Ke esokan paginya Elen yang memang sudah bangun pun memutuskan untuk keluar kamar. Ia berjalan jalan menyusuri lorong yang ada di kamarnya tersebut, kamarnya berada di ruangan paling pojok dan terdapat koridor untuk sampai di kamarnya.
Elen menatap ruangan luas itu dengan mata takjub. Dapan Elen akui bahwa mansion itu sangat mewah dan besar. Guci guci mahal terlihat di berbagai sudut ruangan ditambah lampu crystal yang menggantung besar di atas.
Elen chelsea
{ Mengerikan seberapa kaya si pria kasar itu }
" Ucapnya dalam hati "
Elen menuruni tangga hingga ia sampai di lantai bawah dan melihat banyak sekali Maid yang sedang berlalu lalang disana.
Beberapa pria berpakaian hitam pun terlihat mondar mandir di lantai bawah.
Someone
Apa yang kau lakukan??
Elen chelsea
"Degh"
Elen terjangkit kaget saat mendengar suara seseorang yang berada di belakangnya. Ia menoleh dan mendapati wanita cantik dengan mata tajam dan jaket Hitam nya sedang menatap datar kepadanya.
Elen chelsea
Ak..Aku...
Someone
Hei bodoh, sedang apa kau disana?
Seorang wanita lain berteriak di bawah sana. Wanita yang ada di samping Elen itu mendengus keras sambil menatap ke bawah.
Someone
Jaga mulutmu, Lucia!!
Desis wanita itu sambil turun dari tangga. Sedangkan Elen hanya menatap datar pada mereka.
Someone
Pergilah ke ruangan Bellingham, dia sedang membutuhkan mu!!
Someone
Untuk apa dia memanggil ku?? Apakah dia ingin mengajak ku bercinta??
Wanita itu berucap santai sambil berlalu pergi darisana. Sedangkan wanita bernama Lucia tadi menatap Elen dari bawah sana.
Lucia berjalan mendekati Elen membuat Elen menatapnya bingung.
Lucia Charlotte
Hai, kita baru bertemu. Siapa namamu? Namaku Lucia Charlotte
Elen menatap tangan yang terjulur di hadapannya itu dengan ragu. Namun tak lama ia menerima uluran itu dan menjawab.
Elen chelsea
Elen chelsea...
Lucia Charlotte
Ayo turun kebawah, aku ajak kau berkeliling
Elen chelsea
Iya
Elen hanya mengikuti wanita di depannya dalam diam. Mereka berjalan ke arah taman belakang, dimana disana terlihat banyak sekali bunga yang sangat cantik. Berbagai bunga ada disana dan terlihat kalau bunga bunga disana sangat terawat.
~Taman Mansion~
Lucia Charlotte
Bagaimana kau bisa datang kesini, Elen??
Elen yang sedang menatap ke hamparan bunga pun menoleh pada Lucia.
Elen chelsea
Tuan Eiser yang membawaku...
Jawab Elen yang membuat Elen sedikit terkejut.
Lucia Charlotte
Presdir yang membawamu kesini??
Ulang Lucia untuk memastikan. Elen hanya menganggukan kepalanya menjawab Lucia.
Elen chelsea
Kenapa? Ada masalah??
Tanya Elen yang penasaran. Reaksi Lucia seolah mengatakan kalau sesuatu yang sangat wah baru saja terjadi.
Lucia Charlotte
Tidak ada, hanya sedikit terkejut. Sebelumnya presdir tidak pernah membawa seseorang untuk pulang. Apalagi dia wanita!!
Elen chelsea
"Degh"
Elen terjangkit kaget mendengarnya. Namun mengingat untuk apa tujuannya di bawa kesini, seketika ia murung.
Elen chelsea
Tidak ada yang aneh. Presdir kalian membawaku kemari untuk di jadikan budak se*s nya. Dia telah membeli ku di rumah bordir!!
Ucap Elen sambil menundukkan kepalanya. Lucia yang mendengar jawaban Elen pun mengerutkan alisnya.
Lucia Charlotte
Tapi Presdir tidak pernah membawa jalang pulang ke Mansion. kalaupun Presdir harus meniduri jalang, ia tidak akan pernah melakukannya di Mansion!!
Ucapan Lucia membuat Elen menatapnya dengan wajah terkesiap.
Elen chelsea
{ Apa sebenarnya tujuan pria itu }
"Ucapnya dalam hati"
Banyak sekali pemikiran dikepalanya sekarang. Ia jadi bertanya tanya, untuk apa tujuannya di bawa kemari. dan tadi Lucia mengatakan kalau Eiser ingin meniduri jalangnya tidak di Mansion. Bukankan dengan begitu pria itu sudah sering meniduri seseorang.
Lucia Charlotte
Hei kenapa melamun? pergilah ke ruangan makan, sebentar lagi waktunya sarapan!!
Setelahnya Lucia meninggalkan Elen seorang diri yang sedang berkecamuk dengan pemikirannya.
~~~~~~
Saat Elen berjalan ke ruang makan, ia sudah melihat beberapa orang yang berada disana. Elen menghentikan langkahnya, dan hendak pergi darisana.
~Ruang makan~
Lucia Charlotte
Elen, kemarilah!!
Lucia memanggil Elen membuat wanita itu menghentikan langkahnya.
Elen chelsea
A...Aku mau ke kamar saja...
Ucap Elen. Ia merasa tak nyaman saat semua mata menatap ke arahnya. Lucia yang melihat pun langsung menghampiri Elen dan menariknya menuju meja makan.
Lucia Charlotte
Kau harus sarapan, Presdir akan marah kalau kau tidak, makan!!
Lucia mendudukkan Elen di sebelah Valverde, pria yang di kenal dengan kehebatan nya merakit Bom.
Federico Valverde
*Fokus Sarapan*
Aida maguire
Siapa, dia??
Tanya Aida pada Lucia. Wanita lain bernama Aretha yang ada di seberang Aida menatap dan berbisik.
Aretha Roosevelt
jalang baru, bos!!
Ucapnya dengan berbisik. Elen yang mendengar menundukkan wajahnya dalam. Tangannya meremas bajunya dengan kasar.
Meskipun Aretha mengatakannya dengan berbisik, namun Elen mampu mendengar nya dengan jelas karena jarak mereka yang cukup dekat.
Lucia Charlotte
Tutup mulut kalian, dan cepatlah sarapan. Aku harus menyusul bos setelah ini!!
Ujar Lucia yang jengah dengan kedua rekannya itu.
Keadaan seketika hening saat mereka mulai menikmati sarapan mereka. Elen sesekali melirik kearah mereka yang terlihat serius menikmati sarapan mereka.
Elen masih belum mengenal mereka satu persatu, ia hanya ia hanya tau wanita yang duduk tak jauh darinya, Lucia. Elen juga enggan untuk memulai percakapan dengan mereka, karena mereka terlihat tidak ramah sama sekali.
Tanpa sadar Elen menghela nafas dalam. Nasibnya sungguh sial karena harus terperangkap di tempat ini.
~~~~~~~~~
Setelah sarapan, Elen kembali ke kamarnya karena ia memang tak memiliki kegiatan lain. Sejak semalam, Elen tak lagi melihat Eiser di Mansion ini. Elen bukannya mencari keberadaan pria yang hampir memperk*sa nya itu, ia hanya penasaran kemana perginya pria itu.
Comments