Nasib empat jomblo

"Bubar bubar! Pengantin mau tidur," usir Quin saat sepupu sepupu dan sahabatnya masih saja berkumpul di dekatnya, padahal acara sudah lama selesai.

Memang ngga disalahkan karena masih banyak juga kerabat dan sahabat sahabat orang tua dan kakek nenek mereka masih ada di sana.

"Sabar Quin. Ngga sabar amat. Masih ada besok juga. Dan besok besoknya," tawa Deva bergelak yang juga diikuti Sean dan para jomblo yang lain.

Quin hanya mendengus.

Pasangan pengantin yang lainnya hanya tertawa pelan. Sedangkan wajah Sheren tampak merona. Dia hanya bisa menunduk malu.

"Jangan dipaksa, Quin. Sheren juga butuh istirahat seperti Ziza dan Ruby," sulut Sean tambah membuat tawa mereka semakin keras.

Sheren tambah semakin menundukkan kepalanya.

Mungkin bagi mereka canda seperti ini hal yang biasa. Tapi bagi Sheren, candaan itu terlalu frontal.

Dia pun ngga akrab dengan sepupu sepupu dajalnya. Mana pernah becanda hangat begini. Terakhirnya dia dianiaya sampai mereka harus merasakan dinginnya lantai penjara.

Hubungan yang sangat sangat tidak menyenangkan jika diingat.

"Sudahlah. Lebih baik kalian pulang," usir Theo juga membela Quin. Karena dia melihat Ruby, Ziza dan Sheren tampak sudah mengantuk.

"Udah ngantuk, ya, By?" senyum Sean mulai dengan wajah jahilnya. Teringat dulu Theo pernah cemburu dengannya dan Ruby.

"Jangan mulai lagi Sean," kekeh Ziyan yang akhirnya mengeluarkan suaranya. Dia sangat tau maksud Sean.

"Ya," sahut Ruby dengan senyum lebarnya.

"Tadi Endru datang, nggak?" pancing Deva.

Mulai, batin Theo kesal.

"Datang." Theo menjawab tenang. Ngga kepancing. Lagi pula kenapa harus marah. Ruby sudah jadi miliknya.

Laki laki itu hanya bisa gigit jari.

"Ya, ya, yang sudah menyadari kesalahannya," kekeh Dewa ikut mengomentari dengan wajah meledek.

"Yang penting, siapa pemenangnya. Theo," timpal Quin semangat membela kembarannya.

"Ya, ya......" Tawa kembali meledak lagi.

"Kalian belum ke kamar?" tanya Jeff yang darang bersama Kaysar.

"Kamu ini...., cepat cari istri." Shaka langsung menjewer telinga adik usilnya.

"Aauuww....," ringis Eriel.

Nih, salah satu bujang tua yang belum nikah nikah karena belum juga sadar sadar, batin Sean mengomel.

Di dekat kakak kembarnya ada kembarannya juga dan seorang perempuan yang masih betah digantung keduanya.

"Belum, dad. Tuh, diusir dulu mereka," sarkas Quin sambil menunjuk empat jomblo yang ada di sana.

Dalam hati bersyukur karena bang Shaka sudah turun tangan.

"Ayo, kita biarkan mereka istirahat," ucap Kaysar menengahi sambil mengedipkan sebelah matanya.

Eriel, Fazza dan Zayn pun mendekat.

"Di maana Nathan?" tanya Eriel karena ngga melihat keberadaan sahabatnya

"Lagi ngobrol sama orang DPR, tuh," sahut Zyan.

"Masalah perjodohan?" tebak Kaysar asal. Karena pejabat legislatif itu membawa anak perempuannya.

"Mungkin. Oh iya, dia juga punya dua anak perempuan, kan," timpal Jeff menyahuti.

"Wah, Dewa Deva bentar lagi menyusul," kekeh Eriel.

Dewa dan Deva yang mendengarkan obrolan itu melirik gadis muda yang ada ditengah tengah empat pasangan paruh baya itu.

"Buat lo aja," ujar Dewa ngga minat.

"Tapi dia cocok sama kamu. Kalem," ejek Deva.

"Berarti kamu mau sama yang satu lagi?" timbrung Quin

Kini tatap mereka mengarah pada gadis muda itu seolah menilai.

"Yang jarang ke ekspos, ya," sambung Ziyan menyahut.

"Yaa.... Tapi kalo yang ini, Deva benar. Dia cocok sama kamu, Wa," timpal Sean yang kupingnya sudah dilepas jewerannya.

"Om rasa juga begitu. Gadis itu cocok buat kamu," ucap Jeff. Kalem dan anggun, serasi dengan Dewa yang dingin dan tenang.

"Ngga bisa. Kalo jadi pasangan malah ntar akan diem dieman aja," protes Eriel.

"Tapi Fazza yang kalem, cocok aja dengan Vanda yang juga kalem," bantah Jeff.

Fazza hanya nyengir saat namanya dikait kaitkan.

"Anakku Ziza juga happy happy aja sama Khalid. Padahal sama sama kalem." Kaysar setuju dengan pendapat Jeff.

"Tapi lebih heboh kalo seperti pasangan Quin dan Theo. Walau pun Ruby ngga heboh heboh banget," tawa Eriel berderai.

Deva dan Dewa saling pandang

"Kamu mau sama.yang itu?" tanya Deva pada kembarannya.

"Yakin kita mau dijodohkan?" Dewa menaikkan satu alisnya.

"Pasti, om yakin banget. Tuh, papa kalian udah manggil," ujar Kaysar sambil meletakkan kedua tangannya di saku celananya.

Deva dan Dewa saling pandang lagi sebelum mendekat.

"Sebaiknya kamu Sean dan juga Ziyan ikut juga. Biar gadis itu punya banyak pilihan," usul Quin membuat tawa dua generasi itu berderai.

"Boleh juga," sahut Eriel setuju.

"Aku setuju. Sana pergi," usir Zayn dalam ngakaknya.

"Urus dulu, Riel, Shaka dan Shakti," tukas Fazza membuat kedua kembaran yang lebih tua dari empat jomblo itu hanya cengengesan.

Gadis muda yang berada di dekat mereka cuma tersenyum simpul. Mereka berteman sejak kecil dan terbiasa bersama.

Terperangkap dalam friendzone memang suka menimbulkan salah paham.

Nathan sempat mengerutkan keningnya melihat Sean dan Ziyan juga ikut bersama Dewa dan Deva.

"Yang kembar ini putraku. Yang dua ini anaknya Eriel dan Zayn," kata Nathan mengenalkan.

Anggota legislatif yang ternyata adalah Juhandono tersenyum bersama istrinya. Dia sudah mendengar persahaban anak anak ini yang udah turunan dari kakek buyutnya.

"Ini putri, Om, Nagita," ucap Juhandono mengenalkan gadis cantik yang nampak lembut itu.

"Dewa."

"Deva."

"Sean."

"Ziyan."

Nagita menyambuti tangan mereka satu per satu.

"Nagita." Senyumnya terukir manis.

"Kalian masih kuliah?" tanya Juhandono ramah.

"Masih, Om. Tinggal sidang," jawab Deva.

"Kalo putri baru semester empat," jelas Juhandono.

"Di kampus mana?" tanya Ziyan.

"Kampus Harapan Negara," sahut Nagita.

Ziyan tersenyum tipis membalas senyum gadis itu.

"Lawan kampus kita voli besok," ucap Sean fast respon.

"Dari kampus Pelita, ya?" tanya Nagita.

"Iya, kampus aku dan Ziyan. Kalo Deva Dewa kampusnya di luar," jelas Sean lagi menyahut

"Oooh....." senyumnya hangat.

Deva menyenggolkan lengannya ke lengan Sean pelan.

Keempat laki laki itu sudah punya tujuan hingga mau mendekat barengan.

"Om, tante, kita bisa bawa Dewa Deva? Mau ada acara para jomblo," ucap Sean berusaha sesopan mungkin.

Nathan dan Zoya tersenyum mengangguk.

"Oh iya, baiklah," senyum Nathan.

Ngga apa, yang penting sudah dikenalkan, batin keduanya.

"Mungkin nanti kalo pertandingan, kita bisa ketemu di kampus kamu. Dewa sama Deva ikut juga, kok," pamit Ziyan dengan senyum tipisnya.

Nagita hanya mengangguk sopan.

"Tapi Nagita sulit mau dukung kalian terang terangan," kekeh Juhandono. Istrinya, Nathan dan Zoya pun tertawa juga

"Tenang, Om. Kita hargai dukungan dalam hati," tawa Deva menanggapi. Sean, Ziyan dan Dewa pun tertawa berderai.

Sekilas dia bertatapan dengan Nagita.

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

ini si Nagita nya baik nggak ya...
jangan jahat ya kasihan sodara tirinya nggak ada yang nganggep keberadaannya selain sang papa. toh dewa -deva kembar. jadi satu satu kah... muka sama ini... sama-sama ganteng...

2024-11-05

2

Deandra Putri

Deandra Putri

belom keliatan karakter Nagita nya... semoga baik kayak Nagita nya Raffi ahmad..😁😁😁

2024-11-05

1

caramelate_

caramelate_

Bapaknya di suruh nikah lagi apa gimana thor? 😭🤣

2025-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 21 Tahun Yang Lalu
2 Nasib empat jomblo
3 Ke Club
4 Aib yang ditanggung Emiliy
5 Salah Sasarn
6 Di kantor papa
7 Menyebalkan
8 Tebakan Nathan
9 Harus ikut
10 cerita Nagita dan si bule kismin
11 cerita nagita dan bule kismin part 2
12 Diantar pulang
13 Dijodohkan
14 Masih menebak
15 Masih dibahas
16 Sudah terbalaskan
17 Setelah ditampar
18 Calon menantu yang disukai
19 Keinginan mami Dewa Dewa
20 Salah paham?
21 Korban salah paham
22 Korban salah paham part 2
23 Sate lontong
24 Aksi korban salah paham
25 Mulai curiga
26 Satu hari sebelum bertemu
27 Ketahuan?
28 Berdua Dewa
29 Signal bahaya
30 Siap dijodohkan
31 Marah
32 Marah part dua
33 Wajib datang bareng?
34 Kehujanan
35 Otw ke rumah Emily
36 Deg degan
37 Deg degan part 2
38 Lamaran
39 Jodoh Nagita
40 Jadi bahan gibah
41 Niat jahat Nirma
42 Manis
43 Masih kisah yang manis
44 Alur jodoh Emily dan Nagita
45 Selalu diganggu
46 Intimate wedding
47 Menjaga calon istri
48 Eksekusi
49 Setelah eksekusi
50 Alasan terlambat
51 Pembalasan
52 Otewe jodoh Nagita
53 Pamit
54 Ketahuan?
55 Canggung
56 pertemuqn yang ngga menyenangkan
57 Bertemu calon besan
58 Kenyataan yang terbuka satu persatu
59 Penyebab sakit mama Nagita
60 Karma buruk Mama Nagita
61 Dibalas dengan indah
62 Semakin mesra
63 Hampir selesai
64 Yang lagi romantis
65 Agni dan Cleora membalas lagi
66 Ex Part
Episodes

Updated 66 Episodes

1
21 Tahun Yang Lalu
2
Nasib empat jomblo
3
Ke Club
4
Aib yang ditanggung Emiliy
5
Salah Sasarn
6
Di kantor papa
7
Menyebalkan
8
Tebakan Nathan
9
Harus ikut
10
cerita Nagita dan si bule kismin
11
cerita nagita dan bule kismin part 2
12
Diantar pulang
13
Dijodohkan
14
Masih menebak
15
Masih dibahas
16
Sudah terbalaskan
17
Setelah ditampar
18
Calon menantu yang disukai
19
Keinginan mami Dewa Dewa
20
Salah paham?
21
Korban salah paham
22
Korban salah paham part 2
23
Sate lontong
24
Aksi korban salah paham
25
Mulai curiga
26
Satu hari sebelum bertemu
27
Ketahuan?
28
Berdua Dewa
29
Signal bahaya
30
Siap dijodohkan
31
Marah
32
Marah part dua
33
Wajib datang bareng?
34
Kehujanan
35
Otw ke rumah Emily
36
Deg degan
37
Deg degan part 2
38
Lamaran
39
Jodoh Nagita
40
Jadi bahan gibah
41
Niat jahat Nirma
42
Manis
43
Masih kisah yang manis
44
Alur jodoh Emily dan Nagita
45
Selalu diganggu
46
Intimate wedding
47
Menjaga calon istri
48
Eksekusi
49
Setelah eksekusi
50
Alasan terlambat
51
Pembalasan
52
Otewe jodoh Nagita
53
Pamit
54
Ketahuan?
55
Canggung
56
pertemuqn yang ngga menyenangkan
57
Bertemu calon besan
58
Kenyataan yang terbuka satu persatu
59
Penyebab sakit mama Nagita
60
Karma buruk Mama Nagita
61
Dibalas dengan indah
62
Semakin mesra
63
Hampir selesai
64
Yang lagi romantis
65
Agni dan Cleora membalas lagi
66
Ex Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!