Cinta Beda Masa ( Jangkku )
03.
Laura
Baiklah, jangan panik
Laura
*kayaknya disini harus bersikap sedikit baku*
Laura
Pertama, aku harus mencari uang untuk tinggal disini
Laura
Tidak terbayangkan jika aku menjadi gelandangan dimasa ini
Laura berjalan melihat sekitar nya, berharap ada sebuah pekerjaan atau sesuatu yang menghasilkan uang.
Sampai akhirnya ia melihat sebuah berita yang tertempel ditembok.
Itu bertuliskan bahwa sedang ada uji bakat untuk menentukan pilihan tunangan yang terbaik untuk Pangeran Utama.
Yang terpilih tentu saja akan mendapatkan keuntungan, tapi yang tidak terpilih akan tetap mendapatkan uang.
Laura
Jika tidak terpilih pun sangat cukup untuk bertahan hidup disini
Laura tentu saja tidak bisa menolak kesempatan ini, dia benar benar butuh uang.
Ia menelusuri jalan menuju tempat dimana uji bakat tersebut dilakukan.
Laura
Ramai sekali, aku yakin aku tak akan menang
Laura
Ternyata mencari uang semudah ini
"Kepada para putri yang akan menunjukkan bakat, dipersilahkan untuk berbaris."
Laura sangat kagum melihat wanita wanita yang berdiri bersamanya. Sangat cantik!
Laura
*jika aku menjadi pangeran, aku akan menikahi semua putri yang ada disini*
Laura
*dimana pangeran nya?*
Meskipun tidak ingin dipilih, tentu saja Laura tetap penasaran bagaimana wajah pangeran. Wanita berbondong bondong ingin menjadi istrinya, pasti sangat tampan.
Laura
*ah tidak, dia melihatku*
Laura
*harus pura pura tidak tau*
"Kandidat terakhir, dari Nona.. Nona dengan hiasan putih dirambut-nya"
Laura maju ke depan, ia sedikit gugup karena orang orang pasti menganggap nya aneh.
Karena, ya.. Budaya mereka berbeda..
Tapi apapun itu, Laura tetap percaya diri. Tentu nya ia menunjukkan kemampuan nya dalam menari Ballet.
Tanpa ada iringan musik, bukan menjadi alasan untuk tidak bisa menari Ballet.
Laura
*jangan gugup Lau, lakukan seperti biasa*
Awalnya orang orang disana memandang tarian itu aneh, namun setelah melihat lebih lama, mereka menjadi terpukau bahkan langsung memberi tepukan tangan untuk Laura yang sedang menari.
"Tarian apa ini? Aku sama sekali tidak pernah melihatnya"
"Lihatlah bagaimana wanita itu mengangkat kakinya dengan ringan"
"Apakah dia menciptakan tarian baru?"
Dan masih banyak lagi bincangan dari para warga yang ada disitu.
Laura selesai menari, ia membungkuk dan tersenyum ke arah seorang lelaki yang tentunya adalah pangeran utama.
Laki laki itu menaikan alis kanan nya, terlihat heran. Sepertinya dia tidak menyukai Laura.
Laura
*aku sudah pasti tidak akan terpilih*
"Semua putri sangat berbakat, sekarang adalah keputusan Raja akan memilih siapa sebagai menantunya."
Laura
*jadi dipilih oleh Raja, bukan dari pangeran langsung*
"Kepada Raja Hartley, sudah waktunya anda memilih."
Peter Hartley
Sebuah kehormatan dapat melihat bakat yang hebat yang dimiliki oleh semua Putri
Peter Hartley
Saya tau betul wanita seperti apa yang cocok untuk mendampingi putra saya, jadi saya harap kalian semua tidak kecewa akan keputusan saya nantinya
Laura
*Uang nya langsung dapat atau bagaimana ya?*
Peter Hartley
Pilihan saya adalah gadis terakhir yang menarikan tarian asing itu
Semua orang bertepuk tangan termasuk Laura, karena dirinya sibuk memikirkan hadiah sampai sampai ia tak sadar bahwa yang terpilih adalah dirinya sendiri.
Peter Hartley
Kau kedepannya akan tinggal di istana sampai hari baik itu tiba
Laura
Aku— aku tidak cocok dengan pangeran
Laura
Mohon raja untuk memikirkan sekali lagi
Peter Hartley
Aku tidak menyuruh mu untuk menentang.
"Oh gadis itu sangat berani berbicara seperti itu dengan Raja."
"Gadis ini dari awal sudah aneh."
"Darimana asal gadis itu? Apakah tidak pernah belajar sopan santun?"
Mendengar bisik bisik dari para warga, Laura sangat kesal dan pastinya malu.
Setelah semua warga dibubarkan, dan uang sudah diberikan kepada semua peserta. Laura ikut dengan keluarga Raja untuk pindah ke istana.
Sesampainya didepan gerbang istana, mata Laura benar benar terpukau melihat kemegahan istana itu.
Ia turun dari kereta kuda dan dituntun masuk oleh pelayan bersama Raja juga pangeran didepannya.
Laura
*Istana ini sangat luas*
Laura
*Bahkan ada istana yang lebih kecil dihalaman lainnya*
Peter Hartley
Pelayan, antarkan nona ke kamar nya.
Alice membungkuk lalu menuntun Laura menuju kamar tidurnya.
Alice
Bila ada sesuatu yang Nona butuhkan, Nona bisa panggil saya
Laura
Ah iya, bolehkah aku tau siapa namamu?
Alice
Analice, Nona bisa memanggil saya Alice
Laura
*jika aku beritau nama asliku, apakah tidak merasa aneh?*
Laura
*nama dimasa ini dengan masa ku pasti sangat jauh berbeda*
Laura
Ehm Aku— aku ingin kau nanti tutup pintu kamar saat keluar ya
Alice membungkukkan badan nya lalu pergi dari kamar Laura, juga menutup pintu kamarnya.
Laura merebahkan dirinya keatas tempat tidur, berguling guling kebingungan karena semua berjalan tak sesuai dengan harapannya.
Laura
Lebih baik aku berganti baju dan tidur sebentar
Laura beranjak dari tempat tidur dan mengganti baju nya, setelah itu kembali merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Sebagai gambaran seperti apa pakaian yang dipakai Laura.
Laura tidur dengan nyenyak, tentu saja. Siapa yang tidak nyenyak jika tidur diatas kasur yang mewah.
Mungkin terhitung Laura sudah tidur 2 jam lebih, ia bahkan tidak terbangun sama sekali. Pasti sangat lelah.
Lalu suara pintu dibuka terdengar, oh itu adalah pangeran!
Pangeran mendekat kearah Laura, ia mengerutkan alisnya.
"Gadis aneh, siapa yang ingin bersama mu?"
Comments