“Tuan mereka sudah sampai..” andre menghampiri william yang masih sibuk dengan berkas-berkas dimeja kerjanya, william selama 3 tahun ini memang hanya ada pekerjaan dipikiranya ia ingin membuktikan jika ia takan pernah terkalahkan
Menjadi sosok yang egois kejam dan tanpa ampun adalah dirinya saat ini, william tidak peduli dengan orang-orang yang menilai buruk tentang dirinya
Ia hanya akan peduli dengan bisnisnya, bahkan untuk pulang kekediaman keluarganya saja sangat jarang ia penuhi membuat sang mami sedikit frustasi dengan tingakah anak sematawayangnya itu
“Bawa mereka kehadapanku!!” Katanya datar tanpa berpaling dari kerkas yang ada dihadapannya
“Baik tuan” andre hanya membungkukan badannya sebelum pergi untuk menemui julius dan erlina
Hanya butuh waktu 10 menit akhirnya mereka sampai dihadapan william, dengan tatapan datar tanpa expresi william melihat kearah julius dan gadis yang berada dibelakang julius
“Tu….Tuann,.. ini putri saya ERLINA JULIUS dia adalah putri sulung saya tuan” kata julius dengan hormat menjelaskan, sedangkan william kini hanya menatap kearah gadis yang sedang menunduk, dengan pakaian lusuh, dan luka-luka gorengan dilutut dan tangan mungilnya yang tidak lepas dari tas ransel yang dipeluknya
“Kau segera pergi dari hadapanku sebelum aku berubah pikiran!” Dengan rahang yang mengeras tanpa mengatakan iya william mengusir julius begitu saja membuat orang tua itu menatap penuh syukur kearah william
“Baikk tuan,, saya permisi””
Karena ia tidak ingin membuat masalah yang ia buat semakin panjang, julius akhirnya langsung meninggalkan mension william dengan erlina yang masih berdiri dihadapan william, ia tidak pedulu apa yang akan dilakukan william kepada erlina, yang paling penting sekarang ia tidak berurusan dengan tuan muda willson
Erlina hanya diam dan meremas tas ransel yang ada didekapannya saat ini, apa yang harus ia lakukan, erlina hanya menunggu perintah dari william yang kini membelinya dari ayah angkatnya yang tidak punya hati nurani
“Heh..! menunduk tanpa melihat kearahku, seorang putri dari keluarga julius perpenampilan seperti seorang pembantu, apa kau ingin jika aku akan merasa kasihan terhadapmu hanya karena penampilanmu yang seperti gadis menyedihkan??? Sungguh menjijikan!!” William menatap sinis kearah erlina dengan melipatkan tangannya didada sambil bersandar dikursi kebesarannya
Erlina yang mendengar itu dengan reflek melihat kearah william, mata birunya kini pertatapan dengan mata coklat william, william sempat terpukau dengan tatapan erlina yang begitu sayu
Tapi dengan cepat ia tersadar dan berdiri, ia mendekati erlina yang kembali menunduk dan mengelilingi tubuh mungil erlina, william memang mengakui jika erlina sangat cantik tapi baginya kedatangan erlina adalah awal dari penderitaan erlina atas apa yang julius lakukan
William paling benci dengan orang-orang yang melakukan segala cara hanya demi uang, ia menatap penuh kebencian kearah erlina
William meraih dagu erlina dan mengangkatnya, dengan rahang yang mengeras william mendekatkan wajahnya, dengan cepat erlina mengalihkan pandangannya
“Kenapa kau suka sekali menundukan kepalamu?? Apa kau pikir aku akan merasa kasian dan akan melepaskanmu begitu saja!! Jangan harap., karena ini adalah awal dari penderitaanmu karena sudah berani bermain-main denganku,,!!!” William menghempaskan tangannya sedit keras lalu mengelapnya dengan saput tangan miliknya
“Andre antarkan dia kekamarnya lalu suruh dia menandatangai surat kontrak yang sudah aku siapkan!” William langsung pergi dari ruang kerjanya
Erlina hanya diam dan mengelap pipinya yang sudah mulai basah,
“Apa tadi katanya, memulai penderitaan… sebelum disini hidupku memang sudah sangat menderita” batinya dengan tangisan gentir
“Nona,,, apa kau baik-baik saja??” Andre mendekati erlina yang terlihat sangat menyedihkan
“Iya tuan,, maaf” erlina selalu meminta maaf kepada seorang yang ia rasa telah terganggu dengan adanya dirinya
“Baiklah,,, mari nona saya antar kekamar anda” andre membukakan pintu dan berjalan dengan erlina dibelakangnya
Saat melewati lorong-lorong untuk menuju kamar belakang para maid dan pekerja yang ada dimension itu berjejer dan menunduk hormat kepada andre yang melewati mereka
Erlina tidak melihat satupun dari mereka karena ia hanya menunduk dengan mengikuti langkah kaki andre
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments