Plot twist?

[Group Chat: “Anak Kelas 11B”]
Evann
Evann
Eh, Rio, gimana sama si Arga?
Rio
Rio
Kenapa lu nanya sih? Nggak penting.
Dimas
Dimas
Wah, jangan-jangan ada perkembangan nih? Cerita, bro!
Rio
Rio
Nggak ada yang perlu diceritain. Gue cuma duduk, nonton, selesai.
Evann
Evann
Tapi lu enjoy kan, duduk bareng dia?
Rio
Rio
Biasa aja.
(Dimas dan Evan saling mengirim meme di grup, sementara Rio cuma baca tanpa ikut nimbrung. Evan diam-diam ngechat Rio di luar grup.)
[Chat pribadi: Evan & Rio]
Evann
Evann
Rio, gue boleh jujur nggak sama lu?
Rio
Rio
Terserah lu.
Evann
Evann
Gue ngerasa lu nggak jujur sama diri lu sendiri.
Rio
Rio
Hah? Maksud lu? Gue nggak ngerti.
Evann
Evann
Sama Arga. Gue tau lu suka dia. Gue ngeliat cara lu ngeliatin dia kemarin.
(Rio terdiam sejenak, nggak langsung bales. Dia merasa terganggu, tapi juga bingung. Gimana Evan bisa tahu?)
Rio
Rio
Kalau iya? Terus kenapa? Itu urusan gue, bukan urusan lu.
Evann
Evann
Gue cuma pengen bilang... Jangan terlalu dalem, Rio. Kadang orang nggak seperti yang kita kira.
Rio
Rio
Lu ngomong apa sih? Kalau lu nggak ngerti, mending diem aja.
(Evan nggak balas lagi, cuma ngebiarin chat terakhir Rio tetap di-read. Di sisi lain, Rio mulai merasa aneh sama sikap Evan yang tiba-tiba peduli.)
[Hari berikutnya di sekolah]
(Rio lagi duduk di bangkunya, nge-scroll chat lama di grup. Arga tiba-tiba datang dan duduk di depannya tanpa permisi.)
Arga
Arga
Lo kenapa? Mukanya kusut banget.
Rio
Rio
Gue? Biasa aja. Nggak ada apa-apa.
Arga
Arga
Jangan bohong. Gue bisa liat lu kesel.
(Rio buang muka, nggak mau tatapan mereka ketemu. Arga malah nyengir dan nyandar di meja Rio.)
Arga
Arga
Kalau ada yang ganggu, bilang aja. Gue bakal urusin.
Rio
Rio
Siapa yang bilang gue butuh bantuan? Jangan sotoy, deh
(Arga cuma ketawa kecil, lalu berdiri lagi.)
Arga
Arga
Terserah lu. Tapi inget, kalau ada apa-apa, gue di sini.
(Arga pergi dengan santai, meninggalkan Rio yang masih berusaha menutupi wajahnya yang agak memerah.)
Rio: Sialan dia... Kenapa sih harus ngomong gitu?
[Di koridor sekolah, Evan menghampiri Rio]
Evann
Evann
Rio, gue bisa ngomong sebentar?
Rio
Rio
Kalau penting, cepet ngomong. Gue sibuk.
Evann
Evann
Gue cuma mau bilang, hati-hati sama Arga. Gue nggak yakin dia bener-bener perhatian sama lu.
Rio
Rio
Kenapa sih lu peduli? Ini nggak ada urusannya sama lu
Evann
Evann
Gue peduli karena... [berhenti sejenak] Ya udah, anggap aja gue cuma ngingetin lu.
(Rio menatap Evan dengan tatapan bingung. Evan segera pergi sebelum Rio bisa bertanya lebih jauh.)
Dimas
Dimas
Eh, besok ada rencana nggak? Gue lagi nyari temen jalan.
Evann
Evann
Gue bisa sih, tapi liat dulu jadwal.
Rio
Rio
Nggak tau. Liat nanti aja.
Dimas
Dimas
Eh, lu kenapa sih akhir-akhir ini kayak murung gitu, Rio?
Rio
Rio
Bukan urusan lu.
Evann
Evann
Gue rasa Rio cuma capek.
(Rio baca chat terakhir Evan sambil mendecak pelan. Dia nggak ngerti kenapa Evan jadi terlalu perhatian, tapi dia juga nggak mau mikir terlalu jauh. Yang pasti, satu hal jelas di pikirannya: cuma Arga yang harus fokus sama dia.)
(Chat berakhir untuk episode ini)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!