From Being Enemies To Becoming Life Partners ( Eren Yeager X Mikasa Ackerman )
hubungan rahasia
Keesokan harinya, suasana sekolah sudah terasa berbeda sejak pagi. Jam pertama adalah pelajaran olahraga, dan semua siswa tampak mengenakan seragam olahraga mereka. Lorong-lorong sekolah dipenuhi dengan siswa yang membawa bola, raket, atau sekadar berlarian kecil menuju lapangan.
Di kelas, suasana lebih santai daripada biasanya. Meja-meja rapi tanpa tumpukan buku, dan para siswa berbincang santai sambil menunggu guru olahraga datang. Eren duduk di bangkunya, merasa sedikit lebih bersemangat daripada hari-hari sebelumnya. Sesekali, ia melirik ke arah Mikasa yang juga mengenakan seragam olahraga, terlihat tetap tenang dan penuh konsentrasi seperti biasa.
Ketika bel tanda masuk berbunyi, para siswa bergegas meninggalkan kelas, menuju lapangan dengan langkah antusias. Mereka tahu, pelajaran olahraga selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu untuk melepaskan kebosanan dari rutinitas belajar di dalam kelas.
Pagi itu, pelajaran olahraga dimulai dengan semangat yang khas. Semua siswa sudah berkumpul di lapangan, mengenakan seragam olahraga mereka. Pak Levi berdiri di depan barisan siswa dengan sikap tegas, memegang clipboard, sementara Bu Petra berdiri di sampingnya, tersenyum ramah untuk menjaga suasana tetap menyenangkan.
Levi Ackerman
Semua perhatikan! Hari ini kita akan fokus pada latihan fisik dasar. Tidak ada yang main-main, kalian di sini untuk belajar dan melatih tubuh
Siswa-siswa berdiri tegak, beberapa di antaranya tampak gugup karena nada tegas Pak Levi
Petra Ral
Jangan khawatir, kita akan mulai dengan pemanasan dulu. Pastikan kalian mengikuti gerakan dengan benar, ya.
Latihan pun dimulai. Siswa-siswa mengikuti pemanasan dengan gerakan dasar seperti lari di tempat, peregangan, dan jumping jack. Pak Levi memperhatikan dengan tajam, memastikan semua siswa melakukannya dengan benar.
Ketika beberapa siswa mulai malas-malasan, Levi langsung mendekati mereka
Levi Ackerman
Kalian pikir ini waktu untuk santai? Lakukan gerakan itu lagi, dengan benar.
Sementara itu, Bu Petra membantu siswa yang kesulitan, memberikan arahan dengan senyum lembut.
Petra Ral
Ayo, kalian pasti bisa. Jangan lupa tarik napas dalam-dalam dan fokus.
Setelah pemanasan, pelajaran berlanjut dengan latihan kelincahan dan kekuatan. Pak Levi tetap mengawasi dengan ketat, sesekali memberikan instruksi keras, sementara Bu Petra mendampingi siswa-siswa dengan sabar. Kombinasi mereka menciptakan suasana yang serius namun tetap nyaman, membuat semua siswa berusaha memberikan yang terbaik.
Eren Yeager
Eh, kalian sadar nggak? Bu Petra kayak selalu bareng Pak Levi, ya?
* bisik
Jean Kirschtein
Ya, gue juga perhatiin. Mereka cocok banget, nggak sih? Yang satu tegas banget, yang satu lembut banget. Kayak yin dan yang.
connie
jangan-jangan mereka pacaran, nih. Bayangin aja, pasangan yang satu selalu galak, yang satu selalu senyum.
Sasha Braus
Kalau iya, itu pasti romantis banget! Coba bayangin, Bu Petra masak sesuatu terus Pak Levi kasih komentar tajam kayak biasa
Eren Yeager
Kalian ini, terlalu banyak drama. Mereka cuma guru, fokus aja sama olahraga kita sekarang
Jean: menoleh ke Eren sambil tersenyum licik
Jean Kirschtein
Oh, jadi kamu nggak mau ikut gosip, ya? Tapi mukamu juga penasaran, kan?
connie
Udah lah, Eren. Kalau nanti mereka beneran pasangan, jangan kaget kita duluan yang tahu!
Sasha mengangguk penuh semangat sambil makan roti yang entah dari mana asalnya, sementara Eren hanya menghela napas panjang, berusaha fokus kembali pada latihan meskipun diam-diam dia juga ikut memikirkan kemungkinan itu.
Saat obrolan Eren, Jean, Connie, dan Sasha semakin seru, mereka tidak menyadari bahwa Pak Levi sedang berjalan mendekati mereka dengan tatapan dingin dan clipboard di tangannya. Langkahnya begitu tenang, namun penuh aura otoritas yang membuat suasana seketika berubah.
Levi Ackerman
Kalian pikir ini waktu untuk bergosip?
Eren, Jean, Connie, dan Sasha langsung kaget, tubuh mereka menegang seketika. Sasha bahkan hampir tersedak rotinya.
Jean Kirschtein
Uh, enggak, Pak! Kami cuma... lagi diskusi ringan soal... olahraga!
Levi Ackerman
Olahraga, ya? Jadi kalian diskusi sambil berdiri santai dan makan roti, Sasha?
Sasha cepat-cepat menyembunyikan rotinya di belakang punggung, meskipun sudah jelas terlihat.
Sasha Braus
Ma-maaf, Pak! Saya lapar...
Levi Ackerman
Lapar? Kalau kalian punya energi untuk bergosip dan makan, seharusnya kalian punya energi untuk lari keliling lapangan. Lima putaran, sekarang!!
connie
Lima, Pak? Bukannya itu terlalu—
Levi Ackerman
Terlalu apa, Springer?
connie
Nggak, Pak. Siap, Pak.
Eren, Jean, Connie, dan Sasha akhirnya berlari keliling lapangan dengan lesu, sementara Levi mengawasi mereka dari jauh, memastikan tidak ada yang mencoba kabur. Meskipun kesal, mereka tahu satu hal pasti—tidak ada yang bisa lolos dari tatapan tajam Pak Levi.
Setelah memastikan Eren, Jean, Connie, dan Sasha menjalani hukuman lari mereka dengan benar, Pak Levi berjalan dengan langkah tenang menuju Bu Petra yang sedang membantu beberapa siswa mengatur alat olahraga.
Levi Ackerman
Petra, kau terlalu lunak dengan mereka. Kalau kau biarkan mereka seperti itu terus, mereka nggak akan disiplin.
Bu Petra menoleh, memberikan senyum kecil sambil merapikan bola yang ada di tangannya.
Petra Ral
Mereka hanya anak-anak, Pak Levi. Sesekali mereka butuh waktu untuk bersantai juga.
Levi Ackerman
Santai tidak berarti malas atau tidak fokus. Kalau aku tidak mendekati mereka tadi, mungkin mereka akan terus bergosip sepanjang pelajaran.
Petra Ral
Mungkin mereka cuma penasaran dengan kita, Pak. Aku sering dengar mereka membicarakan bagaimana kita selalu bekerja sama.
* tertawa kecil
Levi melirik Petra sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke arah siswa-siswa yang masih berlari.
Levi Ackerman
Kalau itu yang mereka pikirkan, mereka salah. Aku hanya memastikan pekerjaan selesai tanpa ada kekacauan
Petra Ral
Tentu saja, Pak Levi. Tapi mungkin mereka juga melihat sisi baik dari kerja sama kita. Jangan terlalu keras pada mereka.
Levi mendengus kecil, meskipun wajahnya terlihat sedikit lebih santai.
Levi Ackerman
Kerja sama baik-baik saja, asalkan tetap ada disiplin. Dan itu tugas kita.
Petra mengangguk sambil menatap Levi dengan penuh rasa hormat. Meski Levi selalu terlihat tegas dan dingin, Petra tahu bahwa di balik sikap kerasnya, dia hanya ingin memastikan semuanya berjalan dengan sempurna.
Dua jam berlalu dengan cepat, dan pelajaran olahraga pun berakhir. Para siswa terlihat lelah namun puas setelah berbagai aktivitas fisik yang menguras energi. Beberapa masih duduk di tepi lapangan, mencoba mengatur napas, sementara yang lain berjalan kembali ke ruang ganti dengan langkah lesu namun penuh semangat.
Pak Levi mengawasi mereka dengan pandangan tajam, memastikan tidak ada yang meninggalkan lapangan dengan sembarangan, sedangkan Bu Petra membantu mengumpulkan alat-alat olahraga yang telah digunakan. Langit pagi yang cerah perlahan bergeser menjadi lebih hangat, menandakan waktu istirahat semakin dekat.
Di sudut lapangan, Eren dan beberapa temannya beristirahat sebentar sebelum beranjak ke kelas. Mikasa, seperti biasa, tetap tenang, berjalan menuju ruang ganti tanpa banyak bicara. Suasana perlahan kembali normal, menyisakan lapangan kosong yang kini hanya diisi oleh suara angin dan langkah kaki siswa yang pergi satu per satu.
Comments