BAB III. Hadiah Terindah?!

Cassandra saat ini sedang berada didepan kamar Alaric, niat ingin mengetuk tapi dikejutkan oleh Nathanio yang keluar dari kamar dengan lari terbirit-birit.

"Aneh, kenapa dengan Tuan Nathan ? Seperti melihat hantu saja haha. Ah, benar juga. Bukan kah Duke sialan itu mirip hantu?, " ucap Cassa dengan senyum senyum sendiri.

"Gadis gila, kenapa kau diam saja disitu bahkan tertawa dengan sendirinya?, " sindir Duke jelek itu. Membuat Cassandra panas dalam, rasanya ingin mencekik lelaki didepannya tapi ditahan mati-matian takut langsung dipenggal dalam sekejap.

"Tidak apa-apa, Duke. Jadi, apa anda ingin saya antar ke ruang makan?, " balas Cassa dengan senyum yang lembut, tapi dalam hati ingin memaki. Alaric yang melihat senyum itu, hanya bisa tertawa iblis dalam hati. Menyenangkan sekali menjahili gadis didepannya.

"Ya, benar. Kau sangat peka ternyata, antarkan aku, " titahnya, Cassa hanya bisa menurut lalu mengekor dibelakang Alaric. Sesampainya di ruang makan, seperti biasa Pengawal mengumumkan kedatangan dari pemilik kediaman. Walau Duke hanya tinggal sendiri, tradisi tetap akan tidak bisa dihilangkan.

"Anda ingin saya ambilkan makanan apa, Duke?, " dengan mandiri, Cassa menawarkan untuk melayani sang Duke. Alaric tersenyum devil lagi, ia akan menjahili gadis itu dengan separah-parahnya.

"Ambilkan aku, *lasagna, risotto alla milanese, bawa tiramisu juga, gnocchi, gelato rasa vanila saja, dan terakhir bawakan aku bruschetta, " ucap Alaric dengan bersendekap dada, matanya melihat gadis didepannya sedang terperangah apalagi mulutnya yang terlihat sangat lebar, juga Alaric melihat tangan kecil itu sedang menggenggam seperti ingin memukul seseorang.

*Makanan Italia dengan sentuhan modern, dan tentunya rasanya yang tidak bisa diremehkan. Dibuat dengan bahan yang berkualitas sehingga membuat rasanya menjadi lebih nikmat

"Bisa ulangi perkataan anda, Duke? Anda terlalu cepat saat berbicara, saya hanya mendengar Lasagna dan tiramisunya saja, " ucap Cassandra jujur, berusaha untuk bersabar.

"Putar kembali waktu saja, aku lelah mengatakan itu lagi dan juga kau sangat lelet, " ejek Alaric dengan senyum smirk yang terlihat menjengkelkan. Entah hantu apa yang merasuki Cassa, ia pun mengeluarkan unek uneknya.

"Duke, anda tidak bisa begini dong. Anda sebagai Duke terlihat semena-mena terhadap saya, anda kira sebagai bawahan dan rendahan seperti saya tidak lelah menghadapi anda? Kita sama-sama manusia asal anda tahu!, " dengan menggebu-gebu, Cassa mengucapkan itu dengan sekali napas. Tangannya menunjuk kedepan wajah Alaric tanpa kenal takut.

*Sring

Pedang dua prajurit yang menjaga ruang makan itu mengarah di leher Cassa. Alaric yang melihat, memerintahkan untuk menurunkan senjatanya.

"Kalian jangan ikut campur, biar aku urus gadis nakal didepanku!, " dingin sang Duke. Duke yang sedang berbaik hati di pagi ini mengulangi perkataannya dengan perlahan, Cassa pun hanya bisa mengambilkan makanan banyak itu kedepan Alaric tanpa berbicara sama sekali. Moodnya seketika mendadak buruk.

"Makanlah bersamaku, duduk disini, " Alaric menunjuk kursi di sampingnya, mempersilakan Cassa untuk duduk disamping nya. Tetapi Cassa menolak mentah-mentah, rasanya muak melihat wajah Duke jelek itu.

"Menurut atau kepalamu akan digantung di kediaman ini?, " ancam Alaric. Cassa hanya bisa pasrah lalu mendudukkan pantatnya.

"Makanlah, ambil sekenyangmu saja" itu lah kata-kata terakhir yang diucapkannya sebelum mengunyah makanannya.

Prajurit yang berada di ruangan itu, begitu terkejut. Bagaimana tidak, Duke nya mengampuni seseorang yang sudah kurang ajar dengannya dan tiba-tiba dia menyuruh pelayannya makan berada satu meja dengannya. Bukankah ini momen yang langka?! Sepertinya Duke nya kali ini sudah agak gila, mengajak pelayan makan bersama.

"Kenapa dengan Duke jelek satu ini, aneh sekali" tapi Cassa tidak memungkiri hatinya merasa hangat, dia juga sangat senang bisa makan makanan yang mirip saat dikerajaannya.

Cassa hanya mengambil lasagna, lalu memakannya dengan tata krama yang sudah diajarkan. Begitu luwes, Duke yang disamping nya saja terlihat terpukau. Aneh juga kan, seorang pelayan bisa bertata krama di meja makan dengan baik.

"Ternyata pelayan sepertimu bisa tata krama saat berada dimeja makan, " rasanya Cass ingin mengatakan dia adalah Tuan Putri, tapi tentu saja tidak akan bisa atau kedoknya akan terbongkar.

Sesudah acara makan bersama antara pelayan dan Dukenya, Cassa membereskan alat makan itu dibantu dengan pelayan lainnya. Dia membersihkan alat-alat itu hingga bersih. Tugasnya sudah selesai, yang ia dengar Duke jelek itu akan ada rapat jadi ia bisa beristirahat. Berjalan ke kamarnya, Cassa dikejutkan dengan pelayan seniornya seperti Seila, dkk.

Seila sebagai pemimpin, mendorong Cassa hingga tersungkur. Cassa meringis pelan, cukup kuat dorongan dari gadis didepannya.

"Wah wah wah, pelayan baru sepertimu sudah berani makan bersama dengan Duke! Kau pasti menggodanya kan?!, " tuduh Seila dengan wajah garangnya, tangannya berkacak pinggang. Antek-anteknya juga menatap Cassa dengan tatapan tajam, sepertinya mereka cemburu.

Cassa bangkit dari duduk di lantainya. Matanya menatap tajam Seila dan para antek-anteknya, dikira dia takut apa ya melawan pelayan kecil seperti mereka.

"Aku menggodanya? Kalian lihat saja diriku, aku cantik, manis, mataku juga indah. Siapa juga yang tidak akan terpesona denganku?, " balas balik Cassa dengan berani nya. Menghempaskan rambutnya kesamping, memamerkan kecantikannya. Walaupun kecantikannya menjadi Laviora bisa dibilang lumayan, tapi waktu menjadi Cassandra dengan rambut dan mata yang berbeda dari lainnya menambah kesan kecantikannya. Bahkan Cassandra dikenal dengan Tuan Putri paling cantik.

"Hahaha, kau hanya pelayan rendahan! Wajah cantik saja tidak akan cukup, " Seila menatap Cassa dengan tajam, bibirnya mengejek ke arah pelayan juniornya itu.

"Halah, kamu iri saja dengan diriku karena tidak secantik aku. Sudah lah, aku ladenin kamu sampai lelah pun kamu tidak akan pernah berhenti. Selalu saja menggonggong seperti anjing, " setelah mengucapkan itu dengan pd-nya, Cassa meninggalkan mereka dengan perasaan yang lega. Seila dan antek-anteknya begitu marah, menyusun rencana untuk mengeluarkan Cassa dengan cara apapun.

...****************...

Keesokan harinya telah tiba, hari kedua Cassa bekerja di kediaman Hexton. Saat ini para pelayan telah dikumpulkan di dapur. Selang kemudian, Alaric datang dengan gagahnya. Matanya menatap seluruh penjuru pelayan, bibirnya membentuk senyuman sangat tipis saat melihat gadis yang dicarinya. Gadis bermata hijau emerald, pastinya dia adalah Laviora.

"Hm, Laviora ya? Pasti dia akan sangat senang dengan hadiah yang kuberikan, " ucap Alaric dalam hati.

"Disini saya akan memberikan pengumuman, saya akan mengangkat pelayan pribadi untuk saya, " hanya satu kalimat yang Alaric ucapkan, tapi membuat para pelayan kepanasan. Siapa yang tidak mau menjadi pelayan pribadi lelaki itu?

"Pasti aku, aku kan sangat cantik dan berbakat" bisik Pelayan 1.

"Tidak tidak, pasti aku. Aku seksi, pasti Duke akan senang melihatnya" bisik pelayan 2.

Bisik-bisik terdengar lebih ricuh, membicarakan siapa yang lebih baik diantara mereka. Membuat Cassa muak, kenapa merebutkan menjadi pelayan pribadi Duke jelek itu?! Bukannya senang malah tersiksa.

"Diam! " seketika semuanya terdiam. Aura gelap dari arah Duke terlihat menyesakkan.

"Tidak ada yang boleh protes, jika protes bicarakan kepada saya secara langsung" ucap Alaric dingin, menatap tajam kedepan. Para pelayan ketakutan, hawanya semakin buruk dan tidak mengenakkan.

"Pelayan pribadi saya mulai hari ini yaitu Laviora" duar, kalimat itu membuat Cassa terbelalak. Bahaya mendekat, ingin menolak tapi tidak mungkin.

"A-apa? Saya jadi pelayan pribadi anda? "

"Ya, Nona" senyum seringai tercetak di muka tampannya membuat Cassa ingin kabur.

"Hahahahahaha, pasti aku hanya bermimpi" batin Cassandra tidak ingin bangun dari kenyataan.

"Datanglah kekamarku nanti"

"AH SIALAN"

...— Bersambung —...

Terpopuler

Comments

aku sudah mampir yaa/Applaud//Applaud/

2024-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 BAB I. Kabur dari Perjodohan
2 BAB II. Kesalahan Hari Pertama
3 BAB III. Hadiah Terindah?!
4 Pengenalan Karakter
5 BAB IV. Tersiksa
6 BAB V. Kemarahan Sang Duke
7 BAB VI. Hampa Dibalut Rindu
8 BAB VII. Cemburunya Duke
9 BAB VIII. Kesialan Berlipat Ganda
10 BAB IX. Kucing Nakal Dicium?!
11 BAB X. Berlatih Pedang
12 BAB XI. Rencana Jahat
13 BAB XII. Alaric vs Sihir Hitam
14 BAB XIII. Amara Berulah
15 BAB XIV. Pangeran Kedua
16 BAB XV. Giok & Rindu, ku Persembahkan
17 BAB XVI. Suasana Menegangkan
18 BAB XVII. Kepala Nona Winchell
19 BAB XVIII. Detik-detik Perang
20 BAB XIX. Meraih Kemenangan
21 BAB XX. Dia milikku!
22 BAB XXI. Ya, Aku Aric mu Cassie
23 BAB XXII. Secuil Ingatan
24 BAB XXIII. Semua Rahasia
25 BAB XXIV. Sebuah Panah
26 BAB XXV. Penyihir Abadi
27 BAB XXVI. Debutante Dimulai!
28 BAB XXVII. Senang Menggoda
29 BAB XXVIII. Siapa Yang Tidak Terkejut?!
30 BAB XXIX. Hama Menjijikkan
31 BAB XXX. Pertanda
32 BAB XXXI. Kesalahpahaman Menguntungkan
33 BAB XXXII. Sebentar Lagi
34 BAB XXXIII. Lunar Empress Necklace
35 BAB XXXIV. Bahuku, Sandaranmu
36 BAB XXXV. Masa Lalu Alaric
37 BAB XXXVI. Bayangan Aneh
38 BAB XXXVII. My 1&Only Fianceé
39 BAB XXXVIII. Edgar's Back
40 BAB XXXIX. Undangan Pesta Teh
41 BAB XXXX. Ingin Bermain-main
42 BAB XXXXI. Waktu Keberangkatan
43 BAB XXXXII. Akademi Soluna
44 BAB XXXXIII. Teman Baru
Episodes

Updated 44 Episodes

1
BAB I. Kabur dari Perjodohan
2
BAB II. Kesalahan Hari Pertama
3
BAB III. Hadiah Terindah?!
4
Pengenalan Karakter
5
BAB IV. Tersiksa
6
BAB V. Kemarahan Sang Duke
7
BAB VI. Hampa Dibalut Rindu
8
BAB VII. Cemburunya Duke
9
BAB VIII. Kesialan Berlipat Ganda
10
BAB IX. Kucing Nakal Dicium?!
11
BAB X. Berlatih Pedang
12
BAB XI. Rencana Jahat
13
BAB XII. Alaric vs Sihir Hitam
14
BAB XIII. Amara Berulah
15
BAB XIV. Pangeran Kedua
16
BAB XV. Giok & Rindu, ku Persembahkan
17
BAB XVI. Suasana Menegangkan
18
BAB XVII. Kepala Nona Winchell
19
BAB XVIII. Detik-detik Perang
20
BAB XIX. Meraih Kemenangan
21
BAB XX. Dia milikku!
22
BAB XXI. Ya, Aku Aric mu Cassie
23
BAB XXII. Secuil Ingatan
24
BAB XXIII. Semua Rahasia
25
BAB XXIV. Sebuah Panah
26
BAB XXV. Penyihir Abadi
27
BAB XXVI. Debutante Dimulai!
28
BAB XXVII. Senang Menggoda
29
BAB XXVIII. Siapa Yang Tidak Terkejut?!
30
BAB XXIX. Hama Menjijikkan
31
BAB XXX. Pertanda
32
BAB XXXI. Kesalahpahaman Menguntungkan
33
BAB XXXII. Sebentar Lagi
34
BAB XXXIII. Lunar Empress Necklace
35
BAB XXXIV. Bahuku, Sandaranmu
36
BAB XXXV. Masa Lalu Alaric
37
BAB XXXVI. Bayangan Aneh
38
BAB XXXVII. My 1&Only Fianceé
39
BAB XXXVIII. Edgar's Back
40
BAB XXXIX. Undangan Pesta Teh
41
BAB XXXX. Ingin Bermain-main
42
BAB XXXXI. Waktu Keberangkatan
43
BAB XXXXII. Akademi Soluna
44
BAB XXXXIII. Teman Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!