suasana kini jauh lebih tenang. Kerumunan mulai berkurang, sebagian udah bubar karena tau waktunya anak band istirahat. Panggung mulai sepi menyisakan Sella, Cessa dan Wilona diatas panggung sementara anak band bersantai dibelakang panggung
Wilona Axyra
Nih topi Lo [Menyodorkan sebuah topi]
Sella Anastasia
Yesss! Thanks bestaii~ [menerima]
Sella Anastasia
Ayo kebelakang, leo nungguin gue. Anak anak yg lain juga ada disana gue mau ngenalin Cessa [senyum tengil]
Clea Princessa
P,maksut?
Sella berjalan lebih dulu dengan langkah ringan, sementara Cessa dan Wilona menyusul di belakangnya sambil bercanda kecil. Suasana belakang panggung terasa santai, anak-anak band MYTH tampak duduk santai di pojok ruangan, sibuk dengan ponsel masing-masing.
Sella Anastasia
Guys! [Datang]
Begitu ketiganya melihat Sella datang bersama Cessa dan Wilona, reaksi mereka spontan. Leo refleks mematikan ponselnya dan langsung berdiri, senyumnya merekah lebar saat pandangannya bertemu dengan Sella kekasih yang baru saja membuat jantungnya berdetak sedikit lebih cepat.
Leonardo Iskandar
Kenapa sayang? [Senyum dan merangkul Pinggang Sella]
Rajash Daregga
yeu mulai ga tau tempat, jijik gue.. [Roll eye]
Sella Anastasia
[Senyum] Gue mau ngenalin ke kalian, ini Cessa pindahan dari High school Dyrentula.. kelak dia bakal jadi leader Dance buat organisasi kita, soalnya dia Dancer terbaik di Dyrentula
Rajash Daregga
[Melotot kaget] Dyrentula, sekolah mahal tuh. Tapi Lo serius dari Dyrentula ke Cempaka putih jauh banget
Clea Princessa
[Senyum canggung]
Sella Anastasia
Oh iya, kenalin ini Rajash bassist, itu Zariel keyboardist, terus ada Kai lead guitar, dan Leo, drummer pacar gue wkwk.
Clea Princessa
[Tertawa pelan, menyikut Sella pelan]
Yeu, Leo ga usah dikenalin lagi kali. Gue dari dulu udah sering jadi nyamuk kalian
Leonardo Iskandar
Wkwk [Tertawa]
Sella Anastasia
Wkwk, yaudah iya deh. Nah, terakhir yang di pojokan lagi pegang gitar Joveen. Leader MYTH, rhythm guitar, sekaligus lead vocals. [Ngelirik kecessa dengan tengil]
Cessa pun menoleh ke arah yang dimaksud. Sosok cowok berseragam rapi dengan lengan digulung dan rambut agak acak itu sedang menyetel gitarnya. Tapi entah karena mendengar namanya atau sekadar naluri, Joveen tiba-tiba menoleh.
Mata mereka bertemu.
Dan hanya dalam hitungan detik, Joveen kembali menunduk ke gitarnya. Cessa pun memalingkan pandangan, berusaha tetap biasa.
Comments