana ya keadaan di masa depan?

Cruel

Yeah, semoga saja tidak sampai ke titik itu.

Dunia yang penuh ketenangan.

Itu bukanlah harapan Cruel.

Dia hanya ingin melihat bagaimana perdamaian antar-ras ini bisa terus berlanjut

Meskipun di ujung sana, ada bayangan peperangan yang siap mengguncang dunia.

Tetapi, sebelum itu terjadi, mungkin ia akan melihat kekacauan itu datang lebih dahulu.

Degh...?

Tiba-tiba. Ada suara keras yang memanggil namanya.

Anastasia

CRUEL! LIHAT, LIHAT KE SINI. AGHEAL CRUEL! HEI CRUEL, AKU DI SINI.

Cruel menatap gadis itu penuh tanya.

Cruel

Apa-apaan dengan perempuan itu?!

Berusaha untuk mengabaikan panggilan itu, langkah Cruel tetap tegap, berusaha berpura-pura tidak mendengar.

Cruel

Jangan dihiraukan... Jangan ditanggapi... Ambaikan saja....

Namun, takdir seakan tidak membiarkan langkahnya berjalan begitu saja. Tiba-tiba, dia sudah berada tepat di samping perempuan itu.

Ekspresi Cruel tampak tak percaya, sejak kapan dia berjalan di arah yang salah?

Sebelum sempat menghindar, perempuan itu dengan gesit menahan lengannya, membuat Cruel terhenti sejenak.

Anastasia

Tidak bisakah kau melihatku?

Anastasia

Mengapa hanya melewati--

Kata-kata perempuan itu terhenti begitu saja, hanya disertai helaan napas pelan yang bisa terdengar di antara hiruk-pikuk jalanan.

Cruel

Ughhh..?!

Tanpa memberi kesempatan untuk menjawab, tubuh Cruel terhuyung. Keseimbangannya hilang, dan dalam sekejap, ia terjatuh terduduk di trotoar yang keras.

Bruk!

Anastasia

Cruel...?

NC.