Chapter 03

“Apa maksudnya?” tanya Hira penasaran.

“Aku kasih kamu waktu 1 bulan untuk menikmati kebahagiaan, aku janji setelah itu kita akan sering bertemu  wahai Britney Zahira Ayla yang manis.” Mengusap pipi Hira dengan lembut namun terasa menekan. 

Hira mencekal tangan wanita tersebut, “Apa maksudmu? Apa kita saling mengenal?”

“Bukan hanya kenal tapi kita akan dekat sedekatnya haha, jadi nikmati dulu, ya manis, permainanku sangat seru loh, dan kamu tahu ini apa?” mengulurkan sebuah baju bercak darah bau anyirnya masih terasa menusuk hidung. 

“Da-darah!!!” Hira berteriak hingga histeris dia memiliki trauma darah. 

“Pergi! Kamu pergi dari sini! Aku gak mau lihat lagi!”

“Baiklah aku pergi tapi ingat ya tanggal 11 bulan depan kita ketemu lagi,” bisiknya terdengar jelas ditelinga Hira hingga membuatnya kembali histeris. Hira terduduk di lantai samping wastafel dia menutup kedua telinganya dan menyembunyikan wajahnya, meringkuk memeluk lutut nya dengan erat.

Venue

Axell mencari Hira kesana kemarin namun tak kunjung ketemu, sudah lama dia berada di toilet. “Loh kak kok sendiri, kak Hira dimana?”

“Tadi pamitnya ke toilet tapi belum balik ke sini dari tadi, kakak juga udah cek di toilet, gak ada.”

“Aduhh… baru jadi istri belum sehari udah kabur, kakak galak pasti nih kaya kak ros.”

“Enak aja! Gini-gini bisa didik kamu jadi wanita yang kuat sekuat umma.”

Tiba-tiba ada bodyguard menghampiri Axell dan Aira jika mereka mendengar ada seseorang yang sedang berdiri di atas rooftop. Entah mengapa hati Axell mengatakan jika itu Hira dengan berlari sekencang nya ia menuju rooftop. 

“Hira! Hira!.”

Axell melihat Hira yang sedang menangis histeris sambil menatap ke bawah. 

“Hira plis ingat Allah ya sayang, sini kalau ada apa-apa cerita sama Mas. Turun ya, jangan begini okey.” Hira tak menghiraukan panggilan dari suaminya karena pikirannya dipenuhi dengan bayangan penyiksaan pamannya dan perkataan wanita tadi terus saja terbayang di ingatannya. 

Dengan sekali tarikan Axell berhasil membawa tubuh Hira menjauh dari bahaya, walaupun tubuh Axell dijadikan seperti matras. Axell membantunya berdiri dan mengusap pelan air mata yang membasahi pipi. Dia mendekap wanita yang baru hari ini sah menjadi istrinya itu, berharap dia menemukan kenyaman dibalik pelukan yang dia berikan. Mengusap pelan bahu sang istri dan mencoba menenangkan.

Sementara Aira baru saja tiba bersama bodyguard lainnya dengan nafas tersengal-sengal. “Alhamdulillah masih aman dan selamat, gak bisa bayangin lah kalau sampai ada apa-apa, ini aja Mas Axell sudah setengah waras walaupun di depan orang lain dia mencoba tetap baik- baik saja.”

Setelah dirasa isakan tangis Hira tak terdengar lagi dia melepaskan pelukan dan mendapati Hira telah tertidur . Dengan penuh kehati-hatian dia membopong sang istri dikawal dengan beberapa bodyguard serta Aira. 

“Ra sampaikan ke Umma kalau kakak langsung pulang ya, dan gak ke pondok.”

“Kakak masih gak mau pulang ke pesantren, kah? janjinya kalau kakak udah sukses jadi pengusaha terus udah punya istri mau balik lagi ke pesantren.”

“Iya lain waktu ya nanti Kakak diskusi dulu sama Hira, kita pilih jalan tengah aja.”

Setelah mengucapkan itu Axell membawa istrinya pulang. Sepanjang perjalanan Hira tak bangun sama sekali malah semakin memeluk lengan Axell dijadikan seperti guling. 

“Masya Allah cantiknya,” batinnya. 

Tak butuh waktu mereka telah sampai di perumahan  mewah dengan diawasi beberapa bodyguard, terlebih lagi rumah yang dihuni saat ini sangat privat bahkan Umma dan Aira saja tidak tau. 

Langkahnya yang cepat mampu membawa Hira ke kamar dan merebahkannya perlahan. “Tidur lagi aja ya, bangun nanti aku suruh maid yang hapus make up kamu," lalu mengusap pelan rambut Hira. 

“Maaf sekali lagi ya, mungkin kamu akan tersakiti jika tau aku sangat-sangat mencintai Rea sehingga untuk mencintaimu pun aku tidak tau masih ada ruang atau tidak di hati kecil ini, walaupun aku bimbang rasaku kepada Ning Rea sebuah cinta antara lelaki pada wanita atau hanya sekedar cinta dan kasih sayang sebagai seorang kakak." gumam Axell lalu tanpa terduga dia mencium punggung tangan istrinya.

Axel beranjak ke kamar mandi terlebih dahulu setelah selesai bebersih dia memanggil maid untuk membantu mengganti pakaian serta membersihkan wajah Hira. Sedangkan dirinya langsung berkutat di ruang kerja hingga larut malam. 

Sesekali Axell memijat pelipisnya saat berdenyut nyeri, dan meneguk kopi.

“Rea kamu tahu hidupku hambar sekarang seperti minuman kopi tanpa gula dan bubuk kopi. Kamu tega ya tinggalin aku sendirian bersama mimpi-mimpi yang sudah kita susun rapi. Ya Allah hamba hanya bisa berencana namun engkau lah yang menentukan. Aku juga tidak tau rasa ku padamu sebenarnya seperti apa karena sejak aku kecil kita sudah terbiasa bersama, apa kenyamanan yang selama ini ku rasakan itu sebuah cinta lelaki pada wanita atau hanya kasih sayang pada seorang kakak perempuan. Yang ku pahami hanyalah, aku merasa sangat kehilangan sosokmu," batin Axell seraya meneguk kopi lagi.

Dia mengusap wajahnya frustasi, momen saat Rea di makamkan masih terngiang dengan jelas dalam ingatan, terlebih baru 1 minggu dan dengan cepat juga dia harus menemukan pengganti disaat ijab qobul tiba. 

“Aku tegarnya diluar, dalamnya tetap hancur lebur bahkan tak sanggup lagi untuk berdiri,” kini tangisnya pecah dan tanpa dia sadari ada Hira di depan ruangannya . 

Dengan ragu dia mengetuk pintu tersebut, Axell yang mendengar pun seraya membuka pintu terlihat jelas di depannya. Wanita mengenakan piyama putih sambil menenteng secangkir teh hangat.

“Kamu kenapa gak tidur lagi, dan sekarang bisa bawa teh kesini.”

“Aku gak bisa tidur, aku bosan, ini teh untuk Mas . Sama aku lapar tapi para maid sudah beristirahat gak enakan kalau aku berisik.”

“Kamu bisa masak?”

Hira menganggukan kepala sebagai jawaban. 

“Masak aja gak papa, pintunya ditutup semua yang area dapur biar gak terlalu berisik, ayo aku temani.”

Axell menggandeng tangan Hira menelusuri beberapa ruangan hingga sampai di dapur. Dengan cekatan Hira memotong beberapa sayuran serta bumbu lainnya. 

Sejenak Axell terkesima dengan Hira, jika dilihat-lihat wajah serta postur badannya mirip sekali dengan Rea bahkan suaranya sama persis. Dan entah mengapa pandangannya enggan teralih ke arah lain. 

“Tara!… udah jadi, makan yuk Mas, cobain masakan aku semoga enak ya.”

Meletakkan 2 mangkok bakso yang dicampur dengan beberapa sayuran di atas meja makan ,tepatnya di hadapan Axell duduk menunggu Hira memasak. 

Senyum manis terukir jelas dan dengan rasa penasaran yang tinggi dia mencoba bakso tersebut. Masakannya mirip sekali dengan masakan Umma, sudah lama dia tak makan di pesantren karena semenjak 3 tahun lalu memutuskan keluar dia jarang pulang . 

Ketemu dengan Umma saja diluar dan sampai sekarang Umma belum tahu seberhasil apa anaknya karena yang umma tahu Axell berusaha hidup mandiri dan berjuang tanpa marga Gus yang diturunkan dari Kyai Hasyim seorang pesohor ulama yang dihormati dimanapun dia berada. 

Hingga saat ini beliau sudah wafat pun masih ada yang mengenang dan berziarah ke makam Abahnya. Namun prinsip hidup Axell berbeda dia ingin mandiri dan tak ingin meneruskan pesantren karena beban memang terlalu berat baginya . Dia merasa tidak mampu dan memilih untuk hidup diluar sebagai Axell bukan sebagai Gus Mahen. 

“Nama asli kamu siapa Mas kok ada tamu yg manggil Gus Mahen,” Celetuk Hira saat sedang makan. 

“Kenzo Axellano Mahendra.” singkat nya.

“Oh ,Aku panggil nya Mamas ya hehe, sama aku mau minta tolong bimbing aku sampai bisa khatam qur'an.”

“Na'am Ya Zaujati.”

Terpopuler

Comments

Metana

Metana

walaupun kontrak tapi tetep sweet, iri deh /Shy/

2025-02-25

1

codefive_

codefive_

Udah gila si omnya emang😡😡😡😡

2025-01-16

1

PjMaha

PjMaha

Auhh🥰🥰🥰🙈🤭

2025-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19 and Visual
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28 & silsilah keluarga
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19 and Visual
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28 & silsilah keluarga
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!