Katharina memilih singgah di taman rumah sakit itu untuk menghilangkan rasa jenuh. Dia duduk di atas kursi roda di bawah pohon rindang dengan mangkuk buah di letakkannya di bangku.
Katharina Zoya Morozov
[ Menghela nafas pelan ]
Katharina Zoya Morozov
Katharina Zoya Morozov
Aku tidak menyangka mereka berdua memilih percaya pada perempuan itu daripada aku yang sudah 17 tahun tumbuh bersama.
Katharina Zoya Morozov
[ Terkekeh pelan ] yah, ini memang sudah takdirku, entah apa yang membuat mereka begitu mempercayai wanita itu.
Katharina Zoya Morozov
[ menggenggam baju pasiennya dengan erat ] aku membenci kalian, sangat, sangat membenci.
Someone!
Bisa kusut baju mu jika kau menggenggamnya kuat.
[ ucapnya pada Katharina ]
Reflek Katharina mendongak menatap pria didepannya. Mata mereka terkunci satu sama lain.
Katharina Zoya Morozov
[ memalingkan wajahnya ]
Someone!
Ekhem!
[ Memalingkan wajahnya ]
Someone!
Boleh aku duduk? Tanganku pegal memegang tongkat ini.
Katharina Zoya Morozov
Duduk saja,
[ ucapnya ]
Someone!
[ meletakkan kruk di samping bangku ]
Jayden Van Morris
Boleh berkenalan? Nama ku Jayden.
[ ucapanya ramah ]
Jayden Van Morris
Katharina Zoya Morozov
Katharina.
[ membalas dengan senyuman tipis ]
Katharina Zoya Morozov
Jayden Van Morris
{ 💘 }
Jayden Van Morris
Kau pasien baru ya, aku baru melihatmu disini.
Katharina Zoya Morozov
[ mengangguk mengiyakan ] sepertinya kamu sudah lama disini?
Jayden Van Morris
Ya, seperti yang kau lihat, aku sudah sebulan disini.
Katharina Zoya Morozov
Wahh..
Jayden Van Morris
[ Mengangguk ] selama disini kamu pasti bosan kan, mari berteman.
Katharina Zoya Morozov
[ tersenyum ] baiklah.
Jayden Van Morris
Kau kecelakaan juga ya.
Katharina Zoya Morozov
[ Menggeleng ] aku jatuh dari tangga.
[ ucapnya sedih ]
Merasa suasana berubah, Jayden mengubah topik.
Jayden Van Morris
Kau tau, kenapa aku sangat lama berada disini.
Katharina Zoya Morozov
[ menggeleng ]
Jayden Van Morris
Sebulan yang lalu aku kecelakaan, sangat keren, mobil ku berciuman dengan truk.
[ ucapnya seraya bangga ]
Jayden Van Morris
Lalu mobil ku berguling-guling, ah rasanya sangat menyenangkan😍
Katharina Zoya Morozov
[ mengernyit heran ] Kau gila?!
Katharina Zoya Morozov
Itu bukan menyenangkan! Tapi menakutkan!
Katharina Zoya Morozov
Astaga, apa nyawamu ada banyak?!
Jayden Van Morris
Eheheh.. [ menggaruk lehernya yang tidak gatal ] tapi tenang saja aku baik-baik saja sekarang.
[ memamerkan ototnya yang masih bagus ]
••
Tak terasa waktu terus berlalu, kini terhitung sudah dua minggu Katharina berada di Rumah sakit ini, bahkan Katharina semakin hari semakin dekat dengan Jayden.
Di ruangan Katharina di rawat, Alland tengah menyuapi Katharina.
Alland Marozov
Alland Marozov
Makan yang banyak sayang, biar kamu cepat sembuh.
Katharina Zoya Morozov
[ mengunyah sambil mengangguk ]
Alland Marozov
Hari ini jadwal kamu terapi kan, Ayah temani sampai selesai.
Katharina Zoya Morozov
Apa ayah tidak sibuk?
Alland Marozov
[ Tersenyum ] apa sih yang tidak untuk Princess Ayah ini hm..
[ Menoel gemas hidung Katharina ]
Katharina Zoya Morozov
[ Tersenyum manis ]
Katharina Zoya Morozov
𝐓𝐨𝐤𝐤! 𝐭𝐨𝐤𝐤! 𝐭𝐨𝐤𝐤!
Jayden Van Morris
Hallo...
Jayden Van Morris
Katharina Zoya Morozov
Jayden!
[ bersemangat ]
Jayden Van Morris
Selamat pagi om...
[ sapanya ]
Alland Marozov
Pagi juga Jay,
Alland Marozov
Ingin menemani Katharina terapi hm?
Jayden Van Morris
[ nyengir ] eheeh, om tau aja.
Alland Marozov
Dasar, anak muda.
Katharina Zoya Morozov
Ih ngomong-ngomong kamu sudah tidak memakai kruk lagi.
Jayden Van Morris
Eheheh, iya aku sudah mulai kuat berjalan sendiri.
Alland Marozov
Lain kali, kamu bereksperimen lagi menjatuhkan diri di jurang saja Jay.
Katharina Zoya Morozov
Ayah! jangan bilang begitu!😤
Jayden Van Morris
[ terkekeh, mengacak-acak rambut Katharina gemas ] lagi pula, aku juga tidak akan melakukannya, nanti princess ku ini memarahi lagi.
••
Di sisi lain, di Xavier high School, tempat di mana kejadian naas menimpa Katharina.
•𝐊𝐚𝐧𝐭𝐢𝐧•
Setelah kejadian dua minggu lalu, suasana sekolah menjadi runyam karena siswa terpecah menjadi dua kubu. Kubu pertama pendukung Marilla dan membenci Katharina sedangkan Kubu kedua pendukung Katharina. Katharina di sekolah memang memiliki reputasi baik, namun tak sedikit juga yang merasa iri atau tersaingi, menjadi dendam pada diri mereka.
Lorenzo dan Aaron duduk bersama di sudut kantin, mereka terlihat semakin tak bernyawa hari demi hari.
Lorenzo ar Morelli
[ mengaduk-ngaduk makanannya ]
Aaron de Ledgar
[ bengong ]
Marilla
[ Menghampiri Lorenzo dan Aaron ]
Marilla
Emm, boleh aku duduk disini?
[ ucapnya dengan nada lembut ]
Bisik-bisik semakin terdengar keras saat ucapan Marilla tak ditanggapi oleh keduanya.
Student!
Mampus tuh cupu, lagian sok-sokan deket mereka.
Student!
Puas banget liat wajah malu cewek itu awkwk.
Student!
Ih, kasihan banget sih Marilla gk di gubris Lorenzo sama Aaron, padahal Marilla kan punya niat baik.
Marilla
[ tertunduk malu ]
Aaron de Ledgar
{ Katty, maafkan aku, mungkin ini hukuman untukku, ku mohon tolong kembalilah }
Lorenzo ar Morelli
{ Katty, aku merindukanmu, maaf sudah jahat padamu }
Lorenzo ar Morelli
{ ayo kembali dan pukul aku, tapi aku mohon beritahu aku dimana kamu }
Sebagai hukuman kedua orang tua Lorenzo dan Aaron sepakat tidak memberi tahu kemana Katharina di rawat, mereka merasa itu menjadi pelajaran untuk mereka agar tidak mengambil keputusan secara dangkal.
𝐂𝐨𝐧𝐭𝐢𝐧𝐮𝐞𝐞..
Lovyy🌸
Jangan lupa like nya, komen ya biar aku tambah semangat, and gift nya juga eheheh^-^
Comments
it's me nevy 👾🍵
waahh😍, Jayden ajarkan aku yaa aku juga ingin motor ku mencium truk 🥰
2025-01-04
1
Night ✨
bagus² .... buat yang banyak 💪💪😁
2024-10-01
0