Chapter 5

Terlihat mereka berdiri di depan Kei untuk memberikan laporan kegiatan akhir-akhir ini.

"Tuan muda, Nona Maharani telah sadar. Dan harus menjalani rawat inap selama 3 hari untuk memastikan kesembuhannya." labor Benjiro memberikan surat dari Dokter kepada Kei yang duduk di sofa membetulkan papan arai energi

"Hem ......" sambil membaca laporan kesehatan Maharani

(Gadis ini tidak boleh mati!) batin Kei keras

Pak ...... (suara kayu dilempar)

"Ini adalah papan arai energi, berguna untuk menangkap energi negatif. Apabila tulisan berwarna merah berubah menjadi hitam dan mengeluarkan asap, artinya arai ini sudah penuh. Aku sediakan 10 buah, Daichi dan Gou segera pergilah ke beberapa pemakaman dan kumpulkan energinya. Yang paling penting datang jam 11 malam. Dan pemakaman yang terbengkalai agar kalian tidak dikejar polisi." perintah Kei dengan jelas

Kemudian Daichi dan Gou mengambil papan arai itu dan memasukkannya ke dalam tas.

"Jangan lupa pilih pedang setan yang ada untuk kompensasi kalian." ucapnya malas

"Untuk Benjiro, tetaplah awasi Maharani."

"Baik tuan muda" jawab mereka bertiga serentak

"Ah ...... jangan lupa sediakan aku kopi hitam bubuk 1 tas penuh dan rokok yang mahal 1 tas penuh. Aku ingin menemui seorang teman." ucap Kei sambil berfikir

"............" dan mereka bertiga hanya saling pandang

"Kapankah itu, tuan muda?" tanya Benjiro

"Hari ini sebelum tengah malam" dan mereka menunduk kemudian keluar kamar untuk melaksanakan tugasnya

(Koya, aku harus membuatmu berdarah! Ehehehe ......) memikirkan teman yang akan ditemuinya.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tap ......

Tap ......

Tap ...... (suara langkah kaki)

Tepat pukul 11.45 malam, di tengah-tengah hutan terdapat gubuk reot yang tidak berpenghuni. Tidak ada penerangan satupun. Tapi anehnya pintu gubuk itu tertutup rapat, seolah-olah ada orang di dalamnya.

Terlihat Kei yang mengenakan baju serba hitam dan sepatu boot panjangnya. Membawa 2 buah tas berat berisikan kopi hitam bubuk dan rokok mahal. Dan melangkah mendekati gubuk itu dengan pasti.

Buk ...... (suara tas jatuh ke tanah)

Setelah sampai di depan gubuk, Kei menjatuhkan tasnya ke tanah.

Tok ......

Tok ......

Tok ...... (suara mengetuk pintu)

Dan hening yang menyapanya. Kei mulai melihat jam tangannya yang menunjukkan 11.58, kurang 2 detik lagi. Setelah jam menunjukkan pukul 12.00 tepat. Gubuk yang mulanya sunyi berubah menjadi gaduh. Ada bunyi-bunyian dari dalamnya dan lampu mulai menyala serta kabut tebal mulai menyelimuti daerah sekitar gubuk.

Bang ......

Bang ......

Bang ...... (suara mengetuk pintu keras)

"Koya!!! Buka pintunya!" teriak Kei tak sabar

Tak ......

Tak ......

Tak ...... (suara berjalan mendekati pintu)

Kriet ...... (suara pintu terbuka)

Dan dari dalam keluar seorang kakek-kakek tua dengan wajahnya yang penuh keriput, blangkon hitam, baju surjan lurik yang lusuh dan penampilan yang khas kakek kuno orang Jawa kebanyakan.

"Oh, selamat datang Tuan. Ada yang bisa dibantu?" tanyanya dengan suara serak dan matanya berwarna hitam keseluruhan

"Apakah kau tidak mau mempersilahkanku masuk?" tanya Kei datar

"Oh ... oh ... oh ... lihatlah pelupa ini. Mari silahkan masuk." ucap Koya sambil menepuk kepalanya pelan dan matanya tidak beralih dari 2 tas besar yang ada di tanah

"Heh, kau boleh membawanya sebagai harga transaksi" sindir Kei dan melangkahkan kakinya ke dalam gubuk

Gubuk itu sangat sederhana. Hanya seluas satu kamar, ada almari kayu yang berisikan gulungan-gulungan kuno dari kulit binatang. Tempat duduk dan meja untuk ruang tamu. Serta peti harta karun besar di pojok ruangan.

"Silahkan, silahkan" ucapnya dan langsung membawa 2 buah tas besar itu dengan mudah masuk ke dalam gubuk. Dan segera dimasukkannya ke dalam peti harta. Biar aman.

Kemudian dia duduk berhadapan dengan Kei memasang wajah tersenyum sumringahnya.

Koya adalah siluman penghuni gubuk. Bentuknya berubah-ubah sesuai dengan daerah dimana gubuk itu berasal. Jika di Indonesia, maka akan berpenampilan seperti kakek-kakek dari daerah tersebut. Begitu pula apabila gubuknya berada di Jepang ataupun negara lainnya, maka penampilannya mengikuti penampilan kakek-kakek negara tersebut. Yang sama adalah mata hitamnya. Tidak ada warna putih pada bola matanya, semuanya hitam pekat seperti malam. Dia adalah siluman yang menjual informasi. Kita dapat melakukan transaksi selama bayarannya sepadan.

"Mari Tuan, apa yang anda butuhkan?" senyumnya tidak pernah luntur

"Aku butuh informasi tentang siluman rubah" sambil menyilangkan kakinya dan menyandarkan punggungnya pada kursi

"Oh ......... oh?" sambil berfikir keras

"Aku ingat ada beberapa di Jepang dan Korea. Berapa ekorkah yang anda inginkan?"

"Aku ingin siluman rubah berekor 5, tidak kurang tidak lebih"

"Oh, pilihan yang bagus. Usia yang cukup, kehehehe ......... ada yang cantik-cantik ~......" dengan wajah yang bernafsu

"Aku ingin yang laki-laki" tegasnya

"Huh?" memundurkan badannya ke belakang dengan wajah kaget

(A ...... apakah Tuan ini penyuka sesama jenis? Aku tidak menyangka ini!) batinnya sambil memperhatikan wajah Kei. Super tampan.

"Apa yang kau fikirkan?" dengan tatapan tajam dan aura ingin membunuhnya

"Ahahahaha ...... aku dengar para lelakinya juga tampan-tampan. Sebentar akan aku lihat." segera berlari menuju beberapa gulungan di almari dan mengambil 2 gulungan.

Dibukanya salah satu gulungan yang ternyata berisi gambar peta negara Jepang. Dan mengucapkan beberapa mantra. Secara ghaib, munculah beberapa lembar kertas berisikan informasi-informasi siluman rubah beserta fotonya.

"Ini adalah beberapa orang yang ada. Hanya 3." sambil menyerahkan selebaran itu kepada Kei

"Hem ~......" membaca informasinya dengan seksama. Usianya berkisar antara 100 - 200 tahun dengan ekor 3, 4 dan 5. Semuanya terlihat tampan. Menyebalkan!

"Dan ini dari Korea, ada satu orang saja. Berekor 5." sambil membuka gulungan yang satunya. Bergambar peta negara Korea dan keluar informasi yang dibutuhkan.

"Siapa dia?" melihat informasi yang ada di Korea

"Ehem ...... ehem ...... Dia adalah  gumiho hybrid, ayahnya adalah seorang jendral pada masa lalu dan ibunya adalah seekor siluman rubah berekor 8. Hampir saat ini tidak dapat kita jumpai siluman rubah berekor 9. Sangat langka ataukah sudah punah? Tidak ada yang tahu. Namanya adalah Yi Rang, berusia 150 tahun. Mungkin dia sangat berbakat sehingga dalam usianya yang masih muda, dia sudah mempunyai ekor 5." jelas Koya

"Hem ...... lumayan juga" melihat foto profilnya. Rubah jenis silver fox dengan bulu abu-abu, putih dan kehitam-hitaman. Mata kuning yang indah dan menawan. Cocok sebagai hewan peliharaan.

"Pfft ......" tawa Kei memikirkannya

"Em ...... untuk apakah rubah itu? Jika anda telah memiliki ouroboros?" tanya Koya mundur ke pojokan ruangan saat melihat ouroboros bergerak di leher Kei

"Oh, kau tahu sesuatu?" tanya Kei penasaran

"Em, ...... ouroboros adalah sealed dragon. Kau tahu kan, siluman naga sudah punah. Dan hanya tinggal siluman ular yang ada. Dan kita menyebut siluman yang mempunyai darah naga sebagai sealed dragon." jelasnya sambil gemetaran melihat mata ouroboros itu.

"Lalu apa masalahnya?" memiringkan kepalanya ke samping dengan wajah datar

(Shit! Aku tidak mau tahu lagi) batinnya merasa takut

"Jika kau tidak mau bicara maka sudahlah! Jangan banyak bacot." sambil berdiri keluar gubuk memegang kertas informasi tadi

"Oh ... oh ... terima kasih atas transaksinya Tuan. Berhati-hatilah." ucap Koya sambil membungkukkan badannya

"Mungkin kita akan bertemu lagi. Kekekeke ......" ucap Kei keluar dan menutup pintu dengan keras hingga gubuk bergetar hebat

Slam ...... (suara menutup pintu)

(Gila! Gila! Aku bertemu seorang lunatic!) batinnya berteriak

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tap ......

Crush ......

Crush ...... (suara boots menginjak bebatuan)

Kei melangkah meninggalkan gubuk reot itu dengan fikirannya yang tidak karuan. Kemalasan menerpa.

"Ah ~...... rasanya ingin tidur saja." melihat bintang-bintang di atas langit yang gelap

Setelah berjalan begitu lama, akhirnya Kei tiba di jalan raya saat fajar menyingsing. Di tepi jalan sudah menunggu mobil hitam dan Gou yang sedang menunggu Kei pulang.

Psh ...... (suara menginjak rokok)

"Tuan muda" sapa Gou setelah melihat Kei keluar dari hutan

"Aku mengantuk. Ayo pulang!" ucapnya datar dan langsung masuk ke dalam mobil dan menutup matanya

Slam ...... (suara pintu mobil tertutup)

Bruum ...... (suara mobil melaju)

Dan Gou menyalakan mobil menuju ke luar hutan.

Bersambung ............

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 74
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 75
75 Chapter 73
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 74
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 75
75
Chapter 73
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!