Malam Tegang
Yg view dikit bgt, jd kita percepat bab saja.
Beberapa jam kemudian, Kook mengecek suhu tubuh Liza.
Kook
Syukurlah dia sudah membaik. Aku haus sekali. Aku harus bisa mencari air, lewat lumut, bambu air, pisang mungkin atau kantong semar. Kira-kira disini ada tidak ya
(Membatin)
Sebelum benar-benar pergi, Kook melepaskan jaketnya dan menyelimuti Liza yang tidur dengan meringkuk karena cuaca mulai dingin
Kook
Ahh... aku dpt kantong semar..
(Mengambil bunga itu dan meminum airnya)
Kook
Segar.. aku ambil satu lagi untuk Liza.
Liza masih tidur dengan berselimutkan jaket. Kook membangunkannya
Kook
Liz..
(Sambil menepuk pelang lengan Liza)
Lizza
Hmm
(Menjawab tapi matanya masih terpejam)
Kook
Bangun, dan minumlah. Ada sedikit air
Lizza
Air?
(beranjak bangun)
Lizza
Apakah tanaman ini harus dimakan lagi?
Kook
Haha tidak, kau hanya perlu meneguk airnya saja. Lihat, didalamnya ada air walau sedikit.
Liza mengambil tanaman itu dan meminumnya, terasa lebih segar dari pada air biasa.
Lizza
Hmm ini jaketmu?
(Baru sadar kalau jaket kook menyelimuti dirinya)
Kook
Kau pakai saja
(Duduk disamping Liza)
Lizza
Kalau begitu kita duduk berdekatan saja.
Malam semakin malam, mereka tidak tahu harus berbicara apalagi. Namun dingin semakin membuat tubuhnya beku.
Bahkan ketika mereka mehembuskan napas pun sampai terlihat asap.
Kook
Huuhhh dingin sekali Liz
Lizza
Iya...Aku juga masih terasa dingin...kau pakai saja jaket ini
Kook
Apa aku boleh memeluk mu?
Kook
Hmm aku kedinginan dan sepertinya dengan cara pelukan bisa menghangatkan tubuh kita...
Saat kook mencarinya, ia mendengar suara menyeramkan seperti monster, dan bau menyengat tidak sedap.
Lizza
Hmm kau benar, lalu... bagaimana? Kau... kau kemari
(Merentangkan tangan)
Kook
Tidak dari depan. Aku dibelakang mu saja,
(Kook beranjak dan duduk dibelakang Liza kemudian, memeluk Liza dari belakang)
Kemudian canggung menyelimuti, rasa berdebar pun muncul, dan mulai berkeringat. Sepertinya hawa panas mulai membakar sedikit demi sedikit.
Lizza
Jantungmu sampai berdetak kencang seperti itu hehe
Kook
Hah.. hehe kau merasakannya?
Lizza
Haha.. kau tepat dibelakangku, mana mungkin aku tidak merasakannya
Liza menoleh, Kook yang bersandar di bahu Liza juga ikut menoleh... kini wajah mereka sangat berdekatan.
Liza langsung membuang mukanya dan Kook juga, salah tingkah.
Lizza
Selain pelukan, ciuman juga bisa membuat hawa panas di tubuh kita. Tapi... aku tidak ingin melakukannya dengan mu
Kook
Mungkin kita bisa melakukannya jika terdesak
Lizza
Haha...jika aku menciummu, itu artinya aku telah selingkuh
Kook
Ini tidak ciuman karena ketertarikan, tapi penyelamatan diri
Lizza
Haha penyelamatan? Haha
Kook
Ya... kita hampir mati kedinginan disini bukankah itu salah satunya bertahan hidup
Lizza
Kau benar...
(Berhenti tertawa)
Kook
Jadi... bagaimana kalau kita mencobanya
Lizza
Eh...
(Menoleh lagi)
Kook menyentuh rahang Liza dan mulai memajukan wajahnya 90%, dan 10% nya ia menunggu Liza untuk maju bertemu dengan bibirnya. Kook ingin tahu, apakah wanita itu juga menginginkan ciuman atau malah mundur.
Kalian bisa menggunakan metode ini, jangan 100 persen maju, cukup 90 persen maju dan sisanya biarkan pasanganmu yang bekerja.
Tak di sangka Liza juga memajukan bibirnya untuk bertemu dengan bibir Kook. Keduanya mengeluarkan napas yang berubah menjadi embun. Terlihat asap yang menyelimuti mereka, pertanda jika mereka butuh kehangatan.
Kook memainkan rambut Liza dibelakang Kuping. Liza mengubah posisi duduknya sedikit menghadap Kook, tanpa melepaskan tautan bibirnya.
Liza melepaskan kecupannya. Dan memandang Kook.
Lizza
Ini salah...
(Membatin)
Lizza
Hmm terimakasih, tubuh ku lebih terasa hangat..
Kook
Hemm.. sama-sama, tapi sepertinya tidak denganku
Lizza
Kenapa denganmu, kau belum memanas?
Kook
Haha... itu... bukan memanas lagi, tapi tak apa aku bisa menahannya
Lizza
Hah?
(Berpikir kemudian menatap milik Kook)
Kook
Haha sudah tidak usah dipikirkan. Dan lagi aku tidak mungkin mengeluarkannya di tempat seperti ini.
(Beranjak berdiri sedikit menjauh dari Liza)
Lizza
Hahaa.. astaga... kau terlihat lucu
Kook
Haha.. jangan seperti itu, kau membuatku malu
(Berjalan menjauhi Liza )
Tak berapa lama ada suara kemresek di dekat mereka.
Lizza
Dengar apa?
(Berdiri dan berjalan mendekati Kook)
Kook berbalik, menyorotinya kr segala arah dengan lampu senter dari kamera. Beberapa zombie datang dari arah yang pernah dilalui Kook. Arah dimana Kook mengambil tanaman kantong semar.
Liza berjalan meninggalkan Kook. Lagi-lagi wanita itu selalu pertama yang pergi. Namun ia tidak lari ke arah pantai, melainkan sebaliknya.
Liza berlari cepat, dia memiliki kaki yang langsing dan panjang. Sementara Kook sedikit kesusahan karena ia membawa beberapa tanaman yang di bungkus dengan daun lebar, juga tas di bahunya.
Lizza
Kook kemari!!!
(Berteriak)
Liza menemukan sebuah gentong yang besar
Kook
Kau disitu saja, biar aku memanjat pohon itu.
(Sambil menunjuk pohon di belakang gentong)
Lizza
Ok, diam dan jangan bersuara!
Liza sembunyi di gentong dan Kook naik ke atas pohon.
Kook
Tempat ini... apakah tempat para zombie?
(Membatin)
Kook
Jika ada gentong berarti ada rumah sekitar sini... astaga... apa yang harus ku lakukan
(Membatin)
Dari atas pohon, Kook mencoba melihat sekelilingnya. Dengan bantuan cahaya bulan ia melihat sebuah mobil van yang warnanya sudah jelek tertutup lumut. Tapi Kook tidak begitu yakin apakah itu benar mobil atau bukan. Ia akan turun, saat zombie itu telah pergi.
Kook
Ada buah... Hah... ini buah mangga hutan...Astagaa benar sepertinya pernah ada kehidupan disini
(Membatin)
Kook mengambil beberapa mangga dan mengantonginya. Lalu memetik yang belum matang dan melemparkannya untuk mengecoh zombie.
Buah jatuh ke semak-semak dan salah satu zombie mengejarnya.
Ada 3 zombie yang masih berkeliaran disana, suara terjatuhnya buah itu tidak membuat semua zombie terkecoh
Kook turun dengan berhati-hati, ketika Zombie sudah pergi. Masih terlihat tapi Kook tidak bisa menunggu lagi karena sudah setengah jam ia berada diatas pohon
Liza membuka tutup gentong dan dibantu Kook, ia keluar dari sana. Kakinya sudah kesemutan
Lizza
Astaga kakiku kesemutan.
Kook
Ku bantu keluar
(Sambil menggendong Liza)
Tutup gentong yang terbuat dari seng itu menggelegar mengeluarkan suara nyaring
Kook
Aku punya ide, akan ku alihkan suara ini kesana. Kau larilah terus, jika ada mobil, masuklah.
Kook berlari ke arah lain. membunyikan suara yang lebih nyaring dengan memukul tutup itu dengan batu
Kemudian Kook berlari sekencang mungkin. Sementara Liza sudah dekat dengan mobil. Mobil itu terlihat sudah lama, bodynya bahkan sudah berkarat dan pintu mobil itu sedikit macet, ketika ia membukanya ada bau apek campur tanah yang menyeruak
Lizza
Eughh... baunya hampir sama dengan tong tadi... astaga... aku tunggu Kook saja
Kook
Masuklah
(Sedikit berteriak)
Kook menyenter dalam mobil dan mengibaskan tangannya untuk mengusir bau.
Kook
Mobilnya lumayan bagus dari pada kita dimangsa Zombie. Kau duduklah di belakang. Biar aku didepan
Lizza
Baiklah.. (Mau tak mau)
Mobil itu berdebu, jendela belakang rusak tidak bisa di buka.
Kook
Aku akan matikan senter ini
Lizza
Mobil ini apakah masih bisa dipakai?
Kook
Aku tidak yakin. Kau lihat atapnya sudah berlumut.
Mereka terdiam lama, merenung satu sama lain, berusaha untuk istirahat dengan tenang.
Tak berapa lama, Liza menangis
Kook melihat Liza di kursi belakang, meski gelap, namun ada siluet cahaya dari rembulan yang meneranginya
Comments
☝nutt𒈒⃟ʟʙᴄ
omegatt malah ada zombiee habis ciuman, gak jadi tegangan tinggi dong
2024-07-04
0
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
pasti ada bekas kehidupan di sana tapi asal zombie nya yang belum tau dari mana
2024-07-03
0
Erriz M'Prima
author nya seperti sdh pengalaman
2024-07-02
0