chapter 04

Tak terasa mereka sudah selesai makan, Hira membereskan beberapa mangkok dan gelas sedang kan Axell kembali ke kamar. Tak berselang lama ia menyusul suaminya, dengan langkah ragu, takut karena baru pertama kali ini ia dekat dengan seorang lelaki. 

“Eh Mamas aku nanti tidur di kamar tamu aja ya.”

“Untuk apa aku nikahin kamu, kalau kamu nya tidur di kamar tamu, lantas jawaban apa yang akan aku berikan jika malaikat bertanya persoalan tanggung jawabku sebagai suami. Ayo tidur sudah malam.”

“Baiklah…”

Hira mengikuti langkah suaminya dari belakang, hingga tak menyadari jika Axell berhenti tiba-tiba. 

“Aduhh!” Seraya memegangi kening nya. 

“Eh, maaf-maaf,” Axell berlalu ke kamar mandi meninggalkan Hira yang masih cemberut sambil memegangi kening  yang terbentur bahu tegak suaminya. Ia mencoba menunggu Axell namun  sedari tadi tak menampakkan batang hidungnya hingga kedua mata Hira terasa kantuk. 

Beberapa saat dia sudah terjun ke alam mimpi sedangkan Axell baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. 

“Lah udah tidur aja dia, sekilas mirip sekali sama Rea. Andai… sudahlah sekarang Hira istriku jadi sebisa mungkin aku mencintai dia.”

Setelahnya Axell mengeringkan rambut dan ikut tidur disamping Hira, dia memeluk erat tubuh wanita di sampingnya, sesekali mencium kening Hira. Entah mengapa hatinya terasa ihklas menerima Hira padahal baru beberapa kali melihat Hira. Dan apakah mungkin Hira langsung bisa membuat nya jatuh cinta dalam satu hari setelah pernikahan. 

Keesokan harinya Axell membuka mata dan tangan nya meraba sosok yang tidur di sampingnya namun sudah tidak ada. 

“Kemana dia… masih pagi kok udah menghilang.” Gumam Axell lalu beranjak dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi, bersiap untuk kerja. Hira yang sudah selesai memasak kembali ke kamar dengan masih mengenakan apron, niatnya ingin mandi dan membangunkan suaminya. 

Namun saat tiba di kamar, ranjangnya sudah kosong berarti Axell sedang mandi, sembari menunggu dia duduk di sofa dan memainkan ponselnya namun tiba-tiba ada pesan asing masuk. 

...Pesan unknown...

Apa hari ini merasa bahagia? rupanya aku tidak sabar untuk menunggu 1 bulan jadi mari kita menjadi dekat sejak saat ini… 

Aku mengirimkan sesuatu ke rumahmu ,harap diterima dengan baik ya. 

“Enggak, enggak mungkin,” Hira berlari keluar kamar tepat saat Axell keluar kamar mandi dengan mengenakan kemeja serta sedang memasang dasi. Axell yang melihat istrinya berlari ikut penasaran dan mencoba memanggilnya namun tak ada sahutan. Dengan sigap dia menghampiri istrinya yang sudah terdiam di ambang pintu utama. 

“Hir!”

Dengan ragu dia menarik lengan istrinya agar berbalik dan tepat sebuah kotak berwarna merah jatuh ke lantai.

“Ma-mas ada darahnya…...” Suaranya terdengar gemetar, jari telunjuknya menunjuk kotak yang terjatuh namun badannya sudah bergetar hebat. 

Axell merengkuh tubuh Hira dalam dekapan, mencoba menenangkan namun Hira semakin terisak. 

“Udah ya, jangan dilihat okey.” Mengusap pelan kepala Hira. Terlihat sedikit ada kain berwarna pink dengan bercak darah. 

“Mas, itu jilbab pelaku pembunuh Ning Rea.” Ucapnya dengan terbata-bata, sekilas bayangan itu muncul kembali hingga membuat nya histeris. 

Sembari menenangkan Hira, Axell meraih kotak tersebut dan memang benar ada jilbab penuh bercak darah. Bau anyir nya pun masih menusuk hidung. 

“Dirga! Bereskan ini sekaligus selidiki siapa sosok dibalik nya dan selidiki siapa yang tau rumah ini!” Mengulurkan kotak tersebut kepada Dirga asisten nya yang selalu siaga kapanpun dibutuhkan. 

“Baik Tuan.”

“Mas tolong selidiki sampai tuntas, aku gak mau gini terus. Aku capek terbayang-bayang detik dimana Ning Rea dibunuh  di hadapan ku.”

“Bolehkah? kamu ceritakan sekali lagi, agar kita bisa menyelidiki dengan bukti yang lebih kuat lagi.”

Dijawab anggukan kepala oleh Hira. 

...Flashback on...

“Ning jadi kan hari ini?”

“Jadi Hir, kita ketemu ditempat biasa ya, sama jangan lupa buku tuntunan shalatnya dibawa.”

“Siap Ning , aku sudah dalam perjalanan.”

“Iya, aku juga hampir sampai. Kamu pakai baju apa?”

“Jilbab soft pink sama dress warna putih sama pakai tas warna hitam.”

Setelah itu Hira menutup telepon dan akhirnya ia tiba di tempat yang mereka tuju, yaitu restoran . 

Hira keluar dari taksi online nya , kala tiba didepan restoran. Namun manik matanya menangkap sosok tak asing baginya dan terlihat ada seseorang yang mengenakan cadar dengan set baju berwarna pink muda. 

Terlihat keduanya saling berpelukan, hingga akhirnya Hira memutuskan menuju parkiran untuk menghampiri Ning Rea. Namun tak disangka kala keduanya melepaskan pelukan, Ning Rea terlihat kesakitan. 

Dan sekilas Hira melihat wanita tersebut mencabut pisau belati dari dada Ning Rea. Tubuh Hira terasa gemetar, kedua matanya memanas . Bulir bening mulai terbendung hingga akhirnya luruh bersamaan ia berteriak. 

Wanita asing itu telah melarikan diri dan kini Ning Rea terduduk di depan mobilnya. 

“Tolong!!!”

Berusaha meraih tubuh Ning Rea namun dia terlihat sangat kesakitan di pangkuan Hira. 

“Ning harus kuat, kan katanya mau ajarin aku hijrah, Ning udah janji loh mau bantu aku khatam Al Quran. Pliss bertahan sebentar lagi ambulans akan datang.”

Hira tak lagi bisa membendung air matanya, luka dan trauma melihat Ning Rea disakiti orang lain padahal ia pikir Ning Rea sosok yang baik mana mungkin ada orang yang dendam padanya. 

“Ya Zahira, maaf kan aku ya mungkin hanya sampai di titik ini aku mengajarimu hijrah. Kedepannya tetaplah istiqomah dan lanjut hijrah nya jangan terputus.” Di Detik terakhir sebelum ia tak sadarkan diri. 

“Ning gak boleh ngomong kaya gitu, aku tau ini sakit tapi ning harus bertahan katanya Ning mau nikah beberapa hari lagi.”

Memeluk tubuh ringkih Ning Rea yang sudah lemas tak berdaya di tambah darah segar yang mengalir keluar dari dada nya. Bahkan baju Hira yang berwarna cream sudah dipenuhi dengan darah. 

Ia sudah tak perduli akan pakaiannya namun kepalanya terasa pusing. Hira memang takut darah dan akhirnya ia ambruk di samping Ning Rea.

Tak berselang lama ambulans datang dan membawa keduanya ke rumah sakit , saat tersadar Hira mengedarkan pandangannya ke sekeliling. 

Ruangan bernuansa cat putih tulang dengan bau obat yang menyengat, dia tahu pasti dirumah sakit. “Ning Rea…”Ujarnya lalu beranjak dari brankar dan langsung mencari ke seluruh ruangan hingga ia bertemu dengan keluarga Ning Rea sekaligus calon suami nya. 

Terlihat mereka sangat terpukul bahkan sosok yang diceritakan Ning Rea sangat tegar pun kini rapuh. Gus Mahen atau biasa disebut juga direktur utama Axell, kata Ning Rea dia sosok paling tegar dan tenang namun kali ini sisi rapuhnya jelas terlihat. 

Dengan langkah berat ia menghampiri ketiganya, ia tak peduli dengan bajunya yang penuh dengan bercak darah. Hira terdiam dan hanya bisa menatap Ummi nya Ning Rea. 

"Tante, gimana keadaan Ning Rea?” Tanya nya dengan ragu karena tepat di depan ruang jenazah. 

“Allah lebih sayang sama dia, jadi kamu juga harus ikhlas ya.”

“Enggak, enggak mungkin…” Ia masih tak percaya, tubuhnya terduduk lemas serta bulir bening luruh begitu saja . 

Terpopuler

Comments

Metana

Metana

Masyaa Allah, Takbir!
Aku mau satu kaya Dia/Cry/

2025-02-25

1

Metana

Metana

A man~ aman ~ a man ~

Duh aku aja klau gak mau /Drool/

2025-02-25

1

Teteh Lia

Teteh Lia

Hira juga harus lebih dijaga lagi...

2025-01-18

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19 and Visual
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28 & silsilah keluarga
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19 and Visual
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28 & silsilah keluarga
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!