Chapter 5 - Permohonan

Xu Ya merasa bahwa hatinya telah jatuh ketika mendengar kata kata dari Huo Xincheng dan memandang keluar dengan tatapan nelangsa, dia merasa bahwa seluruh dunianya runtuh dengan begitu cepat.

Hari yang seharusnya menjadi hari paling baik baginya berubah menjadi hari berdarah yang tidak akan pernah bisa dia lupakan bahkan dalam tiga kehidupan.

"Jenderal benar, saat ini bukti dan saksi sudah tiba di hadapan Yang Mulia. Bagaimana mungkin bisa membalikkan keadaan oleh seorang gadis kecil sepertiku ? Ucapan tanpa dasar dan bukti bahkan bisa membuatku sampai ke gerbang kematian yang sama. " Gumam Xu Ya sembari tersenyum miris.

Huo Xincheng tidak menanggapi apa apa dan hanya menatap Xu Ya dengan tatapannya yang mendalam.

"Kalau begitu maka apakah Jenderal bisa memberikan bantuan untuk membawaku bertemu dengan Yang Mulia ?" Tanya Xu Ya dengan raut wajah lesu yang tak bersinar lagi.

Seluruh kecantikannya telah hilang dan dia hampir tidak terlihat seperti seorang putri bangsawan yang dipuji puji oleh ribuan orang.

"Ya, Yang Mulia ingin bertemu denganmu. " Jawab Huo Xincheng.

Xu Ya menganggukkan kepalanya dan menyeka air matanya, situasi telah berubah dan di keluarga Xu miliknya hanya tersisa dia satu satunya yang masih hidup dengan tubuh yang utuh.

Pembunuhan dan fitnah hari ini, dia harus membalaskan nya di masa depan ! Xu Ya mengepalkan tangannya erat erat sampai kuku jari jaringan menembus kulitnya dan darah perlahan lahan mengalir dari sela sela jarinya.

"Ayah, Ibu, Qingchen, Pengurus Zuo dan orang lainnya yang mati hari itu. Aku akan membalaskan dendam kalian, jika dendam ini tidak terbalaskan maka aku tidak akan mati dengan tenang !" Gumam Xu Ya dengan tatapan penuh kebencian dan kemarahan yang terpendam.

Dalam semalam, hidupnya berubah dari seorang Putri bangsawan menjadi seorang putri pendosa yang sedang dicari cari.

Xu Ya mengenakan jubah hitam yang menutupi seluruh wajahnya dan tubuhnya yang mungil lalu masuk ke dalam kereta kuda.

Kereta kuda Huo Xincheng sederhana namun terlihat kuat dan juga ada hanya ada beberapa orang yang mengawal kereta kuda mereka namun Xu Ya tahu bahwa mereka semua pasti adalah ahli.

Melihat kereta kuda ini membuatnya teringat kembali kenangan menyakitkan ketika berpisah dengan Qingchen. Saat saat terakhir itu, mereka seharusnya bisa selamat bersama namun karena ketidak waspadaan mereka menyebabkan kematian Qingchen.

Huo Xincheng membantu Xu Ya untuk naik ke atas kereta kuda karena kondisi tubuhnya yang belum membaik sepenuhnya dan kereta kuda itu melesat menuju ke Istana dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di Istana, mereka bertemu dengan Kasim Xiao, Kasim yang mengurus hal hal pribadi tentang Kaisar.

"Pangeran Keempat, Yang Mulia memintaku untuk menjemputmu disini. Namun, izinkan aku bertanya siapa orang yang bersama Pangeran Keempat ini ?" Tanya Kasim Xiao dengan hati hati.

Siapa yang tidak tahu bahwa Huo Xincheng memiliki perilaku aneh dan sifat yang kejam. Dia telah membunuh sejak usianya 10 tahun, jadi tidak heran jika orang orang takut padanya.

"Ayah angkat yang mempersilakan ku untuk membawanya kemari. Jika Kasim tidak percaya maka bisa memastikannya kepada Ayah angkat. " Ucap Huo Xincheng dengan datar.

"Ah, lihatlah mulut tuaku ini yang tidak mengetahui batas ! Mohon maaf Pangeran Keempat, aku akan mengantar kamu dan....... Tuan ini. " Balas Kasim Xiao menampar wajahnya sendiri untuk menunjukkan penyesalannya.

Huo Xincheng hanya menatapnya dengan tatapan acuh tak acuh, Xu Ya menatap ke arah Huo Xincheng dengan pandangan yang baru. Bahkan Kasim Xiao yang biasanya sombong juga bisa menunjukkan sikap rendah diri seperti ini di hadapannya.

Sesampainya di Aula Kekaisaran, Kasim Xiao diminta untuk keluar dan hanya menyisakan Kaisar dengan seorang Kasim Senior yang selalu mengikuti Kaisar, yaitu Kasim An.

"Salam kepada Yang Mulia. " Ucap keduanya bersujud di hadapan Kaisar.

Xu Ya membuka jubahnya dan menunjukkan tubuhnya yang penuh luka. Kaisar tampak terkejut ketika melihat kondisi Xu Ya.

"Keponakanku, kamu harus menjelaskan hal yang terjadi. " Ucap Kaisar.

Xu Ya menjelaskan semuanya yang terjadi dengan tatapan yang sedih namun pada akhirnya dia berhasil untuk menahan seluruh air matanya.

"Anak yang malang, sayang sekali bahwa kasus ini tidak bisa diperbaiki kecuali muncul bukti yang menentang kesalahan Xu Zhong. Kamu tinggallah di Istana, Paman akan melindungimu. " Ucap Kaisar merasa tidak tega dengan Xu Ya.

Xu Ya langsung bersujud sekali lagi dan membuat Kaisar merasa marah karena Xu Ya menolak niat baiknya.

"Xu Ya yakin bahwa hal ini pasti ada yang janggal dan tidak benar. Ayah dan Ibuku selalu menjalani kehidupan dengan sederhana dan jujur. Jika aku bersembunyi di Istana tanpa mencoba membalikkan keadaan maka aku tidak lain adalah seorang pengecut. " Ucap Xu Ya dengan lantang.

"Nona Xu, Yang Mulia juga tidak ada pilihan lain. Yang Mulia sampai tidak bisa tidur nyenyak karena kejadian ini dan selalu mengkhawatirkanmu. " Ucap Kasim An menasihatinya.

"Jika kamu ingin membalikkan keadaan, kemampuan apa yang kamu miliki ?" Tanya Kaisar berusaha meredam amarahnya.

"Xu Ya tidak memiliki kemampuan yang hebat, hanya memiliki tekad. Aku mengagumi Jenderal Guangxi dan berharap bahwa Yang Mulia memberikan izin bagiku untuk masuk ke dalam kemiliteran. Mengenai kemampuanku, Jenderal Guangxi bisa menentukan persyaratannya. " Jawab Xu Ya tanpa keraguan.

Semua orang terdiam ketika mendengar ini terutama Kaisar, lalu memandang Xu Ya dengan tatapan tidak percaya.

"Apakah kamu yakin ? Tinggal di barak dengan ribuan pria, maka kamu tidak akan bisa menikah dengan pria yang baik lagi di masa depan. Jika kamu tinggal di Istana, maka bahkan jika orang tuamu terlibat kasus maka kamu masih bisa menikah dengan Marquis Muda Zhang. Orang yang telah mengikat pertunangan denganmu sebelumnya. "Tanya Kaisar.

"Xu Ya memiliki pandangan bahwa seorang wanita harus hidup mengandalkan kedua kaki dan tangannya untuk berdiri dan menopang diri sendiri. Tidak selamanya harus bergantung kepada pernikahan yang baik. Mohon Yang Mulia memberikan izin. " Jawab Xu Ya sekali lagi memohon.

"Baiklah, karena kamu sudah memutuskannya maka jangan kembali dengan keluhan di masa depan ! Kamu pergilah dari ini !" Seru Kaisar dengan gusar.

"Xu Ya berterima kasih banyak kepada Yang Mulia, Xu Ya berharap bahwa Yang Mulia tidak merusak kesehatan Yang Mulia yang berharga demi nyawa rendahan ini. Xu Ya secara pribadi berterima kasih kepada Yang Mulia karena tetap mempercayaiku walaupun kondisi sudah berubah menjadi seperti ini. Xu Ya izin pamit undur diri terlebih dahulu...... Paman. " Ucap Xu Ya dengan ragu ragu sejenak sebelum akhirnya bersujud sekali lagi dan berbalik arah untuk pergi dari sana.

...----------------...

Jangan lupa like, komen dan vote ya 😁

Terpopuler

Comments

Anonim • Lika

Anonim • Lika

semoga xuya bisa jd jenderal hebat

2025-04-24

0

Anonim • Lika

Anonim • Lika

sakit bgt pasti /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/

2025-04-24

0

Raudah Anis

Raudah Anis

😭😭😭😭

2025-03-20

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Persiapan Perayaan Kedewasaan
2 Chapter 2 - Pembantaian
3 Chapter 3 - Penyelamat
4 Chapter 4 - Rasa Sakit
5 Chapter 5 - Permohonan
6 Chapter 6 - Persyaratan
7 Chapter 7 - Pengasingan
8 Chapter 8 - Sergapan
9 Chapter 9 - Kamp Militer
10 Chapter 10 - Xu Jianchou
11 Chapter 11 - Mimpi Buruk
12 Chapter 12 - Hari Pertama
13 Chapter 13 - Lelah
14 Chapter 14 - Bimbingan
15 Chapter 15 - Pukulan
16 Chapter 16 - Hukuman dan Teman
17 Chapter 17 - Resah
18 Chapter 18 - Sergapan
19 Chapter 19 - Penghargaan
20 Chapter 20 - Kota Suzhen
21 Chapter 21 - Strategi
22 Chapter 22 - Pembunuh Bayaran
23 Chapter 23 - Wang Jiang
24 Chapter 24 - Pertunjukan Seni
25 Chapter 25 - Pelarian
26 Chapter 26 - Pelarian II
27 Chapter 27 - Sentuhan
28 Chapter 28 - Serangan
29 Chapter 29 - Prajurit Inti
30 Chapter 30 - Panggilan
31 Chapter 31 - Keputusan
32 Chapter 32 - "Jangan remehkan aku! "
33 Chapter 33 - Kabar Buruk
34 Chapter 34 - Perjalanan Ke Kota Xian
35 Chapter 35 - Kemiskinan
36 Chapter 36 - Ancaman
37 Chapter 37 - Masa Lalu
38 Chapter 38 - Masa Lalu II
39 Chapter 39 - Informasi
40 Chapter 40 - Rumor
41 Chapter 41 - Perjalanan Menuju Ibukota
42 Chapter 42 - Perjalanan Menuju Ibukota II
43 Chapter 43 - Meminta Pernikahan
44 Chapter 44 - Misi Rahasia
45 Chapter 45 - Istirahat
46 Chapter 46 - Sakit
47 Chapter 47 - Aula Leluhur
48 Chapter 48 - Papan Nama
49 Chapter 49 - Aku Akan Mengejarmu
50 Chapter 50 - Mirip
51 Chapter 51 - Festival Qingming
52 Chapter 52 - Festival Qingming II
53 Chapter 53 - Identitas
54 Chapter 54 - Bukti
55 Chapter 55 - Hukuman
56 Chapter 56 - Janda Permaisuri
57 Chapter 57 - Pertunangan Masa Kecil
58 Chapter 58 - Cemburu
59 Chapter 59 - Pernyataan
60 Chapter 60 - Kenangan Masa Lalu
61 Chapter 61 - Istana Yihua
62 Chapter 62 - Penyusup
63 Chapter 63 - Persiapan Perjamuan Kekaisaran
64 Chapter 64 - Penghormatan
65 Chapter 65 - Perjamuan Kekaisaran
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Chapter 1 - Persiapan Perayaan Kedewasaan
2
Chapter 2 - Pembantaian
3
Chapter 3 - Penyelamat
4
Chapter 4 - Rasa Sakit
5
Chapter 5 - Permohonan
6
Chapter 6 - Persyaratan
7
Chapter 7 - Pengasingan
8
Chapter 8 - Sergapan
9
Chapter 9 - Kamp Militer
10
Chapter 10 - Xu Jianchou
11
Chapter 11 - Mimpi Buruk
12
Chapter 12 - Hari Pertama
13
Chapter 13 - Lelah
14
Chapter 14 - Bimbingan
15
Chapter 15 - Pukulan
16
Chapter 16 - Hukuman dan Teman
17
Chapter 17 - Resah
18
Chapter 18 - Sergapan
19
Chapter 19 - Penghargaan
20
Chapter 20 - Kota Suzhen
21
Chapter 21 - Strategi
22
Chapter 22 - Pembunuh Bayaran
23
Chapter 23 - Wang Jiang
24
Chapter 24 - Pertunjukan Seni
25
Chapter 25 - Pelarian
26
Chapter 26 - Pelarian II
27
Chapter 27 - Sentuhan
28
Chapter 28 - Serangan
29
Chapter 29 - Prajurit Inti
30
Chapter 30 - Panggilan
31
Chapter 31 - Keputusan
32
Chapter 32 - "Jangan remehkan aku! "
33
Chapter 33 - Kabar Buruk
34
Chapter 34 - Perjalanan Ke Kota Xian
35
Chapter 35 - Kemiskinan
36
Chapter 36 - Ancaman
37
Chapter 37 - Masa Lalu
38
Chapter 38 - Masa Lalu II
39
Chapter 39 - Informasi
40
Chapter 40 - Rumor
41
Chapter 41 - Perjalanan Menuju Ibukota
42
Chapter 42 - Perjalanan Menuju Ibukota II
43
Chapter 43 - Meminta Pernikahan
44
Chapter 44 - Misi Rahasia
45
Chapter 45 - Istirahat
46
Chapter 46 - Sakit
47
Chapter 47 - Aula Leluhur
48
Chapter 48 - Papan Nama
49
Chapter 49 - Aku Akan Mengejarmu
50
Chapter 50 - Mirip
51
Chapter 51 - Festival Qingming
52
Chapter 52 - Festival Qingming II
53
Chapter 53 - Identitas
54
Chapter 54 - Bukti
55
Chapter 55 - Hukuman
56
Chapter 56 - Janda Permaisuri
57
Chapter 57 - Pertunangan Masa Kecil
58
Chapter 58 - Cemburu
59
Chapter 59 - Pernyataan
60
Chapter 60 - Kenangan Masa Lalu
61
Chapter 61 - Istana Yihua
62
Chapter 62 - Penyusup
63
Chapter 63 - Persiapan Perjamuan Kekaisaran
64
Chapter 64 - Penghormatan
65
Chapter 65 - Perjamuan Kekaisaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!