Bab 5

Mayra menghela nafas saat menatap kursi Agam yang tampak kosong.

"Agam sakit? Emang bisa?" tanya Rere yang baru saja kembali dari kantin sambil menenteng satu keresek penuh berisi camilan.

Mayra mengalihkan pandangan ke arah kresek yang di tenteng Rere lantas mencomotnya. Di keluarkannya seluruh isi keresek ke atas meja.

"Agam itu manusia biasa, Re!" ucap Mayra sambil memilih camilan yang hendak dilahapnya.

"Manusia biasa berhati dingin. Macam ice cream ini!" jawab Rere sambil mengacungkan sebatang ice cream coklat yang ia comot dari atas meja.

Mayra meraih ice cream yang Rere acungkan lantas membuka bungkusnya. "Selain dingin, ice cream juga lembut dan manis," ujarnya Kemudian melahap ice cream yang mulai mencair. Mayra melahapnya sambil tersenyum, mengingat kembali Agam yang sudah menyelamatkan dirinya dari omelan Bu Siska pagi ini, bahkan Mayra mendapat nilai sempurna berkat buku latihan milik Agam yang ia salin semalam.

"Dasar bucin," ledek Rere.

Agam memang terkenal memiliki perangai dingin dan irit bicara. Namun karena memiliki kemampuan akademik dan non-akademik yang mumpuni. Ditunjang dengan wajah tampan dan tubuh ideal, membuat seorang Agam menjadi idola di sekolah. Terkecuali bagi Rere yang sejak awal memang sudah tidak menyukai Agam.

*****

Rumah mewah keluarga Mahardika.

"Sudah cukup, Bund... Agam sudah kenyang," tolak Agam saat bunda Alya menyodorkan suapan ketiganya.

"Baru tiga suap. Kenapa sudah kenyang?" protes bunda Alya. Tangan kanannya masih tetap menyodorkan sendok berisi bubur yang ia masak sendiri. Pagi tadi, suhu tubuh Agam naik cukup tinggi. Bunda Alya yang khawatir, meminta Agam untuk tetap berada di rumah sampai suhu tubuh Agam kembali normal.

Agam terpaksa membuka mulutnya, menerima kembali satu suapan penuh kasih sayang yang bunda Alya sodorkan, meski perut dan mulutnya sudah merasa tidak nyaman.

Bunda Alya hendak kembali menyodorkan satu suapan lagi. Namun kali ini, Agam benar-benar menolaknya. Bunda Alya yang menyerah, akhirnya hanya meminta Agam untuk meminum obatnya saja.

"Tidurlah! Jangan dulu bermain ponsel apalagi pergi keluar! Atau bunda panggilkan Om Haris untuk memeriksa mu," ancam bunda Alya sebelum keluar dari kamar Agam.

Agam hanya mengangguk. Meski sudah dipastikan jika ia tidak akan mematuhi ucapan sang bunda.

Begitu bunda Alya menutup pintu, Agam beranjak dari kasur besarnya untuk meraih ponsel yang tergeletak di atas meja belajar. Semalam setelah mengirim pesan pada tambatan hatinya, Agam tidak lagi bermain ponsel bahkan sengaja menonaktifkannya.

Begitu Agam menghidupkan kembali ponselnya, banyak notifikasi pesan maupun panggilan yang masuk. Namun tak ada satu pun yang membuat Agam tertarik untuk membukanya. Agam malah langsung mengetik pesan untuk ia kirimkan pada seseorang.

"Aku tunggu di tempat biasa!"

*****

Mayra menatap ulang layar ponselnya, membaca kembali pesan yang Agam kirim.

"Apalagi sekarang?" tanya Rere saat menatap wajah Mayra yang terlihat muram.

"Pasti dari Agam...! jangan bilang kalau Lo mau batalin janji Lo hari ini," tebak Rere.

Mayra menatap sendu Rere lantas mengangguk lesu. "Maaf," ucapnya penuh sesal.

Rere berdecak, " May, Lo kan udah janji tadi pagi mau nonton bareng gue di Mall...! Lagian mumpung hari ini si Mr ice boy ngga masuk, Lo bisa sedikit bebas kan?"

Mayra menundukkan kepalanya, merasa tidak enak karena harus kembali membuat sahabatnya kecewa.

"Maaf..." ulang Mayra. kata "Maaf" yang Mayra lontarkan seolah memberi jawaban jika tebakan Rere benar. Mayra berniat membatalkan janji mereka.

"Agam terlalu mendominasi hidup Lo! Padahal dia bukan siapa-siapa Lo!" Rere yang kesal, lantas beranjak dari duduknya kemudian berlalu pergi.

Bukan tanpa alasan Rere berkata demikian. Karena sudah berulang kali Mayra membatalkan janji mereka hanya karena seorang Agam.

Melihat Rere yang pergi dengan rasa kesal, semakin membuat Mayra merasa tidak enak hati karena sudah berulang kali mengecewakan Rere. Apalagi, selama ini Rere lah yang selalu membantu Mayra ketika berada di sekolah.

Mayra kembali menatap layar ponselnya, lantas mengetik sebuah pesan yang akan ia kirimkan untuk Agam. Untuk pertama kalinya, Mayra tidak patuh terhadap Agam.

Begitu pesan yang Mayra ketik terkirim pada Agam, Mayra buru-buru menonaktifkan ponselnya, lantas pergi mencari Rere untuk meminta maaf dan membujuk sahabatnya itu.

****

Bel panjang tanda pulang berbunyi. Mayra dan Rere bergegas membereskan alat tulis mereka. Sesuai rencana awal, sepulang sekolah Mayra dan Rere akan pergi menonton film di bioskop yang berada di salah satu mall. Sebelumnya, Mayra berhasil membujuk Rere agar tidak lagi merasa kesal. Mayra berjanji untuk tidak membatalkan rencana mereka.

Setelah menempuh 20 menit perjalanan menggunakan mobil yang Rere kendarai. Akhirnya Mayra dan Rere sampai di tempat tujuan. Keduanya tidak langsung menuju bioskop, namun singgah lebih dulu ke sebuah restoran cepat saji untuk mengisi perut. Masih ada waktu satu jam sebelum film yang menjadi incaran mereka diputar di bioskop.

"May, Lo mau pesen apa?" tanya Rere begitu sampai di restoran.

"Terserah Lo aja," jawab Mayra tanpa menatap Rere. Kedua mata Mayra malah menatap ponsel yang masih dalam keadaan nonaktif. Mayra tidak berani mengaktifkan ponselnya. Takut Agam menghubunginya dan memaksanya untuk segera pulang.

Rere kembali sambil membawa tiga porsi makanan dalam porsi jumbo, kemudian meletakkannya di atas meja.

"Banyak banget, Re... Kita kan cuma berdua?" tanya Mayra ketika melihat tiga porsi makanan dengan ukuran jumbo yang Rere pesan.

"Yang satu porsi buat sepupu gue," jawab Rere sambil mencomot sepotong ayam goreng tepung.

Mayra menatap Rere, masih tidak mengerti dengan apa maksud ucapan Rere barusan. Karena rencananya mereka hanya nonton berdua.

Merasa ditatap dengan tatapan butuh penjelasan. Rere meletakkan kembali ayam goreng yang hendak ia gigit. Lebih baik ia memberi penjelasan dulu pada Mayra daripada makan sambil terus dipelototi.

"Gue emang sengaja ngajak sepupu gue buat nonton bareng. Lumayan duitnya, bisa kita manfaatin buat bayar tiket nonton," papar Rere tanpa rasa bersalah bahkan tersenyum lebar hingga menampakkan jajaran gigi putihnya.

Mayra menghela nafas. "Cowo atau cewe?"

Belum sempat Rere menjawab. Seorang pemuda tampan mengenakan jins hitam dan kemeja putih dengan lengan yang digulung menghampiri Rere.

"Re..."

Rere menoleh, senyum Rere pun semakin merekah melihat orang yang baru saja ia bicarakan tengah berdiri di sampingnya.

"Kak Arsen..." Rere beranjak dari duduknya kemudian memeluk pemuda tampan itu.

Di sisi lain.

Agam yang mendapat pesan balasan dari Mayra, langsung meraih kunci motor kemudian pergi untuk menjemput Mayra. Beruntung saat itu bunda Alya sedang tidak berada di rumah sehingga Agam tidak perlu beralasan apapun untuk bisa keluar dari dalam rumah.

Motor yang Agam kendarai melaju dalam kecepatan tinggi, ia harus sampai di sekolah sebelum bel pulang berbunyi. Agam berniat untuk menggagalkan rencana Mayra.

Mayra memang mengirim pesan balasan pada Agam agar tidak perlu menjemputnya. Mayra beralasan jika ia hendak pergi kerja kelompok bersama Rere.

Sampai di depan pagar sekolah, Agam terkejut karena sekolah sudah tampak sepi. Itu artinya, Agam terlambat datang menjemput Mayra.

Agam menarik nafasnya dalam, lantas merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel. Agam berniat untuk menghubungi Mayra.

Beberapa kali Agam mencoba menghubungi ponsel Mayra, namun ponsel Mayra yang sengaja dinonaktifkan tentu saja membuat Agam selalu gagal menghubungi Mayra.

Agam mengepalkan kedua tangannya. Kulit wajahnya tampak memerah. Ketara sekali jika Agam tengah menekan emosinya.

"Mayra...!"

*******

Terpopuler

Comments

Obito Uchiha

Obito Uchiha

rere ini tipe temen yg keren abis. bener kata rere, jangan biarin agam mendominasi hidup mayra, karena meski polos, mayra berhak nentuin hidupnya sendiri. bentar lagi mayra kayaknya bakal disemprot sama agam nih karena gak ngaktifin hp

2025-04-10

0

Filan

Filan

Terlalu obsesif dia. Kayak ga pernah nanya pendapat Mayra.
Di real life memang hubungan yang nggak sehat.

2025-01-17

1

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐

weh, meski dingin tapi lembut dan manis. aku berasa dapat pencerahan 😆

2025-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 41
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 76
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 pengumuman promosi novel teman
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Pengumuman promosi karya kawan
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab 100
103 Bab 101
104 Bab102
105 Bab 103
106 Bab 104
107 Bab 105
108 Bab 106
109 Bab 107
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 41
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 76
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
pengumuman promosi novel teman
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Pengumuman promosi karya kawan
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab 100
103
Bab 101
104
Bab102
105
Bab 103
106
Bab 104
107
Bab 105
108
Bab 106
109
Bab 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!