Teman yang selalu ada

Sepulang bekerja Audrey dan Freya pun bertemu di sebuah mall untuk membeli baju serta aksesoris yang mereka cari.

''Frey elu ada dimana? Gua udah di mall ni, di lantai 2", Audrey yang tengah duduk di sebuah kafe sambil minum.

"Iya sabar, gua bentar lagi sampek kok. Sepuluh menit lagi gua sampek sana", jawab Freya yang tengah menyetir mobil di tengah kemacetan.

"Yaelah lama bener lu Frey, molor terus tuh jam. Entar lama lama bakal jadi karet ban tuh jam", ledek Audrey.

"Sialan lu ya. Gak tau ni jam segini jalanan pada macet apa? Sabar kali, bawel amat lu kayak bos gua", jawab Freya yang kesal.

Tiiin

Tiiin

Tiiin

"Cepetan doang jalannya, lelet amat tuh motor",kesal Freya yang memarahi kendaraan di depannya.

"Ya ampun Freya, elu marah marah muluh. Entar cepet tua loh, nampak tuh kerutan di muka lu kayak omah gua", ledek Audrey sambil tertawa kecil mendengar temannya yang sangat tidak sabaran.

"Kampret lu ya, malah ngeledek gua. Nanti kalok gua udah dapet banyak duit bakalan operasi plastik di korea. Biar gua tetep awet mudah trus bisa nikah deh ma suamiku tercinta",Freya yang begitu pedenya sambil tersenyum memegang kedua pipinya.

"Halu tros halu tros. Sampek lu seribu kali operasi juga gak bakal mau tuh Luke nikah sama cewe judes kaya lu", ledek Audrey sambil tertaa kecil.

"Sialan lu ya. Udah deh bagus lu tunggu aja gua di sana kayak anak SD yang lagi makan es krim. Bye", kesal Freya yang langsung mematikan telpon.

Audrey yang mendengar sahabatnya yang begitu kesal hanya bisa tertawa kecil sambil menatap ponselnya.

"Freya Freya, emang gak pernah berubah tuh anak dari SMP".

Sedangkan Bilha yang sedang membereskan barang barangnya agar segera menyusul kedua sahabatnya tersebut.

"Huuh, akhirnya selesai juga kerjaan gua. Sampek gak berasa ini jari karena nyelesaiin tuh naskah yang banyak bener", Bilha yang melihat jam yang berada di tangannya.

"Duh, gua bisa telat ni nyusul mereka ke mall. Gua harus buru-buru ni", Bilha bergegas merapikan semua dokumen yang berada di atas mejanya.

Tuiing

"Bil, elu dimana ? Elu jadi nyusul kita di mall kan? Kita berdua lagi di kafe lantai dua ni", chat dari Freya.

Bilha yang mendengar notif dari ponselnya pun seketika meletakan dokumen tersebut, dan langsung mengecek ponselnya.

"Pasti dari mereka ni", Bilha dengan cepat melihatnya.

"Iya gua bentar lagi nyusul kalian ke sana, kerjaan gua udah kelar kok", balas Bilha.

Bilha yang hendak pergi menyusul teman-temannya di mall, seketika terhenti. Baru selangkah saja Bilha hendak pergi, langkah kakinya terhenti karena mendengar namanya di panggil oleh lelaki paruh baya.

"Bilha"

"iya kenapa pak?"

"Kamu mau kemana?''

"Ya mau pulanglah pak, masa saya mau nginep di kantor. Lagian kerjaan saya juga udah seleai semua", jawab Bilha dengan santainya.

"Kamu jangan pulang dulu"

"Hah? Emangnya kenapa pak?"tanya Bilha yang ke bingungan.

"Kamu di suruh datang ke ruang rapat, di tunggu pak Rio", jelas lelaki tersebut.

"Hah? Ngapain saya ikut rapat pa? Kan kerjaan saya udah selesai, pun saya juga gak ada jadwal rapat hari ini? Lagian ini ya pak, bukannya lagi ada rapat novel horor di ruangannya? Kenapa saya di suruh ikutan rapat? Gak nyambung bener", Bilha yang memberikan peratanyaan yang begitu bertubi tubi.

"Aduh Bilha, bapak gak tau kenapa kamu di suruh ikutan rapat. Yang bapak tau, kamu di panggil pak Rio buat ikut rapat. Kalok mau nanyak yaudah tanyak aja sama pak Rio, kok nanyak ke saya", jawab lelaki paruh baya tersebut dan langsung meninggalkan Bilha.

Bruak

Dengan kesal Bilha membanting tas yang berada di bahu kirinya ke atas meja.

"Kapret tuh anak kecebong. Ngeselinya jadi manusia. Gak bisa emang tuh anak satu hari aja gak ganggu gua. Emang ga cukup apa dengan kerja satu kantor, meja kerja deket gua, trus jadi atas gua. Apa gak bisa biarin gua hidup bahagia", kesal Bilha yang langsung duduk kembali ke kursi kerjanya.

Tuiing

"Elu udah dimana Bil?" tanya Freya yang mengechat Bilha.

Dengan wajah yang kesal, Bilha yang mendengar notifikasi ponselnya langsung mengambil dan melihatnya.

"Pasti dari mereka ni", suara Bilha yang begitu sedihnya.

"Maaf Freya, kayaknya gu gak bisa nyusul kalian deh. Soalnya anak kecebong nyuruh gua ikutan rapat di tim horor. Padahal gua udah kerja sampek jari-jari tangan gua ini udah gak berasa karna sampek pegelnya",curhat Bilha

"Whait ! Whait ! Anak kecebong bukannya sih Rio yang suka sama elu gitunya? Duh kasihannya temen gua. Kenapa sih luh gak keluar aja dari tuh kantor?" cerocos Freya.

Audrey yang melihat isi percakapan kedua temannya pun langsung menarik paksa ponsel milik Freya.

" is apaan sih ni anak,main ngambil hp orang aja",kesal Freya.

"Stuut! Udah diem ajah deh lu",sahut Audrey.

"Bil,ni gua Audrey. Elu gak usah dengerin kata katanya Freya ya,anggap ajah dia tuh setan yang ngajak lu ke neraka. Sekarang lebih bagus elu ikutan meeting,soal baju dan yang lainnya biar kita yang ngurus. Elu tinggal pakek aja besok",Audrey yang mencoba menenangkan Bilha.

"Makasih ya,maaf gua selalu ngerepotin kalian",balas Bilha.

"its oke,kita kan bestei".

Audrey pun langsung mengembalikan ponsel milik Freya.

"Nih udah selesai",Audrey yang menyodorkan ponsel tersebuk ke hadapan Freya.

"Kenapa sih lu pakek ngambil paksa? Padahal kan bisa elu chat Bilha dari hp lu sendiri",tanya Freya sambil melihat isi chat tersebut.

"Elu tuh gilak ya? Sahabat sendiri lagi susah malah elu komporin yang gak bener,udah deh elu diem ajah lebih bagus kita cari baju sekarang",Audrey yang langsung bangun dari tempat duduknya.

Episodes
1 dunia bilha
2 Teman yang selalu ada
3 Pertemuan pertama
4 Akrab hanya sehari
5 Jomblo karena Taro
6 Mulai menyadari
7 Perubahan yang mengejutkan
8 Perubahan anak manja
9 Pertemuan yang mendebarkan
10 Pernyataan yang Mengejutkan
11 Mengapa mendadak berubah
12 SIH MATULOR
13 Terpanah pada pandangan pertama
14 Mencuri Kesempatan
15 Siapa dia?
16 Pencarian
17 Pengejaran
18 Nekat
19 Tumbuh benih-benih cinta
20 CEMBURU
21 Malu
22 Penyesalan
23 Rahasia
24 Gelar memalukan
25 PENYELIDIKAN 1
26 Kecurigaan
27 satu hari menuju hari besar
28 Satu Hari Bersama Taro
29 Setelah Hari Itu
30 Antara Aku, Kamu, dan Dunia
31 Kata-Kata yang Tak Pernah Terucap
32 Sorotan yang Tak Diundang
33 Di Antara Dua Dunia
34 Satu Hari, Suatu Saat
35 Menyusun Ulang Cinta
36 Langkah Kecil Menuju Selamanya
37 Rumah dengan Dua Panggung
38 Waktu yang Diam di Tengah Riuh
39 “Pantulan yang Tertinggal”
40 Hari Tanpa Cahaya
41 Dunia Baru Taro dan Bilha
42 Suara yang Tak Didengar
43 Pelindung Rahasia
44 Di Balik Sorotan, Ada Bayangan
45 Di Balik Kilau Spotlight (Bagian 1)
46 Saat Semua Lampu Padam
47 Suara yang Tak Pernah Padam
48 Di Antara Dua Dunia
49 Saat Semua Lampu Padam
50 Sorotan yang Terlalu Terang
51 Pertemuan Tak Terduga
52 Teror yang Menggetarkan Hati
53 Dalam Bayang-Bayang Teror
54 Dalam Bayang-Bayang Ketakutan
55 Teror yang Semakin Menghantui
Episodes

Updated 55 Episodes

1
dunia bilha
2
Teman yang selalu ada
3
Pertemuan pertama
4
Akrab hanya sehari
5
Jomblo karena Taro
6
Mulai menyadari
7
Perubahan yang mengejutkan
8
Perubahan anak manja
9
Pertemuan yang mendebarkan
10
Pernyataan yang Mengejutkan
11
Mengapa mendadak berubah
12
SIH MATULOR
13
Terpanah pada pandangan pertama
14
Mencuri Kesempatan
15
Siapa dia?
16
Pencarian
17
Pengejaran
18
Nekat
19
Tumbuh benih-benih cinta
20
CEMBURU
21
Malu
22
Penyesalan
23
Rahasia
24
Gelar memalukan
25
PENYELIDIKAN 1
26
Kecurigaan
27
satu hari menuju hari besar
28
Satu Hari Bersama Taro
29
Setelah Hari Itu
30
Antara Aku, Kamu, dan Dunia
31
Kata-Kata yang Tak Pernah Terucap
32
Sorotan yang Tak Diundang
33
Di Antara Dua Dunia
34
Satu Hari, Suatu Saat
35
Menyusun Ulang Cinta
36
Langkah Kecil Menuju Selamanya
37
Rumah dengan Dua Panggung
38
Waktu yang Diam di Tengah Riuh
39
“Pantulan yang Tertinggal”
40
Hari Tanpa Cahaya
41
Dunia Baru Taro dan Bilha
42
Suara yang Tak Didengar
43
Pelindung Rahasia
44
Di Balik Sorotan, Ada Bayangan
45
Di Balik Kilau Spotlight (Bagian 1)
46
Saat Semua Lampu Padam
47
Suara yang Tak Pernah Padam
48
Di Antara Dua Dunia
49
Saat Semua Lampu Padam
50
Sorotan yang Terlalu Terang
51
Pertemuan Tak Terduga
52
Teror yang Menggetarkan Hati
53
Dalam Bayang-Bayang Teror
54
Dalam Bayang-Bayang Ketakutan
55
Teror yang Semakin Menghantui

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!