Bab 2

"Bibi, aku berangkat dulu ya! " Ucap Aurel setelah sahabatnya itu datang.

"kamu selesaikan sarapannya dulu, jangan terburu-buru Mohan. "Ucap Bibi Inah.

"Iya bibi. "

"Aku berangkat dulu!. "

"Baiklah, hati-hati den dijalan. "

"Den Mohan, ingat nanti setelah pulang dari kuliah jangan keluyuran dan langsung pulang!.Itu kata tuan Roy tadi"Ucap bibi Inah.

Saat mau berangkat, ternyata kak Mohan melihat Aurel yang masih di teras dengan Pungky.

"Aurel kalau tidak ada kegiatan extra langsung pulang!."

"Iya, kak Mohan tersayang. Katanya ada urusan dengan teman kakak, nanti terlambat lho. " Ucap Aurel sambil menaiki kendaraan Pungky.

"Ah, lebay amat sih kamu Aurel. "Ucap kak Mohan yang akan menaiki kendaraan.

"Kak Mohan iri ya, kalau kak Roy lebih sayang aku. "Ucap Aurel saat kendaraan melaju dengan cepat.

"Ngapain iri sama kamu Aurel, cepat sana berangkat nanti terlambat lho. "Ucap kak Mohan dengan lantang.

***

Disekolah SMA Bina Karya ada sebuah kendaraan memasuki halaman sekolah. Disana sudah banyak siswa yang berdatangan.

"Sudah sampai Pungky. "

"Makasih ya,? "Ucap Aurel kedua kalinya.

Pungky hanya melihatnya saja tanpa menjawab perkataan Aurel.

"Aurel!. "

"Kenapa? " Ucap Aurel sambil menoleh ke arah Pungky.

Helaan napas Pungky, sambil menunjuk kepala Aurel.

"Itu helmnya. "

"Ups, aku lupa. "

Mereka berdua memasuki kelas bersama-sama.

Aurel dan Pungky berada dikelas yang sama yaitu kelas jurusan IPA.

Tet tet tet.

Suara bunyi bel menandakan kelas akan dimulai.

"Untung tidak telat." Ucap salah satu sahabat Aurel yang datang hampir terlambat.

"Adi, begadang lagi kamu? " Tanya Aurel pada sahabatnya ini. Dia itu hobi sekali main game.

"Biasa lah Aurel.Kamu sudah tahu kalau kemarin aku bertanding. "Ucapnya sambil cengengesan.

Mereka memasuki kelas dan duduk di tempat masing-masing, Kebetulan hari ini kelas mereka ada pelajaran Pak Burhan.

"Selamat pagi Anak-anak!. "

"Ayo, keluarkan buku kalian dan kita mulai pelajaran kita. "

"Buka halaman seratus tujuh belas. Kalian pelajari dan kumpulkan buku kalian. Bapak kasih waktu setengah jam. Setelah itu kita akan ulangan. "

"ah, pak jangan hari ininya. "

"Iya pak, besok saja. "

"iya."

Suasana di kelas menjadi gaduh akibat ucapan pak Burhan itu.

"Pak, besok saja ya ulangannya, aku belum siap nih. "

"Ayo, cepat kumpulkan buku kalian!. "

Walau masih ada beberapa siswa yang masih enggan melakukan ulangan itu. Mereka tetap mengerjakan dengan baik. Termasuk Aurel.

Saat istirahat mereka berkumpul di markas mereka.Di dekat gudang sekolah.

Sambil membawa makanan Nathan melihat Johan tertidur dengan pulasnya.

"Anak itu begadang lagi. "

"Biasa kan Nathan, kamu bawa apa itu. Aku sangat lapar nih. "

Mendengar Aurel berkata makanan membuat Johan terbangun.

"Akhirnya, kamu datang juga Nathan.Aku sangat lapar, tadi pagi aku cuma sarapan roti saja. "Ucap Johan.

" Aurel dimana Pungky, kok tidak datang sama kamu. "

".... "

"Dia sedang ada rapat OSIS. "

Mereka selalu bersama dan bergantian membeli makanan di kantin. Kali ini giliran Nathan yang membeli makanan.

"Besok hari libur kita ke mall di dekat rumah sakit itu. Katanya baru buka. "

".... "

"Kenapa kalian diam saja?, atau kalian ada acara. "

"Aurel, kita ke pantai atau ke tempat lain gitu.Asal jangan ke Mall yang dibuka itu. "

"Memangnya kenapa Nathan. "

"Mall itu milik papanya Johan, dia itu baru di hukum dan uang jajannya dikurangi akibat kemarin dia terlambat masuk ke kelas beberapa kali. "

"Sudah jangan mengingat kan semua itu, Ayo kita makan. Aku sudah lapar. "

Sepulang sekolah Aurel tampak lesu.

"Hai, Aurel kenapa tuh muka kamu. " Ucap kak Mohan sambil menonton balapan F1 di televisi.

"Hari ini benar-benar kesal, ada ulangan dadakan di sekolah. "

"Kamu bisa mengerjakan nya kan? " Ucap kak Mohan sambil mengejek adiknya itu.

"Tentu saja, jangan remehkan adikmu yang paling cantik dirumah ini. "

"Yaelah, memang cantik dirumah ini. Kamu kan gadis kecil yang manja dan tidak ada duanya.Benerkan bibi Inah. "

Bibi Inah yang sudah tahu kejahilan keduanya hanya tersenyum.Semenjak kematian majikan dia saat kecelakaan itu. Semuanya tidak berubah hanya saja sikap tuan muda Roy yang agak sensitif dan selalu mengatur adik-adik nya.

Diusianya yang hampir kepala tiga. Kak Roy bahkan belum mengandeng seorang cewek satu pun. Dia hanya fokus meneruskan usaha ayahnya dan menjaga kedua adiknya selayaknya orang tua.

"Dulu tuan Roy juga seperti itu ceria dan mudah bergaul, sekarang dia lebih terlihat pendiam. " Batin Bibi Inah melihat kedua kakak adik itu sedang bertengkar dan saling menjahili.

Bibi Inah, merupakan pembantu yang mau tetap bekerja di tempat ini dan menjaga ketiga anak itu semenjak ditinggal orang tuanya.

"Kak Mohan, kamu tidak pergi tuh ke luar. "

"Kamu tahu kan tadi pagi kak Roy bilang apa? " Ucap Mohan mengingatkan adiknya Aurel.

"Jagoan seperti kak Mohan takut sama kak Roy. "

"Bukan takut Aurel adikku tersayang.Aku tidak ingin saja membantah perintah kak Roy itu. "

"Kamu tahu kan, sewaktu SMA. Kakak Roy dipanggil kepala sekolah karena aku tawuran. "

Aurel mengangguk.

"Dia terlihat sedih dan meminta maaf dengan memandang foto orang tua kita. Kak Roy merasa bersalah karena lalai mengawasi aku. Padahal itu kan aku yang salah. "

Aurel terdiam begitu saja. tanpa bersuara.

Terpopuler

Comments

Dharma

Dharma

sepertiy kak Roy sayang ke dua adiknya

2025-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Ban 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Ban 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!