Kebetulan yang disengaja

Setelah acara orientasi mahasiswa baru teknik geofisika selesai dilakukan, rutinitas kampus kembali seperti semula. Hellena bergegas ke kelas setelah memarkirkan mobil, hari ini jadwalnya cukup padat, Ia memiliki tiga kelas hingga nanti sore. Ia berencana untuk ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku sebagai penunjang belajar, padahal ini masih awal semester tapi mereka sudah diberi tugas mandiri sehingga Hellena memerlukan beberapa buku agar ia lebih mudah memahami tugas yang diberikan. Selain dari itu, dia juga memang ingin meminjam buku untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci tentang beberapa materi yang tidak ia mengerti.

"Yos, kamu sibuk ga ntar siang? Atau masih ada kelas?"

"Jam berapa?" Tanya Yosea dari ponsel, mereka berdua beda fakultas dan Yosea setingkat lebih dulu dari Hellena jadi memang sedang sibuk-sibuknya.

"Jam 1, aku senggang sampai jam 3 setelah itu aku ada kelas geologi"

"Akunya yang gabisa, aku jam 3 baru luang." Balas Yosea, lalu Hellena mematikan sambungan telepon. Dengan terpaksa dia harus ke perpustakaan kampus sendirian, Hellena terbiasa kemana-mana sendiri jadi walau Yosea tidak bisa menemaninya, Ia tidak akan merasa kesepian.

Hellena banyak menghabiskan waktunya sendirian, dia bukan anti sosial atau seseorang yang membosankan hanya saja dia tidak begitu pandai untuk memulai suatu obrolan terlebih dengan orang yang baru dikenal. Di kelas, dia memiliki beberapa teman tapi mereka juga memiliki kesibukan di jam yang sama.

Gadis cantik itu memasuki perpustakan lalu mengeluarkan kartu mahasiswa untuk dipindai sebagai tanda bahwa Hellena memanglah mahasiswa di Universitas. Ia berjalan menyusuri setiap lorong untuk mencari keberadaan buku yang ia cari. Ia berencana meminjam tiga buku jadi dia tidak perlu meminjam lagi dihari berikutnya dan waktunya juga tidak terbuang sia-sia.

"Seharusnya dilorong ini kan ya?" Monolognya mengingat perkataan Andre temannya yang mengatakan bahwa buku yang dia cari ada di lorong sembilan.

Matanya terus mencari buku demi buku sampai matanya tertuju pada satu buku yang ada di rak paling atas. Tingginya yang semampai tentu tidak akan sampai untuk menjangkau. Ia beberapa kali melompat "Dikit lagi" Ucapnya bersemangat.

BRUK! Beberapa buku jatuh menimpa Hellena. "Eh?" Heran Helena karena kelapanya tidak merasa tertimpa apapun begitupun bagian tubuhnya yang lain. Tidak mungkin buku setebal itu tidak menyakitkan saat menimpa suatu bidang dari jarak yang cukup tinggi.

"Kalo ga sampe itu minta tolong." Ucap seseorang menarik perhatian Hellena. Jarak mereka yang begitu dekat walau membuat gadis itu harus menengadah untuk melihat siapa yang telah menolongnya.

Deg. Dia? Alvander Daniel, sosok senior yang selama orientasi mahasiswa selalu mengusiknya. Mereka tidak pernah bertemu lagi semenjak kegiatan orientasi dan memang hal tersebut yang Hellena inginkan tapi ternyata kebetulan yang tidak diinginkan itu betul kejadian. Tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dari Daniel sebenarnya karena setelah kejadian sial Hellena yang terlambat di bari pertama orientasi, gadis itu tidak pernah melakukan kesalahan lagi tapi entah mengapa aura Daniel sangat dominan hingga membuat Hellena tidak ingin terlihat satu sama lain.

"Maaf, Bang." Hanya dua kata itu saja yang terus Hellena ucapkan kepada Daniel, seperti kaset kusut.

"Kamu Hellena, kan ya?" Tanya Daniel memastikan.

"Iya, Saya Hellena mahasiswa baru."

Daniel mengangguk mengerti lalu mengambil buku yang terjatuh tadi, Seismologi. Hellena spontan mengambil beberapa buku yang juga terjatuh karena ulahnya, membuat kedua tangan mereka saling bersentuhan beberapa detik hingga mereka berdua tersadar dengan pikiran masing-masing.

"Ngapain minta maaf mulu, ini buku yang kamu cari kan?"

"Eh? Iya, makasih banyak dan maaf juga udah ngerepotin, Abang." Sopan Hellena.

Daniel masih memperhatikan Hellena dengan begitu lekat hingga gadis itu sedikit risih diperhatikan. "Kalau begitu, Hellena pamit duluan, Bang. Makasih bantuannya sekali lagi." Ucap Hellena segera tapi pergelangan tangannya dicekal Daniel.

"Mau kemana?"

"Pulang" Sahut Hellena cepat.

"Ga, disini aja bareng." Balas Daniel, entah keberanian darimana dia mengatakan kalimat keramat itu. Suasana yang sudah cakup menjadi semakin canggung karena kedua diantara mereka tidak ada yang ingin memulai membuka obrolan. Mereka duduk di satu meja yang sama cukup jauh dari beberapa mahasiswa yang lainnya.

"Tadi kenapa lompat-lompat tadi, bahaya"

"Hm, tadi ngiranya ga bakalan bahaya" Jawab Hellena asal padahal dia tahu bahwa itu memang bahaya, fatalnya bisa membuat rak itu juga jatuh menimpanya.

Hellena bingung, dia masih harus mencari dua buku lagi tapi bagaimana caranya sedangkan dia juga tidak tahu dimana letak buku Geologi dasar dan Fisika batuan. Apa dia harus meminta bantuan Daniel? Karena sebentar lagi kelas geologi akan dimulai.

"Abang tau ga letak buku geologi dasar sama fisika batuan, nggak?"

"Kamu cari buku itu?"

"Iya."

"Yaudah, ayo kita cari sama-sama, kalo ga salah ada di lorong yang tadi."

Hellena sedikit lega setidaknya ada seseorang yang membantunya terlebih dia senior yang lebih tahu posisi dan apa saja yang ada diperpustakaan karena apa yang sekarang Hellena pelajari tentu saja sudah dipelajari oleh Daniel lebih dulu.

Daniel berjalan didepan Hellena sambil memeriksa setiap judul buku dari rak bawah hingga atas. Saat berada di belakang seperti ini, postur tubuh Daniel mengingatkan Hellena pada seseorang yang sudah lama ia rindukan, apalagi wangi parfum yang mirip membuatnya harus flashback ke belakang.

"Belum ketemu tapi gapapa deh, Bang. Hellena 10 menit lagi ada kelas, nanti Hellena cari sendirian aja. Kalo begitu, Hellena duluan ya." Pamit Hellena sambil berlari kecil, Daniel hanya bisa memandang kepergian Hellena begitu saja.

Beberapa saat sebelum itu, Daniel pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan beberapa buku yang dia pinjam. Saat ingin beranjak pulang, Ia tidak sengaja melihat Hellena yang baru masuk ke lorong buku, membuatnya mengikuti gadis itu dari kejauhan. Daniel juga tidak tahu kenapa dia merasa sangat tertarik dengan gadis itu padahal terakhir bertemu saat kegiatan orientasi. Maklum, mereka beda angkatan dan Daniel juga tidak memiliki kelas lagi hanya tinggal mempersiapkan diri untuk penelitian tugas akhir.

"Kenapa?" Tanya Daniel saat menerima telepon dari Ravelo.

"Duluan aja, ada hal yang pengen gue urus dulu." jawabnya beberapa saat lalu mematikan sambungan telepon.

"Itu bocah ngapain lompat-lompat?" Monolog Daniel sembari mendekati Hellena karena tahu buku itu akan jatuh menimpanya. Hellena mengira dirinya akan ditimpa beberapa buku tebal yang cukup membuat dirinya kesakitan tapi ternyata salah, Daniel menolongnya. Suatu kebetulan yang memang Daniel sengajakan.

"Kalo ga sampe itu minta tolong." Ucap Daniel membiarkan punggungnya ditimpa buku-buku tebal, lebih tepatnya melindungi Hellena sehingga gadis itu tidak tertimpa oleh buku.

Episodes
1 Hellena dan dunia baru
2 Pertemuan dan amarah
3 Kebetulan yang disengaja
4 Mengubah masalalu?
5 Tidak semudah mengupas kulit bawang
6 Rencana mendekati Hellena
7 Kenangan yang menyakitkan
8 Kebetulan atau takdir Tuhan?
9 Daniel dan bayangan masalalu
10 Dua pasang sejoli
11 Seharian bersama
12 Orang ketiga
13 Kue kering
14 Kencan?
15 Sup ayam disaat hujan
16 Insiden
17 Api cemburu
18 Dilema
19 Seminar proposal
20 Resmi?
21 Di Antara Jam Kuliah dan Rindu
22 Pertandingan futsal
23 Panggilan video
24 Cita rasa kue baru dan janji
25 Rahasia?
26 Menjadi posesif?
27 Peringatan
28 Merayakan kemenangan
29 Keberuntungan
30 Undangan pesta
31 Pertemuan terakhir
32 Kencan di malam minggu
33 Pesta ulang tahun
34 Kembali lagi?
35 Keraguan di kesunyian malam
36 Romantisasi hubungan
37 Hutang janji
38 Lunas
39 Waktu berkualitas (1)
40 Waktu berkualitas (2)
41 Sedikit mengusik
42 Mulai curiga?
43 Bersama keluarga Daniel (1)
44 Bersama keluarga Daniel (2)
45 Malam dan hujan
46 Persiapan pulang kampung
47 Hubungan jarak jauh
48 Berkunjung ke rumah Arash
49 Bertemu keluarga Arash
50 Sampai ketiduran
51 Kejutan
52 Masak besar
53 Kulineran bareng
54 Seharian di rumah
55 Berkunjung ke masa lalu
56 Deep talk
57 Pulang
58 Kecurigaan
59 Terbongkar
60 Menyusun kepingan yang hancur
61 Penjelasan
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Hellena dan dunia baru
2
Pertemuan dan amarah
3
Kebetulan yang disengaja
4
Mengubah masalalu?
5
Tidak semudah mengupas kulit bawang
6
Rencana mendekati Hellena
7
Kenangan yang menyakitkan
8
Kebetulan atau takdir Tuhan?
9
Daniel dan bayangan masalalu
10
Dua pasang sejoli
11
Seharian bersama
12
Orang ketiga
13
Kue kering
14
Kencan?
15
Sup ayam disaat hujan
16
Insiden
17
Api cemburu
18
Dilema
19
Seminar proposal
20
Resmi?
21
Di Antara Jam Kuliah dan Rindu
22
Pertandingan futsal
23
Panggilan video
24
Cita rasa kue baru dan janji
25
Rahasia?
26
Menjadi posesif?
27
Peringatan
28
Merayakan kemenangan
29
Keberuntungan
30
Undangan pesta
31
Pertemuan terakhir
32
Kencan di malam minggu
33
Pesta ulang tahun
34
Kembali lagi?
35
Keraguan di kesunyian malam
36
Romantisasi hubungan
37
Hutang janji
38
Lunas
39
Waktu berkualitas (1)
40
Waktu berkualitas (2)
41
Sedikit mengusik
42
Mulai curiga?
43
Bersama keluarga Daniel (1)
44
Bersama keluarga Daniel (2)
45
Malam dan hujan
46
Persiapan pulang kampung
47
Hubungan jarak jauh
48
Berkunjung ke rumah Arash
49
Bertemu keluarga Arash
50
Sampai ketiduran
51
Kejutan
52
Masak besar
53
Kulineran bareng
54
Seharian di rumah
55
Berkunjung ke masa lalu
56
Deep talk
57
Pulang
58
Kecurigaan
59
Terbongkar
60
Menyusun kepingan yang hancur
61
Penjelasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!