Bab 05

Gizel sedang menata bunga-bunganya yang segar, cahaya matahari menyapu kulit putihnya sehingga membuatnya semakin berkilau, rambut coklat yang hanya ia ikat kuda membuatnya bertambah menawan.

Terlihat Seorang pria yang sedari tadi mengawasinya dari kejauhan, mengawasi di setiap gerakan yang Gizel lakukan

"Heem ibu jika kau masih ada, pasti aku tidak akan semenderita ini, bekerja terus menerus di teriknya matahari hanya demi sesuap nasi" Gumamnya sendirian.

"Halo nona" sesorang menyapanya dari belakang sehingga membuat lamunannya buyar.

Gizel membalikkan badan dan menoleh ke arah sumber suara, ia terkejut melihat pria berparas tanpan tengah berdiri di depannya, serontak Gizel mengingat siapa pria itu.

"Ah!! tuan akhirnya anda kemari" Gizel mengembangkan senyumnya saat melihat kedatangan Arion.

Arion heran dengan alis yang terangkat "Apa nona menungguku?"

"Iya aku memang berharap anda datang, saat itu aku sudah berjanji akan mentraktirmu makan sebagai tanda terimakasihku, tapi aku lupa meminta nomor telfonmu tuan" Jelas Gizel.

Arion tersenyum tipis mendengar penjelasan Gizel, "Kalau begitu berhubung aku sekarang disini jadi aku tagih janjimu nona"

"Emh....tapi...:: aku harus mengerjakan beberapa pesanan bunga, bagaimana kalau makan siang? apa anda tidak keberatan?" tanya Gizel berusaha sopan.

"Baiklah aku akan menunggu, emh....sebelumnya siapa namamu?"

"Aah ya perkenalkan namaku Gizela Arabella, anda bisa memanggilku Gizel" sembari mengulurkan tangan dengan seutas senyuman yang menawan.

"Kau bisa memanggilku Arion" jawabnya membalas jabatan tangan.

"Bicaralah senyamanmu jangan terlalu formal dan jangan panggil aku tuan" tambah Arion yang kemudian di balas anggukan oleh Gizel.

"Salam kenal A.... Arion, emh apa kau akan pergi bekerja?"

"Tidak aku akan menunggumu disini sampai makan siang tiba"

Gizel mengerutkan kening heran mendengar perkataan Arion yang akan menunggunya, pasalnta ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Emh kalau begitu masuklah, duduklah di dalam sembari menunggu waktu makan siang" Gizel mempersilahkan Arion masuk ke tokonya, sebenarnya ia sedikit canggung jika tiba-tiba ada seorang pria yang menunggunya di dalam satu ruangan.

Tapi mau bagaimana lagi, Gizel sudah berjanji untuk mentraktirnya makan siang, jadi ia harus menepati janjinya agar pria itu segera pergi dari tokonya. Gizel hanya berniat berterimakasih tanpa ada pikiran embel-embel yang lain. Tak lupa Gizel juga menyiapkan minum untuk Arion agar ia tidak kehausan saat menunggu Gizel.

Waktu terus berlalu, Gizel yang sibuk dengan pekerjaannya sejenak melupakan keberadaan Arion yang sedari tadi terus menatapnya. Arion tak henti-hentinya menatap Gizel yang terlihat begitu semangat dan begitu ramah kepada para pembelinya, tidak heran jika tokonya akan ramai pengunjung. Tidak hanya cantik tapi juga terampil dan ramah kepada sesama.

"Haahh!! Akhirnya" Gizel duduk di samping Arion dengn posisi menyandarkan tubuhnya di kursi, terlihat raut wajahnya yang lelah karena melayani pengunjung yang berdatangan ke tokonya.

Gizel baru menyadari jika di sampingnya masih ada Arion yang menunggunya.

"Astaga maaf Arion aku hampir lupa, bagaimana? kau mau makan apa siang ini?" tanya Gizel sembari memposisikan tubuhnya menatap ke arah Arion.

"Terserah kau!" jawabnya singkat tanpa memalingkan wajahnya sedikitpun kepada Gizel

"Kalau begitu tunggu aku! akan bersiap sebentar" Gizel segera naik ke lantai dua yaitu tempat yang ia jadikan sebagai kamar serta kamar mandinya. Ia segera bersiap dan mengganti pakaian dengan sedikit rapi.

Gizel turun dengan keadaan sudah rapi dan wangi, "Ayo Arion aku akan mengajakmu makan di suatu tempat yang enak, pasti kau suka" ucap Gizela mengembangkan senyumnya.

"Oke ayo kita naik mobilku" Entah kenapa saat melihat senyuman di wajah Gizela membuat jantungnya berdebar, seakan-akan ia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat senyum manis di bibir Gizel.

Saat keduanya hendak keluar dari toko terlihat Victor yang baru saja datang, Victor sedikit terkejut melihat Gizel bersama dengan pria lain di tokonya, hatinya terasa sakit dan sesak namun ia berusaha untuk menutupinya.

"Gizel kau mau kemana?" tanyanya tiba-tiba sembari sesekali melirik ke arah Arion.

"Kak Victor, aku mau makan siang, kaka kenapa kemari?"

"Aku membelikanmu makan siang, ini untukmu" Victor menyerahkan bungkusan kepada Gizel.

"Terimakasih kak tapi..... bolehkan aku memakannya nanti, karena aku sudah berjanji untuk makan siang bersama temanku" jelas Gizel yang sedikit sungkan.

"Dia temanmu?" tanya Victor penasaran sembari menunjuk ke arah Arion

"Iya...." Jawab Gizel

"Maaf aku dan Gizel harus segera pergi, kita sudah berjanji untuk makan siang bersama dan juga aku sudah menunggunya dari tadi sepertinya anda bisa datang lain waktu" Ucap Arion tegas karena tidak mau berlama-lama bercengkrama dengan Victor.

Arion menarik tangan Gizel untuk masuk mobilnya, karena ia sudah muak dengan pria yang sepertinya menyukai Gizel.

"Dadah kak Victor terimakasih makanannya...." ucap Gizel melambaikan tangannya sembari berjalan

Arion sedikit membuka kaca mobilnya ia menaikkan sudut bibirnya saat matanya bertemu dengan Victor hal itu membuat Victor geram dan terbakar api cemburu.

"Sial siapa pria itu, bisa-bisanya mendekati Gizel, sepertinya aku harus gerak cepat sebelum Gizel di ambil olehnya" gerutu Victor sembari menatap mobil Arion yang melaju. Namun seketika Victor mengingat wajah Arion yang sepertinya tidak asing.

"Yah aku ingat dia adalah tuan Arion Aleksei pemilik perusahaan ALX terbesar di Moskow, bagaimana Gizel bisa mengenalnya? dan bukankah menurut rumor yang beredar jika tuan Arion tidak menyukai seorang wanita" gumam Victor kebingungan.

Arion tersenyum sinis melihat Victor yang cemburu, ia tahu jika Victor menyukai Gizel dan itupun belum Gizel sadari, jadi ia masih memiliki kesempatan untuk mendekati Gizel dan menjadikannya miliknya.

"Arion kita makan disana apa kah kau tidak keberatan?" Gizel menunjuk ke arah warung pinggiran jalan yaitu warung makan ayam.

"Kau yang mentraktirku jadi aku mengikuti kemauanmu" ucapnya sembari menoleh sedikit ke arah Gizel.

"Aku takut kau tidak suka, dilihat dari penampilan dan mobilmu kau pasti orang kaya, jadi maafkan aku jika hanya mentraktirmu di pinggir jalan, karena jika di restoran besar aku tidak mampu membayarnya" ucapnya perlahan takut ia menyinggung perasaan Arion.

"Kalau begitu gantian aku yang akan mentraktirmu ke restoran mewah lain kali"

"Tidak-tidak perlu itu sangat merepotkanmu, Emh ayo kita turun dan segera makan, disini masakannya enak tidak kalah sama di restoran mewah kau pasti suka" Gizel segera turun dari mobil disusul oleh Arion mengekor di belakangnya.

Semua mata wanita tertuju pada ketampanan Arion yang memukai, semuanya nyaris sempurna, tubuh yang tinggi dan gagah, kulit yang bersih serta wajah yang tanpan menawan.

"Lihat pria itu tanpan sekali.."

"Iya begitu sempurna bukan?"

"Tapi wanita di sampingnya seperti gembel tidak cocok dengannya"

"Pasti dia pelayannya..."

"Bagaimana bisa pria setanpan dia berjalan dengan wanita miskin seperti itu"

Gerutu semua orang bersahutan, namun Gizel tidak menghiraukan para wanita yang menggosipkan dirinya karena pergi bersama Arion, ia hanya fokus memesan makanan agar balas budinya segera tuntas.

Gizel juga menyadari jika Arion memang pria sempurna, berjalan bersama Arion mungkin impian semua wanita, tapi tidak dengan Gizel ia hanya menganggap jika ia akan bertemu dengan Arion untuk terakhir kalinya setelah balas budi ini.

"Arion maaf karena kau jadi bahan pembicaraan mereka gara-gara aku" ucapnya sembari menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Aku bukan orang yang terlalu memikirkan omong kosong" Arion jarang sekali tersenyum, setiap bicara pun ia tetap dengan wajah datar dan tegapnya.

"Aneh dari pertama aku bertemu dengannya aku sama sekai tidak pernah melihatnya tersenyum lebar, apa orang kaya seperti itu, tapi kak Victor juga orang kaya tapi ia berbeda dengan Arion" batin Gizel yang sesekali melirik Arion yang sedang fokus makan.

Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Ban 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Ban 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Ban 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Ban 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Ban 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Ban 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!