Five
Keesokan paginya Yoona berangkat ke sekolah di antar oleh Min Junki.
Sebenarnya Min Hejin menyuruh Yoona untuk istirahat sementara waktu karena insiden pingsannya kemarin, tapi Yoona menolak.
Seiring perjalanan ke sekolah, Yoona hanya duduk diam di samping Junki.
Dia tidak tahu apa yang harus di bicarakan, Apalagi dia sangat malu karena Junki memergoki mereka tadi malam.
Ia takut kalau Junki akan salah paham.
Junki sengaja berdeham untuk mencairkan suasana canggung di antara mereka.
Yoona menjawab dengan gugup.
Belum apa-apa Yoona sudah merasakan dadanya berdegup dengan kencang. Sudah pasti Junki akan meminta penjelasan soal kemarin.
Yoona tidak bisa memberi alasan yang masuk akal, karena kemarin Yoongi sedang mengintimidasinya.
Yoona tidak mungkin berkata kalau ia adalah korban perundungan Min Yoongi.
Bisa-bisa ia di usir dari rumah, karena Junki bisa saja tidak percaya mengingat Yoongi adalah bintang di sekolah.
Min Junki
Sebelumnya...kau sudah kenal Yoongi?
Yoona tidak berani menjawab tapi Junki sudah bisa menebak dari raut wajah Yoona.
Min Junki
Kau pasti sudah kenal.
Min Junki
Tidak mungkin Yoongi akan menciummu, kalau kau tidak mengenalnya.
Yoona mendelik, tidak menyangka Junki akan berbicara segamblang itu.
Min Junki
Ah, maksudku...maksudku kalian terlihat sangat dekat kemarin.
Min Junki
Kau tahu, aku tidak bisa berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa kan?
Min Junki
Aku hanya ingin memastikan.
Min Junki
Kalian tidak pacaran kan?
Min Junki
Sejujurnya aku sedikit bingung, Yoongi bilang dia tidak mengenalmu.
Min Junki
Tapi baru pertama kalinya aku lihat Yoongi begitu.
Potong Yoona sebelum Junki semakin bicara lebih lama.
Kim Yoona
Oppa, dengarkan aku!
Kim Yoona
Aku tidak pacaran dengan Yoongi, Tidak pernah dan tidak akan pernah terjadi.
Kim Yoona
Aku membencinya dan dia membenciku.
Kim Yoona
Kita tidak dekat seperti yang kau bayangkan.
Kim Yoona
Jadi jangan bicara seperti itu lagi, aku mohon, itu sangat memalukan.
Ucap Yoona sambil menahan frustasinya.
Junki memberi tatapan menyelidik.
Kim Yoona
Demi apapun, aku tidak bohong!
Junki terlihat bernafas dengan lega.
Min Junki
Akhirnya aku punya sekutu.
Yoona mengernyitkan dahi.
Min Junki
Ya! Bukan cuma kau saja yang membencinya, aku juga membencinya.
Dia sok dingin dan egois.
Min Junki
Meski dia adikku, tapi aku ada di pihakmu, kau tenang saja.
Mata Yoona berbinar seketika, entah kenapa ia merasa tenang setelah mendengar pengakuan Junki.
Dia tidak punya siapa-siapa untuk di ajak bicara tapi setelah ini, ia yakin akan baik-baik saja karena ada Junki yang mengerti perasaannya.
Min Junki
Yoona, kau mau satu rahasia?
Mobil Junki berhenti tepat di depan gerbang sekolah, Yoona segera turun dari mobil sembari mengucapkan terimakasih.
Bertepatan dengan itu, Suhyun juga baru tiba lalu melihat Yoona yang tengah melambai kepadanya.
Suhyun membalas sapaan Yoona dengan penuh semangat. Yoona segera berlari menghampiri sahabatnya itu.
Lee Suhyun
Siapa itu? Kenapa aku lihat siluet laki-laki di dalam mobil itu?
Tanya Suhyun terlihat penasaran. Gadis itu terus memperhatikan mobil Junki hingga hilang dari pelataran sekolah.
Kim Yoona
Bukan siapa-siapa, dia tetanggaku.
Kebetulan lewat sini, jadi aku menumpang.
Jawab Yoona tentu saja berbohong.
Suhyun menganggukkan kepalanya dengan santai, ia mempercayai ucapan Yoona begitu saja.
Lee Suhyun
Ada kabar buruk.
Suhyun langsung mengganti topik pembicaraan
Lee Suhyun
Aku lihat Yoongi datang ke sekolah dengan wajah suram.
Lee Suhyun
Kau pasti akan jadi sasaran kemarahan Yoongi, Kim Yoona.
Mendengar itu, Yoona langsung terdiam.
Pagi tadi saat akan berangkat sekolah, kakak adik itu sempat bertengkar karena Yoongi tidak mau di antar oleh Junki.
Yoona tahu alasannya, pasti karena dirinya ikut serta di dalam mobil. Itu pasti yang membuat Yoongi kesal hari ini.
Entah apalagi yang akan di lampiaskan laki-laki itu ke Yoona nanti. Belum apa-apa langkahnya sudah berat saat akan memasuki kelasnya.
Lee Suhyun
Kau dengar aku?
Lee Suhyun
Ya! kenapa melamun?
Sentakan Suhyun membuat Yoona tersadar, ia terlalu lama terjun dalam pikirannya sendiri.
Lee Suhyun
Kau baik-baik saja?
Lee Suhyun
Kenapa wajahmu pucat?
Suhyun terlihat menghawatirkan Yoona.
Kim Yoona
Aku baik-baik saja.
Yoona menarik tangan Suhyun supaya mempercepat langkahnya. Meskipun Suhyun merasakan sikap Yoona terlihat aneh hari ini, tapi ia mencoba untuk bersikap biasa saja.
Lee Suhyun
Kau yakin akan makan siang disini?
Kim Yoona
Kenapa memangnya?
Lee Suhyun
Entah kenapa firasatku tidak enak.
Kim Yoona
Itu cuma perasaanmu.
Lee Suhyun mengangguk, kemudian mereka segera mengantri dalam barisan untuk mendapatkan jatah makan siang.
Setelah mengambil porsi makanannya masing-masing, mereka lalu mencari tempat duduk untuk makan.
Lee Suhyun
Kim Yoona, di pojok saja.
Perintah Suhyun kepada Yoona.
Mereka mendapatkan kursi di pojokan seperti keinginan Suhyun.
Lee Suhyun
Pelajaran tadi sungguh menguras tenagaku.
Lee Suhyun
Sekarang aku lapar.
Ucapan Yoona terpotong karena tiba-tiba satu tangan berhasil menjambak rambut Yoona dengan keras.
Yoona mengerang kesakitan.
Choi Yejin
Kau disini rupanya.
Han Taera
kami mencarimu kemana-mana.
Yoo Dambi
Kami benar-benar bosan dan butuh hiburan, Kim Yoona.
Yoona menghela nafas dengan berat.
Lagi-lagi mereka, gerombolan gadis fans fanatik Yoongi.
Mereka juga yang terus-terusan membully Yoona.
Tentu saja, mereka melakukan ini atas perintah Yoongi.
Lee Suhyun
Ya! biarkan kami makan dengan tenang!
Lee Suhyun
Kau tidak bosan melakukan ini terus?!
Suhyun mencoba untuk membela Yoona.
Yoo Dambi
Kau lucu sekali.
Mereka tertawa dengan keras.
Yoo Dambi
Ya! Kim Yoona, beritahu temanmu, kalau kita sedang bersenang-senang.
Han Taera
Lagi pula kenapa dia ikut campur?
Han Taera
Jangan-jangan kau ingin gantikan posisi Yoona ya?
Choi Yejin
Boleh juga, pasti lebih seru kan?
Yoona yang sedari tadi menyimpan amarahnya, kembali meluap karena mereka mencoba untuk menyerang Suhyun.
Yoo Dambi
Oohhh, Kim Yoona sedang marah!
Choi Yejin
Astaga, menakutkan sekali!
Mereka berakting seolah takut, di akhiri dengan tawa mengejek.
Kim Yoona menarik nafasnya, lalu berdiri.
Kim Yoona
Lee Suhyun, ayo kita pergi dari sini!
Ajaknya kepada Suhyun, Suhyun mengangguk lalu ikut berdiri.
Han Taera
Kau mau kemana? urusan kita belum selesai!
Gadis itu mencengkram bahu Yoona, menyuruhnya untuk kembali duduk.
Kim Yoona
Aku tidak ada urusan denganmu!
Kim Yoona
Biarkan aku pergi!
Yoona berusaha untuk melepaskan cengkraman itu.
Yoo Dambi
Tidak semudah itu!
Salah satu gadis pembully itu mengambil makanan milik Yoona yang masih utuh dan langsung menyiramkannya di kepala Yoona.
Alhasil setengah tubuh Yoona di banjiri dengan nasi bercampur kuah merah.
Lee Suhyun
YA! KALIAN SUNGGUH KETERLALUAN!
Teriak Lee Suhyun marah, namun para gadis itu malah menertawakan tanpa merasa bersalah.
Han Taera
Ya, kerja bagus.
Choi Yejin
Coba lihat wajahnya, jelek sekali hahaha.
Semua orang yang berada di kantin melihat ke arah Yoona.
Tidak ada reaksi apa-apa dari orang-orang itu, seolah ini bukan pertama kalinya terjadi pembullyan.
Mendapat perlakuan ini Yoona hanya diam tidak bertindak, dia sudah biasa di permalukan di depan banyak orang.
Tidak ada yang bisa ia lakukan selain menerima perbuatan yang tidak menyenangkan ini.
Perasaan sedih, sakit, lelah, bercampur jadi satu.
Dia pernah mendapatkan pembullyan lebih parah dari ini, tapi dia tidak menangis.
Tapi tidak kali ini, Entah kenapa hatinya begitu sesak.
Seolah batu besar tersangkut dalam dadanya dan tidak bisa di keluarkan.
Dia tidak bisa membendung air mata yang sedari tadi dia tahan.
Yoo Dambi
Kim Yoona berkaca-kaca.
Choi Yejin
Wah, kau benar!
Choi Yejin
Kali ini kita berhasil membuatnya menangis.
Kim Yoona
SAMPAI KAPAN KALIAN MELAKUKAN INI?!
Teriak Yoona dengan suara yang bergetar.
Kim Yoona
APA SALAHKU, HAH?!
Teriaknya lagi, dan suasana kantin tiba-tiba menjadi hening.
Bukan karena Yoona berteriak, melainkan ada seseorang yang baru saja tiba dan ikut menyaksikan pertengkaran itu.
Dengan wajah datarnya dia melangkah ke arah Yoona dan para pembully itu.
Melihat itu semua orang menelan ludahnya masing-masing, penasaran apa yang akan di lakukan oleh Yoongi.
Panggilnya ke salah satu dari gadis itu.
Gadis yang namanya di sebut seketika langsung tersenyum lebar, dia pikir dia berhasil mendapatkan perhatian dari Yoongi.
Min Yoongi
Apa aku menyuruhmu untuk melakukan ini?
Tanya Yoongi dengan nada suara menyeramkan.
Senyum gadis itu luntur, di ganti dengan kebingungan yang canggung.
Jawab gadis itu dengan terbata-bata.
Min Yoongi
Lalu kenapa kau melakukannya?
Min Yoongi
Kau sudah bosan bersekolah rupanya.
Yoo Dambi
Ti-tidak Min Yoongi.
Yoo Dambi
Ku pikir kau akan suka kalau aku...,-
Suara keras Yoongi terdengar di sepenjuru kantin.
Min Yoongi
MULAI SEKARANG, TIDAK ADA YANG BOLEH MENYENTUH GADIS INI TANPA SEIZINKU!
Min Yoongi
JIKA ADA YANG BERANI MENYENTUHNYA, MAKA AKAN BERURUSAN DENGANKU.
Comments