Pagi ini Hannah enggan sekali beranjak dari tempat tidurnya.Apalagi hari ini dia libur kerja.Sesekali matanya mengerjap melihat sinar matahari yang sudah mulai menerobos masuk melalui jendela kamarnya.
Dengan malas dia menyeret kakinya menuju kamar mandi.
Selesai mandi dia menuju ke dapur untuk sarapan.dia duduk dikursi sambil meletakkan roti lapis di piringnya.Ditemani segelas susu hangat.
Tok....Tok...Tok....
Suara ketukan terdengar dari arah pintu depan.Hannah berjalan hendak membukakan pintu tersebut.
Ceklek (suara pintu dibuka)
"Hannah..!" sapa orang tersebut.
Ternyata Joe yang datang.
"Ada apa kau datang sepagi ini kerumahku?" tanya Hannah dengan nada malas.
"Hei.....coba lihat ini jam berapa.Ini sudah siang Hannah."tukas Joe.
"Aku ingin mengajakmu ke taman dekat kedai,ayo bersiaplah." ajak Joe.
"Aku sedang tidak ingin kemana-mana Joe." Hannah berusaha menolak.
"Sebentar saja Hannah...ayolah temani aku ke taman."Pinta Joe lagi.
"Iya...iya...kau duduklah dulu.akan aku ambilkan minum untukmu." ucap Hannah.
Joe kemudian duduk di kursi di teras sambil menunggu Hannah.
Hannah kembali ke teras dengan membawa segelas minuman untuk Joe.Lalu dia masuk kembali untuk bersiap.
Hannah mengenakan kaos warna putih dengan syal yang melingkar di lehernya.Ia mengambil jaket warna hitam lalu memakainya.
"Ayo berangkat." ajak Hannah.
Joe mengangguk mengiyakan ajakan Hannah sambil tersenyum cerah.
Mereka masuk ke mobil suv milik Joe.Joe melajukan mobilnya ke arah taman kota.
Sesampainya di taman Joe memarkirkan mobilnya di parkiran taman tersebut.
mereka berjalan beriringan mengitari taman.kemudian duduk di salah satu kursi taman.
"Hannah....apa Jenny mengganggumu lagi?"tanya Joe penasaran.
"Sudah tidak lagi."jawab Hannah.
"Aku merasa tidak enak denganmu Hannah.Karena Jenny...kau hampir kehilangan pekerjaanmu.Untung saja waktu itu Eve melihat yang sebenarnya." kata Joe dengan wajah bersalah.
"Lupakan saja....aku sudah memaafkan Jenny."ucap Hannah.
Beberapa waktu lalu memang Jenny hampir membuat Hannah kehilangan pekerjaannya karena dituduh mencuri ponsel milik Jenny.Letak ruang loker dan toilet di kedai itu memang berdekatan.Jadi Jenny berpura-pura hendak ke toilet padahal dia masuk ke ruang loker dan sengaja meninggalkan ponsel nya di loker Hannah.
Jenny mengatakan bahwa sebelum hilang ponselnya tertinggal di toilet.dan orang yang kebetulan bersamanya di toilet adalah Hannah.
Tuan Lee memang tidak akan menerima lagi pegawainya yang tidak jujur.
Untung saja waktu itu Eve melihat Jenny yang masuk ke ruang loker ketika dirinya hendak ke toilet.
"Hannah....jika lain kali Jenny mengganggumu lagi kau bilanglah padaku." tutur Joe.
Hannah pun mengangguk sambil tersenyum tipis.
"Oya....aku beli minum dan cemilan dulu disana.kau mau apa Hannah?" Joe menunjuk ke sebuah stand di taman itu.
"Air mineral saja Joe." jawab Hannah.
"Oke....tunggu sebentar ya." Joe kemudian beranjak menuju ke stand yang ia tunjuk tadi.
Hannah duduk sendirian sambil sesekali melihat ponselnya.
Hingga tiba-tiba seseorang mendudukkan dirinya di samping Hannah.
Betapa kagetnya Hannah karena seseorang itu adalah Harry.
"Harry...?!" Hannah terperanjat...dia tidak mengira Harry berada di tempat itu.Karena Harry tinggal di kota yang jaraknya 2 jam perjalanan dari kota tempat tinggal Hannah sekarang.
Dengan begitu ketakutan Hannah berusaha untuk beranjak pergi.Tapi tangan Harry lebih dulu mencengkeram lengan Hannah dengan kuatnya.
"Kau mau kemana Hannah ?! Apa kau tidak merindukanku."ucap Harry sambil tersenyum sinis pada Hannah.
"Mau apa kau kemari ?! Lepaskan tanganku !" Hannah berusaha melepaskan tangannya dari cengkeraman Harry.
"Apa kau terkejut melihatku disini Hannah?.Tenang saja....aku disini bukan untuk dirimu.Aku hanya kebetulan saja melihatmu duduk sendirian disini dan aku tidak tega melihatmu sendirian." ucap Harry dengan penuh intimidasi.
"Lepaskan tanganku dan pergilah dari sini.Atau aku akan berteriak."ancam Hannah.
"Baiklah..." Harry melepaskan cengkeramannya.
Namun dengan cepat Harry menarik lengan Hannah kembali seraya berbisik di telinga Hannah.
"Jangan harap bisa dengan mudah lepas dariku Sayang!!"tak segan Harry mencium rambut Hannah.Kemudian melepaskan tangan Hannah dan pergi dengan senyum intimidasinya.
Hannah yang masih syok kemudian terduduk kembali di kursi taman itu.
Perlahan-lahan ia mengatur nafasnya sambil memegang dadanya yang terasa begitu sesak.
"Hei....kau kenapa Hannah?" tanya Joe sekembalinya dari stand.Joe begitu khawatir melihat wajah Hannah yang pucat.
Hannah berusaha menyembunyikan apa yang dia rasakan.
"A-aku tidak apa-apa.Hanya sedikit kurang enak badan."jawabnya pelan.
"Kenapa tadi kau tidak bilang sebelum berangkat kalau kau sedang tidak enak badan.Kalau tau begini aku tidak memaksamu tadi." ucap Joe menyesal.
"Tidak apa-apa.Lagipula aku juga bosan dirumah."Hannah berusaha terlihat tenang.
"Ya sudah....ini minumlah." kata Joe sembari menyodorkan sebotol air mineral pada Hannah.
Joe memang tidak tahu cerita kehidupan Hannah sebelum pindah ke kota itu karena Hannah memang tidak pernah bercerita.
Hannah hanya bercerita pada Nyonya Lee.Karena selain tetangga dekat,Nyonya Lee juga mempunyai hubungan yang begitu dekat dengan orang tua Hannah semasa mereka tinggal disana.
Sementara diujung taman Hannah masih bisa melihat dengan jelas Harry sedang berbincang dengan seseorang.
Kemudian mereka terlihat berjalan masuk ke sebuah rumah makan.
beberapa waktu kemudian.
Hannah dan Joe sudah berada di parkiran hendak pulang.
Ketika hendak membuka pintu mobil,Joe berhenti.Joe terlihat tersenyum pada seseorang.
"Joe..!" sapa orang itu.
"Sudah lama sekali tidak melihatmu.Bagaimana kabarmu" imbuhnya.
"Mike..." Joe memeprtahankan senyumnya dan langsung memeluk sambil menepuk bahu orang tadi.
"Kapan kau kembali Mike?" imbuh Joe sambil melepaskan pelukannya.
Dia adalah Mike.Pengusaha muda tampan berusia 25 tahun yang juga teman lama Joe.
Memang sudah lama Mike menetap di luar negeri untuk mengurus anak perusahaan milik orang tuanya.
Hannah yang sudah ada di dalam mobil hanya memperhatikan wajah Mike dari kaca spion.
"Dia kan orang yang bersama Harry tadi."gumamnya dalam hati.
"Baru 2 minggu aku kembali.Dan aku akan menetap disini." jawab Mike.
"Lantas siapa yang mengurus perusahaan Ayahmu disana?" tanya Joe.
"Paman Jack yang mengurusnya." tukas Mike.
"Oh..begitu.Aku sudah mau pulang.Kapan-kapan aku ajak kau minum kopi di kedai seberang taman itu." pamit Joe sambil menunjuk ke kedai milik Tuan Lee.
"Baiklah." jawab Mike.
Joe lalu masuk ke mobilnya dan tak lama kemudian mobil mereka sudah sampai di halaman rumah Hannah.
"Terimakasih Joe sudah menemaniku hari ini." ucap Hannah dengan senyum tipis di bibirnya.
"Aku yang seharusnya berterimakasih Hannah."Joe membalas senyum Hannah.
"Aku pamit pulang dulu.Bye Hannah." imbuh Joe.
Joe segera melajukan mobilnya pelan meninggalkan rumah Hannah.
.
.
.
.
.
Terimakasih readers...!!
Mohon maaf kalau masih banyak typo karena author masih dalam tahap belajar.😊😊😊
Tunggu episode selanjutnya ya.
Jangan lupa kasih Like.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
KaiRA🎉PUCUK~SQUAD🌱🐛🌱🐛🥀🐛
gra2 novel.kak rus pada hilang jd aq baca hana aja soalnya isabel udah tamat
2021-07-29
0
Suharnik
Seneng bacanya thorrrr...👍👍👍👍👍
lanjuuuuut...😍😍❤❤
2020-06-13
0
Yani Utari
thor visual y donk
2020-06-10
1