LORD WOLF

LORD WOLF

00. Meet in the world

...HALO HALO...

...Aku kembali dengan cerita baru yang benar-benar belum pernah aku tulis...

...YAPP FANTASI yang tentu ada romansanya!!...

...HAHAHA semoga berhasil yaaa...

...HAPPY READING...

Seperti adanya sebuah portal yang terbuka, bumi berotasi begitu lambat tanpa satu orang pun sadari. Malam dengan langit gelap yang sangat amat pekat, tidak ada satu bintang pun di sana. Bulan pun sepertinya tertutupi lebatnya awan kelabu.

Seekor serigala berbulu lebat berwarna abu-abu yang berukuran besar, tidak seperti serigala pada umumnya, terlihat tiga kali lebih besar. Dia berjalan dengan kaki kanannya yang berkelucuran darah, di tengah hutan melihat sekeliling dengan tatapan mata tajam.

Ini bukan dunianya, dia merasa asing. Entah bagaimana caranya sampai di sini.

Lukanya semakin parah membuatnya mengeluarkan banyak darah. Ia merebahkan tubuhnya di bawah pohon besar.

Ia adalah manusia serigala. Pertarungan antar kubu yang saling memiliki konflik, sendirian diserah oleh mereka yang berkelompok membuatnya kalah telak. Menjadi pemimpin di kelompoknya, ia harus memiliki banyak musuh, sebab jenis serigala sepertinya memiliki kekuatan di atas kelompok lainnya.

Sebab energi yang terkuras habis, ia bahkan tidak bisa mengubah diri menjadi manusia. Setelah berlari cukup jauh, kemudian menemukan sebuah gua asing dan gelap.

Entah tempat seperti apa yang menjadi tempat singgahnya, terlihat aurora di dalam gua itu. Bukan langit, tetapi ada bintang bercahaya di sana. Ia duduk, mengistirahatkan kakinya yang hampir patah.

Tanpa disadari, ketika membuka mata, ia sudah ada di dunia ini.

.....

Semak belukar terpaksa ia terobos demi menemukan jalan keluar. Karelina, gadis itu berharap menemukan langit yang dipenuhi bintang. Namun, yang ia dapatkan malah sesat di tengah hutan.

Kegiatan camping sekolah di hutan ternyata bukan hal yang baik. Teman-temannya mengajak untuk kabur saat jam tidur. Sialnya, gadis itu terpisah sendirian dalam kegelapan tanpa membawa senter ataupun alat penerang. Di dalam tas ranselnya hanya ada makanan para temannya, ah mereka mungkin kelaparan.

Kedua tangannya bergerak menyingkirkan rumput liar di depan yang menghalangi jalannya. Hingga, Karelina menemukan jalan keluar dari semak itu. "Ah, akhirnya," ujarnya, berpikir dirinya beruntung. Pohon besar di depan, membuat keningnya mengerut. "Lalu, aku harus kemana?"

Kakinya melangkah perlahan, memberanikan diri mendekati pohon yang mungkin angker itu. Lagipula dia sudah lelah berputar-putar di dalam hutan.

Saat Karelina meregangkan otot lehernya, ia tidak sengaja melihat ke arah langit yang dipenuhi kelap-kelip indah. Manik matanya seketika membulat, bibirnya menganga. Karelina berlari, seolah mendekati cahaya bintang itu. "WOW WOW WOW!" teriaknya kegirangan, yang tanpa ia tahu membangunkan sosok di belakangnya.

Sadar merasakan ada sesuatu yang bergerak, dengan perasaan takut Karelina menoleh. Ia kesulitan melihat kegelapan di sana, membuatnya menyipitkan mata. "Anjing?"

Karelina membalik badan, perlahan berjalan mendekat. Saat dengan jelas melihat sosok di dalam kegelapan itu, maniknya seketika melebar. "Se--Serigala?" Panik. Gadis itu mati kutu.

Serigala itu terlihat mengancam dengan sorot matanya yang mengintimidasi. Dia memperlihatkan barisan gigi tajamnya. "A--Aku gak mau apa-apain kamu, kok. Tenang, ya!" Karelina berucap seolah berusaha meyakinkan hewan itu. Namun, anehnya, serigala di depannya mendadak diam di tempat tapi matanya masih terpaku pada manusia itu.

"Aku punya makanan!" seru Karelina, membuka ransel yang sejak tadi dibawanya. Ia mengeluarkan daging dari sana, yang sebenarnya akan dipakai untuk barbeque-an dengan teman-temannya. "Ini daging."

Karelina memberanikan diri berjalan mendekat, meski sosok serigala itu menyeramkan. Berusaha tersenyum agar tidak terlihat mengancam, dia sebenarnya cukup takut. Ia meletakkan daging itu di atas tanah, dan kemudian serigala berani menghampiri.

Dia memakannya dengan lahap, mempercayai manusia di hadapannya itu. Terlihat tenang, Karelina mengelus rambut kepala serigala tersebut. Gadis itu melihat kaki serigala terluka dan mengeluarkan darah, ia pun segera mengeluarkan kotak obat dari dalam tasnya.

karelina menarik sebuah kasa panjang dan membalut kaki serigala dengan lembut. Seperti mengerti sedang diobati, serigala itu merebahkan tubuhnya. Sedikit terkejut, Karelina mencoba tetap tenang. "Sudah diobati, supaya tidak lebih parah, ya," ucapnya, kemudian mengelus bulu hewan itu.

Karelina masih tidak menyangka, ia menyentuh binatang buas itu. Saat maniknya berbinar menatap mata serigala, hewan itu tiba-tiba menjadi seperti transparan dan berubah menjadi manusia.

Gadis itu sontak terkejut dan terduduk jatuh. Mulutnya menganga. "Kok?"

Manusia serigala. Dia melihat tubuhnya berubah sepenuhnya menjadi manusia. Sebenarnya, sejak tadi ia ingin berubah menjadi sosok ini tapi tidak mempunyai cukup tenaga. Setelah diberi makan Karelina, ia lebih kuat. Dia mengangkat kepala, menatap gadis menganga di depannya. "Terima kasih," ucapnya.

Karelina lebih terkejut, mendapati ia bisa berbicara. "HAA BISA BICARA?" Lelaki itu menggerakkan tangannya ingin menyentuh Karelina, tetapi langsung ditepis oleh gadis itu. "Jangan takut padaku!" kata laki-laki itu.

"Kamu sebenarnya siapa?" tanya Karelina.

"Namaku Deniar. Manusia serigala," jawabnya. "Aku bukan berasal dari sini."

Deniar, laki-laki itu mengamati sekelilingnya, memang tempat yang asing. "Aku tidak tahu bagaimana bisa tiba-tiba ada di sini."

"Lalu, apa yang sedang kamu lakukan?" Karelina bertanya. Namun, Deniar hanya menggelengkan kepala.

"Aku tadinya sedang berperang, tapi aku kalah dan harus lari. Memasuki sebuah gua dan tertidur di sana." Deniar mencoba berdiri dengan kakinya yang terluka cukup parah. "Saat bangun, aku tiba-tiba di hutan ini," katanya.

Karelina mematung, kakinya sedikit bergetar karena sangat shock. "Tidak punya tujuan?" tanyanya.

"Benar sekali." Deniar mungkin adalah orang yang hilang arah sekarang. Dia benar-benar tidak tahu dengan apa yang terjadi. "Jadi, bisakah membawaku bersamamu?" Ah, wajahnya tiba-tiba menggemaskan seperti anak hilang.

Helaan napas panjang lolos dari mulut gadis itu. Ia bingung. "Aku tidak datang ke sini sendirian. Akan aneh kalau aku membawamu bersamaku ke sana." Dia mencoba berpikir untuk menemukan jalan atas kejadian semua ini. "Aku bisa saja merawat kamu dengan kondisi seperti ini, aku juga kasihan."

"Tapi, bagaimana caranya kamu pergi denganku? Tidak mungkin aku memberitahu semua orang kamu adalah manusia serigala, kan?"

"Tentu, ini adalah rahasia kita berdua," sahut Deniar.

"Kamu bisa tunggu di sini sampai besok? Aku akan kembali menjemputmu."

Deniar menganggukkan kepala. "Tentu, asal kamu benar-benar kembali."

"Baiklah, aku harus meninggalkanmu dulu di sini," kata Karelina.

Lelaki itu mengangguk. "Hidupku tergantung padamu."

Mendengarnya, Karelina merasa ini adalah tanggung jawab yang besar. Kenapa hal ini tiba-tiba terjadi padanya. Sungguh, rumit.

Dengan ini, Karelina harus kembali mengikuti camp dan pulang. Lalu, ia harus kembali ke tempat ini untuk menjemput Deniar.

"Bisa sentuh kepalaku?" ujar Deniar. "Dengan itu, aku akan memberikan tanda agar kita saling bertaut dan kamu bisa menemukan aku."

Karelina menganggukkan kepala, menggerakkan tangannya menyentuh rambut berantakan Deniar. "Mulai sekarang, kamu selalu terhubung denganku."

Bagiamana bisa Karelina seketika melupakan bahwa sosok itu adalah serigala, setelah berubah menjadi lelaki tampan? Ah, ketampanan benar-benar menyihir bukan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!