Four
Bel menggema di seluruh rumah Yoongi.
Tidak butuh waktu lama, pintu langsung terbuka memperlihatkan Min Hejin dengan senyum lebarnya.
Mereka berpelukan dengan sangat erat layaknya teman yang sudah lama terpisahkan.
Min Hejin
Bagaimana kabarmu?
Kim Taeri
Tentu saja baik, aku sudah menantikan ini cukup lama.
Kim Taeri
Tidak ku sangka aku akan bertemu kau lagi, ku pikir setelah kepergianmu ke luar negri kau akan menetap disana.
Min Hejin
Aku hanya menetap disana sebentar, lalu menikah dan kembali disini.
Perhatian Min Hejin teralihkan saat melihat Kim Yoona.
Yoona membungkuk dengan sopan ke arah Hejin.
Min Hejin terlihat sangat senang melihat Yoona.
Min Hejin
Oh iya, ini anakku yang pertama namanya Junki, dia baru saja lulus dari universitas kedokteran.
Junki yang sedari tadi menunggu di belakang akhirnya menampakkan dirinya saat namanya di sebut.
Kim Taeri
Wah, kau calon dokter yang sangat tampan!
Kim Taeri
Produk mu tidak pernah gagal Hejin-ah.
Min Hejin
Ya.. Apa maksudmu?
Hejin tersenyum malu-malu.
Min Hejin
Aku masih punya lagi.
Min Hejin
Dia yang satu sekolah dengan Yoona.
Min Hejin
Junki, dimana Yoongi?
Hejin celingak-celinguk mencari keberadaan Yoongi.
Telinganya menjadi sangat sensitif saat mendengar nama itu.
Min Hejin
Astaga anak itu, Jangan-jangan dia tidur?
Min Hejin
Junki, bangunkan Min Yoongi sekarang juga!
Mata Yoona langsung terlihat gusar, Entah kenapa firasatnya tidak enak. seperti ada sesuatu yang buruk akan terjadi.
Laki-laki berkulit putih dengan langkah santai datang menghampiri mereka.
Seseorang yang benar-benar tidak diharapkan oleh Yoona.
Jangan tanya bagaimana Yoona sekarang.
Nafasnya tercekat seiring langkah kaki Min Yoongi yang semakin mendekat.
Kakinya lemas, bulu kuduk Yoona seketika meremang seolah sedang melihat hantu.
Matanya tidak bisa berkedip, bibirnya reflek terbuka dengan sendirinya.
Bagaimana bisa ibunya mengirim anaknya sendiri ke kandang harimau?
Min Yoongi
Yoona Annyeong!
Sapa Min Yoongi dengan sangat ramah sembari menampakkan senyuman di bibirnya.
Namun bagi Yoona itu malah terlihat menyeramkan, Karena yang ia tahu, Yoongi tidak pernah menunjukkan senyuman saat di sekolah.
Entah bagaimana tiba-tiba saja Yoona merasakan matanya berkunang-kunang.
Kepalanya mendadak sangat berat seperti di timpa ber ton-ton besi.
Sedetik kemudian Kim Yoona pingsan di tempat.
Kim Taeri
Kim Yoona bangun!
Mata Yoona perlahan terbuka di iringi dengan suara ibunya yang pelan namun penuh tekanan.
Yoona tersadar lalu segera bangkit dan memeluk ibunya.
Kim Yoona
Syukurlah ini hanya mimpi..
Kim Taeri
Berhenti bicara omong kosong!
Tangan Taeri dengan cepat menolak pelukan dari Yoona.
Kim Taeri
Jadi ini rencana mu?
Kim Taeri
Dengan berpura-pura pingsan?
Yoona terlihat kebingungan.
Kim Taeri
Bagaimana bisa kau berpura-pura pingsan di saat yang seperti ini, hah?!
Saat itu juga Yoona menyadari keberadaannya.
Ini bukan mimpi, ia masih berada di dalam rumah Min Yoongi.
Situasi ini benar-benar tidak bisa di rubah meski dengan keajaiban.
Kim Yoona
Eomma! aku benar-benar akan pindah kesini?!
Yoona kembali merengek seperti anak kecil.
Kim Taeri
Sudah ku bilang jangan buat masalah!
Kim Yoona
Eomma tidak tahu siapa Min Yoongi.
Kim Yoona
kelihatannya saja polos, tapi dia iblis sekolah Eomma!
Kim Yoona
Aku bersumpah, Min Yoongi akan membunuhku di rumah ini!
Kim Yoona
Aku tidak mau tinggal di rumah ini!
Cerca Yoona mulai menangis.
Kim Taeri
Ya! jaga mulutmu, bagaimana bisa anak sependiam itu akan membunuhmu?
Kim Taeri
Lagi- lagi kau bicara omong kosong!
Kim Yoona
Aku serius Eomma!
Kim Yoona
Aku berani bersumpah, jika aku mati disini, aku yakin Min Yoongi lah pelakunya!
Kim Taeri
Inilah kenapa aku selalu melarangmu membaca komik!
Kim Taeri
Pikiran mu sudah kacau karena buku itu!
Kim Taeri
Ya! jangan buat malu!
Kim Taeri
Ayo keluar sekarang juga!
Kim Taeri
Bilang kalau kau sedang tidak enak badan, awas saja kalau kau melantur lagi!
Kim Yoona
Tapi Eomma..., -
Kim Taeri
Tidak ada tapi-tapian!
Kim Taeri
Turuti perintahku atau kau akan tahu akibatnya!
Perintah ibunya dengan raut wajah menyeramkan.
Nyali Yoona langsung ciut ketika mendapat perlakuan itu.
Tidak ada pilihan selain menerima takdir yang menyedihkan ini.
Min Hejin
Yoona- ya kau baik-baik saja?
Hejin terlihat panik dan segera mendekati Yoona begitu ia keluar dari kamar bersama ibunya.
Kim Yoona
Ne, maafkan aku bibi, sepertinya aku kurang enak badan.
Yoona terpaksa menirukan ucapan ibunya saat di dalam tadi.
Kim Taeri
Mianhae Hejin-ah, Yoona memang seperti ini, Ku harap dia tidak merepotkanmu selama disini.
Min Hejin
Kenapa minta maaf? Yoona pasti sedih karena harus jauh darimu.
Iya kan Yoona?
Tanya hejin, Yoona hanya tersenyum kikuk.
Min Hejin
Wajahmu kenapa pucat sekali? Kau harus istirahat.
Min Hejin
Istirahatlah di kamar yang sudah ku siapkan untukmu, Yoongi akan mengantarmu kesana.
Kim Yoona
Ti-tidak bibi, tidak usah, aku baik-baik saja sekarang!
Yoona dengan gesit menolak.
Min Hejin
Tidak papa, kau tidak perlu sungkan, anggap aku seperti ibumu sendiri, oke?
Min Hejin
Yoongi antar Yoona ke kamarnya!
Perintah Hejin pada Yoongi yang asik dengan ponselnya dari tadi.
Min Yoongi
Baiklah, ikut aku!
Yoona terus memandangi punggung Yoongi yang berjalan beberapa langkah di depannya.
Ia terus membayangkan jika laki-laki itu tiba-tiba menyerangnya.
Mengingat Yoongi adalah psikopat gila yang kejam tanpa ampun.
Bagaimana jika laki-laki itu membekapnya saat ia sedang tidur?
Bagaimana jika ia tiba-tiba menusuknya dengan pisau?
Bagaimana jika ia melakukan hal-hal di luar nalar seperti di sekolah?
Saat ia subuk berperang dengan isi otaknya, tanpa sengaja kepala Yoona menghantam punggung Yoongi dengan keras karena laki-laki itu tiba-tiba berhenti mendadak.
Yoona langsung menciut di saat Yoongi membalikkan tubuhnya dan menatap Yoona dengan tajam.
Yoona bingung, Ia kira laki-laki itu akan langsung mengumpatinya namun Yoongi malah melontarkan pertanyaan yang menurut Yoona sangat-sangat-sangat tidak penting.
Aneh saja kenapa seorang Min Yoongi mempertanyakan keadaannya.
Yoona menjawab dengan terbata-bata.
Min Yoongi
Lalu kenapa kau pingsan saat aku menyapamu?
Yoona terdiam, tidak berani menjawab.
Perintah Yoongi sembari menarik dirinya lebih mendekat ke arah Yoona hingga wajah mereka terpaut 5 cm saja.
Tidak ada pilihan lain selain menuruti perintah Yoongi. Mata Yoona yang awalnya hanya melihat ke bawah perlahan-lahan naik.
Mereka akhirnya saling beradu pandangan.
Yoongi menelusuri seluruh wajah Yoona.
Wajahnya yang kecil serta hidungnya yang mungil mengingatkannya pada seekor anjing kecil.
Sejak kapan Kim Yoona terlihat se-imut ini?
Lirihan Yoona membuat Yoongi tersadar bahwa ia sudah cukup lama menatap wajah gadis itu.
Kim Yoona
Sedikit..menjauhlah.. dariku..
Kim Yoona
Kurasa..kita.. terlalu..
Yoona mencoba berbicara meskipun detak jantung di dadanya berontak tidak karuan.
Ia tidak mengerti kenapa Yoongi melakukan ini, yang ia ingin lakukan hanyalah segera pergi dari sini.
Bukannya mundur Yoongi malah semakin maju. Mereka sudah tidak ada jarak lagi sehingga Yoona terpaksa memiringkan wajahnya karena takut bersentuhan dengan wajah Yoongi.
Yoongi mulai membisikkan sesuatu.
Min Junki
APA YANG KALIAN LAKUKAAAN?!
Comments